BerandaHits
Rabu, 12 Jan 2021 12:01

Pernikahan Hantu, Praktik Kuno demi Tenteramnya Arwah Mereka yang Mati Lajang

Ilustrasi pernikahan hantu. (Yukepo)

Di Tiongkok, mereka yang sudah meninggal dalam keadaan lajang akan dinikahkan dengan mayat lawan jenis yang juga berstatus sama. Hal ini dipercaya untuk membuat arwah tenteram dan menjauhkan kemalangan bagi keluarga. Hingga kini ritual ini masih dilakukan lo.

Inibaru.id – Kalau hobi nonton film horor Mandarin, mungkin kamu pernah melihat adegan mayat yang dinikahkan entah itu dengan sesama mayat atau dengan yang masih hidup. Ternyata ritual seperti ini benar-benar ada lo. Di wilayah-wilayah tertentu di Tiongkok, ritual yang disebut Pernikahan Hantu ini masih diadakan. Lalu apa sih tujuan pernikahan hantu ini?

Praktik kuno berusia 3.000 tahun ini dilakukan untuk memastikan agar mereka yang mati dalam keadaan lajang nggak kesepian di alam baka. Biasanya, keluarga jenazah pengantin perempuan bakal meminta mahar barupa perhiasan, pelayan dan rumah mewah dalam bentuk kertas.

Ritual ini juga tergolong rumit karena keluarga juga akan menyewa ahli feng shui yang akan jadi mak comblang. Selain itu faktor usia dan latar belakang keluarga jadi pertimbangan sebelum melangsungkan pernikahan ini layaknya pernikahan normal.

Menyatukan Tulang Belulang

Pernikahan nggak biasa ini tergolong rumit. Jika kedua calon pengantin sudah meninggal, kedua batu nisan dipajang dalam perjamuan. Selain itu, kuburan mempelai perempuan bakal digali untuk diambil tulang belulangnya. Selanjutnya, tulang-tulang ini akan dikubur di liang lahat mempelai lelaki.

Yang seram itu jika manusia nekat menikah dengan mayat. Biasanya ini dilakukan secara rahasia. Nggak heran permintaan pasar atas mayat yang masih lajang masih tinggi. Hal ini dibuktikan dengan maraknya kasus pencurian mayat atau tulang belulang manusia.

Sebuah studi tentang pernikahan hantu di Shanxi yang dilakukan oleh Dr Huang Jingchun disebutkan bahwa harga mayat dan tulang belulang perempuan muda meningkat tajam pada 2008-2010.

Saat itu, harga jasad ataau tlang belulang berkisar antara 30.000-50.000 yuan (sekitar Rp60 juta sampai Rp100 juta). Namun kini dia memperkirakan harganya bisa mencapai 100.000 yuan (sekitar Rp 200 juta).

Mengapa Terus Terjadi?

Mereka akan dikuburkan dalam satu liang yang sama. (Merdeka.com)

Meski pemerintah telah menetapkan hukum larangan terhadap perdagangan mayat pada 2006, namun para perampok masih saja menggali kuburan para lajang. Bahkan ada yang sengaja membunuh korbannya untuk dijual mayatnya pada keluarga yang mencari pasangan mayat lajang.

Bahkan di Shianxi, kasus pembunuhan terbaru juga dipicu pada banyaknya lelaki lajang yang meninggal di pertambangan batubara. Nah pernikahan bagi lelaki lajang yang meninggal saat mencari nafkah ini merupakan wujud kompensasi emosional keluarga yang ditinggalkan. Mereka pengin para pemuda yang tewas ketika menghidupi keluarganya ini bisa bahagia di alam baka setelah dinikahkan.

Dr Huang percaya bahwa praktik ini didasari oleh budaya. Banyak orang Tiongkok percaya bahwa kemalangan akan menimpa jika keinginan orang yang meninggal belum terpenuhi termasuk pernikahan. Nah pernikahan hantu adalah sarana untuk menentramkan mereka yang melajang hingga ajal.

Ritual ini juga dilakukan keturunan Tionghoa selain di Tiongkok Daratan. Di Taiwan misalnya, pernikahan hantu dilakukan dengan manusia yang masih hidup. Jika seorang perempuan lajang meninggal, keluarganya akan meletakkan sebuah bungkusan berwarna merah di tempat umum. Isinya, seikat rambut dan kuku jenazah perempuan, uang kertas, dan uang tunai.

Keluarga akan menunggu sampai ada orang yang memungutnya. Laki-laki pertama yang menemukannya akan dinikahkan dengan jenazah. Si laki-laki boleh saja menolak, tapi diyakini dia bakal dirundung kesialan.

Oya, meskipun sudah berstatus menikah dengan mayat, si laki-laki masih boleh mengambil istri perempuan yang masih hidup. Tapi, dia tetap harus mengutamakan istri pertamanya tadi. Di Thailand, bahkan pernikahan hantu pasangan kekasih yang sudah beda alam pernah ditayangkan live di stasiun televisi lokal lo.

Budaya memang beragam bentuknya, sekalipun menyeramkan seperti pernikahan hantu. Kalau kamu sendiri menganggap hal ini yang unik atau justru seram, Millens? (BBC/IB27/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: