BerandaHits
Jumat, 25 Des 2025 12:07

Penuh Syukur; Natal Perdana Gereja Blenduk Semarang seusai Rehabilitasi

Suasana penuh khidmat para jemaat Gereja Blenduk atau GPIB Immanuel Semarang mengikuti ibadah Malam Natal. (Inibaru.id/ Sundara)

Jemaat Gereja Blenduk kembali menempati ruang peribadatan utama untuk mengikuti ibadah Malam Natal, setelah bangunan ikonik tersebut selesai direhabilitasi.

Inibaru.id - Raut kebahagiaan terpancar di wajah jemaat Gereja Protestan Indonesia Bagian Barat (GPIB) Immanuel Semarang atau yang lebih dikenal sebagai Gereja Blenduk saat mengikuti Misa Malam Natal, Rabu (24/12/2025) petang.

Ibadah Natal kali ini menjadi momen pertama bagi jemaat menempati kembali ruang peribadatan utama setelah proses rehabilitasi bangunan cagar budaya rampung.

Sedikit informasi, gereja yang menjadi salah satu bangunan heritage paling ikonik di kawasan Kota Lama Semarang ini direhabilitasi dan ditutup untuk umum sejak 8 Mei 2024. Gereja di jantung Kota Lama itu mulai dibuka kembali sebagai tempat ibadah pada 5 September 2025 lalu.

Maka, perayaan Natal kali ini menjadi perhelatan perdana bagi para jemaat setelah pada tahun sebelumnya mereka menjalani ibadah di luar gereja, tepatnya di kafe Borsumy Heritage yang berlokasi sepelemparan batu saja dari Gereja Blenduk.

Sherly, salah seorang jemaat di Gereja Blenduk mengaku nggak kuasa menahan haru saat mengikuti ibadah Natal di ruang peribadatan utama tersebut. Menurutnya, ibadah di gedung bersejarah ini memberikan sentuhan istimewa dan nggak terlupakan bagi setiap jemaat.

"Pastinya bahagia dan bangga dong. (Gereja Blenduk) ini kan ikon bersejarah Kota Semarang," ujar Sherly saat ditemui Inibaru.id, Rabu (24/12) malam. "Ini kan bangunan cagar budaya, orang-orang yang sebenarnya ingin bergereja di sini."

Jauh Lebih Nyaman

Pengurus gereja saat menyambut para jemaat yang akan mengikuti ibadah Malam Natal. (Inibaru.id / Sundara)

Sherly mengatakan, beribadah di Gereja Blenduk setelah direhabilitasi kini lebih nyaman. Sebelumnya, selama bertahun-tahun menjadi jemaat Gereja Blenduk, ada satu hal yang sering mengganggu, yakni atap gereja yang bocor membuat ibadah kadang kurang nyaman.

"Keresahan lama jemaat," dia menyebutkan, "sekarang ini sudah hilang setelah rehabilitasi rampung. Penampilan Gereja Blenduk semakin menawan dan menegaskan statusnya sebagai gedung heritage ikonik di Kota Semarang."

Jemaat lainnya, Lady, mengatakan bahwa Gereja Protestan tertua ini nggak sekadar menjadi tempat ibadah. Di dalamnya, iman tumbuh sekaligus terjalin persaudaraan pelbagai suku untuk saling memahami dan mengasihi.

"GPIB itu berbagai macam suku dan menggambarkan kebhinnekaan. Saya berasal dari Ambon, sebelah saya Sherly dari Manado," ungkap Lady.

Bagi Lady, kembali beribadah di Gereja Blenduk seperti pulang ke rumah lama. Dia mengikuti setiap rangkaian ibadah Malam Natal dengan khusyuk, termasuk saat menyalakan lilin elektrik bersama jemaat lainnya.

Di sekelilingnya, jemaat dari berbagai suku dan ras seperti Manado, Ambon, Batak, Jawa, Tionghoa, Flores, hingga Papua duduk dan berdiri berdampingan, bernyanyi dalam satu lagu pujian, bersatu dalam iman menyambut kebaikan Natal.

"Harapan kami, perekonomian negara semakin stabil, Indonesia semakin damai dan rukun," imbuh Lady.

 Didominasi Jemaat Tamu

Potret jemaat Gereja Blenduk ketika bersama-sama melantunkan pujian di ibadah Malam Natal. (Inibaru.id/ Sundara)

Salah satu pengurus GPIB Immanuel Semarang William Joseph Tete Lepta mengatakan, Gereja Blenduk saat ini memfasilitasi ibadah Malam Natal dan Natal. Jemaatnya didominasi oleh tamu dari luar, mengingat status gereja ini sebagai bangunan Cagar Budaya Nasional.

