BerandaHits
Sabtu, 29 Mei 2020 12:25

PSIS Minta Kompetisi Liga 1 Diubah Jadi 'Home Tournament'

Selain ingin kompetisi berhenti, PSIS juga menyarankan format kompetisi diubah menjadi "Home Tournament". (Inibaru.id/ Triawanda Tirta Aditya)

Lewat rapat virtual bersama PSSI dan anggota klub Liga 1 2020, PSIS Semarang meminta kompetisi dihentikan. Sebagai gantinya, manajemen PSIS menyarankan format kompetisi dengan home tournament.<br>

Inibaru.id - Rencana new normal yang sudah diwacanakan oleh Pemerintah Pusat bakal diikuti juga oleh Kompetisi Liga 1 2020. Melalui rapat virtual, pengatur Liga 1 yakni Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) meminta pendapat kepada tim peserta.

Banyak saran bermunculan. Sebagian orang menyarankan untuk menghentikan kompetisi. Sebagian lainnya menggantinya dengan format yang berbeda. Selama pandemi, PSIS Semarang memilih menghentikan kompetisi.

General Manajer PSIS Semarang, Wahyu “Liloek” Winarto, menyampaikan hasil rapat virtual yang telah diadakan bersama perwakilan anggota tim Liga 1 lain pada Rabu (27/5/2020) siang. Kata Liloek, meskipun memberi usul untuk menghentikan kompetisi tetapi PSIS juga memberi saran agar kompetisi dilaksanakan dengan cara lain.

Usulan penghentian kompetisi karena PSIS begitu memperhatikan kondisi kesehatan tim. (Inibaru.id/ Audrian F)<br>

Saran ini bukan tanpa dasar. PSIS begitu memerhatikan kesehatan pemain, pelatih dan manajemen. Jangan sampai setelah kompetisi diadakan,pemain justru tertular Covid-19.

“Banyak faktor mengapa kami menyarankan menghentikan kompetisi. Tapi yang terutama adalah kesehatan,” tutur Liloek. “Angka Covid saja masih berada di 20.000. Itu juga nggak tahu kapan turunnya,” lanjutnya.

Selain kesehatan, hal lain yang membuat PSIS menghentikan kompetisi adalah masalah transportasi. Patut disadari kalau lokasi tim-tim Liga 1 tersebar di berbagai provinsi dan daerah. Sementara penerbangan juga sedang dibatasi.

Kondisi kota juga jadi sorotan manajemen PSIS Semarang. Semua akses masih sulit dan perekonomian masih tersendat.

“Nggak memungkinkanlah kalau dilanjutkan,” ujar laki-laki yang juga menjabat sebagai wakil ketua DPRD Kota Semarang tersebut.

Sebagai gantinya, manajemen PSIS mengusulkan untuk mengganti kompetisi dengan format “Home Tournamnet”. Saran tersebut selain memberi pengamaman diri terhadap Covid-19, juga untuk kembali menggerakkan perekonomian.

Home tournament diusulkan PSIS untuk menyiasati penghentian kompetisi. (Inibaru.id/ Triawanda Tirta Aditya)<br>

Turnamen ini akan diadakan di beberapa lokasi. Dalam satu lokasi akan diisi oleh beberapa tim. Contoh penyelenggaraan Home Tournament adalah Piala Presiden yang digelar sejak tahun 2017.

“Format home tournament supaya mampu menggerakan roda perekonomian dan memberikan kesejahteraan untuk pemain, pelatih, dan stakeholder sepak bola lainnya karena banyak pihak yang menggantungkan hidup di sepak bola,” pungkas Liluk.

Namun, perihal disetujui atau tidak Liloek menyerahkan usulan itu kepada PSSI. Berdasarkan informasi, PSSI masih menunggu rilis terbaru dari BNPB terkait status darurat nasional pada 29 Mei 2020.

Wah, sudah nggak sabar menanti digelarnya Liga 1 kembali ya, Millens. (IB28/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024