Dia mengatakan, ada sekitar 600 jemaat yang tercatat mengikuti rangkaian ibadah Natal di Gereja Blenduk. Dari jumlah tersebut, sekitar 75 persen merupakan jemaat tamu atau kaum Nasrani yang sedang berlibur atau singgah sementara di Semarang.

"Rata-rata untuk jemaat tamu itu melihat informasi ibadah di medsos kami. Di Instagram juga kami telah mencantumkan jam-jam ibadah," tuturnya. "Jadi, jemaatnya dari berbagai suku, termasuk dari luar Jawa seperti Kalimantan hingga Sulawesi."

William mengatakan, Gereja Blenduk adalah Gereja Protestan Indonesia Bagian Barat. Jadi, kalau orang-orang dari Kalimantan hingga Sulawesi merantau ke Jawa, beribadahnya ke gereja yang diyakini sebagai salah satu gereja tertua di Indonesia ini.

Selama proses rehabilitasi, dia melanjutkan, aktivitas gereja dipindahkan ke ruang serba guna di belakang gedung, sedangkan untuk perayaan Natal di kafe sebelah gereja. Walau terasa berat, menurutnya, hal itu harus dilakukan karena bangunan yang berdiri sejak 1753 ini memang butuh perbaikan.

"(Meski pindah sementara), kami tetap bersyukur. Pada momen Natal ini, kami mencoba menebar kasih dengan berbagai bingkisan ke warga sekitar Kota Lama, terutama lansia, sebagai bentuk kepedulian," ujarnya. "Kami juga berterima kasih kepada saudara-saudara yang menjaga toleransi sehingga kita bisa hidup rukun."

Hm, pesan yang adem seperti ruangan Gereja Blenduk! Ha-ha. Selamat Hari Natal untuk jemaat Gereja Blenduk serta seluruh warga Semarang yang merayakan. Semoga kebahagiaan dan kerukunan senantiasa menyertai kita semua! (Sundara/E10)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Berbagai Keseruan yang Bisa Kamu Sambangi saat Musim Dingin di Seoul

11 Des 2025

Mencicipi Rasa Legendaris di Bakmi Jawa Pak Bagyo Magelang

11 Des 2025

Bebas Pilih Menu; Makan Gratis di Warmah Semarang untuk Korban Bencana Sumatra

11 Des 2025

Yang Harus Diperhatikan Generasi Muda saat Mempersiapkan Dana Pensiun

11 Des 2025

Plankton, Rahasia Warna-warni Kinclong Ikan Koi

11 Des 2025

Alas Krendowahono Bukan Sekadar Hutan, tapi Pusat Ritual Sakral

11 Des 2025

PLTN Pertama di Indonesia Ditargetkan Beroperasi 2032, Begini Rincian Rencananya

12 Des 2025

Kenapa Sih saat Foto Paspor Nggak Boleh Senyum? Ini Alasannya

12 Des 2025

Setahun Terakhir, Ada 43 Anak Jadi Korban Kekerasan Seksual di Jateng

12 Des 2025

Banjir Semakin Parah, Jateng Susun Strategi Adaptasi Dampak Perubahan Iklim

12 Des 2025

Inspirasi Sepekan; dari Kiai Mangrove hingga Aksi 'Warga Bantu Warga' di Kota Lunpia

12 Des 2025

Tanpa Keseimbangan Hulu-Hilir, Banjir Permanen Hantui Pantura Jateng

12 Des 2025

Dua Arca Diduga dari Abad ke-10 Ditemukan di Sragen, Ada Teko Jepang Ikut Terkubur!

12 Des 2025

Kisah Kadjo, Abdi Dalem Muda dari Solo yang Dikirim ke Belgia dan Sukses Jadi Ahli Arloji!

12 Des 2025

Pentingnya Memahami Pencegahan dan Penanganan Pertama Kebakaran

13 Des 2025

Mengapa Semakin Banyak Gen Z yang Kosongkan Profil Instagramnya?

13 Des 2025

Mitigasi Banjir Kota Semarang; Pakai 'Bola GPS' untuk Lacak Titik Penyumbatan Air

13 Des 2025

Tanda-Tanda Awal Autisme pada Bayi dan Balita; Mengapa Deteksi Dini Penting?

13 Des 2025

Soal Ilegal Logging; Prabowo Janji Sikat Habis Pelaku

13 Des 2025

Labeli Angker, Cara Cerdas Leluhur Jaga Pohon?

13 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: