BerandaHits
Kamis, 30 Nov 2022 12:14

Pencabutan Hak Asuh; Lindungi Anak dari Orang Tua Bermasalah

Ilustrasi: Orang tua ini berkelakuan buruk dan membahayakan anak bisa kehilangan hak asuh putusan pengadilan. (Shutterstock)

Orang tua harusnya melindungi anaknya. Tapi untuk beberapa kejadian, orang tua malah mencelakai dan merusak masa depan buah hati. Jika sudah begini, bisa saja pencabutan hak asuh jadi solusi menyelamatkan si anak.

Inibaru.id - Siapa bilang orang tua nggak akan pernah bisa kehilangan hak asuh terhadap anak kandungnya sendiri? Jika para orang tua ini berkelakuan buruk bahkan menjerumuskan anak, mereka akan kehilangan hak itu secara hukum.

Kita semua tahu, pada dasarnya setiap anak yang dilahirkan wajib dirawat dan didik oleh kedua orang tuanya seperti yang tertuang dalam UU Perkawinan dan UU Perlindungan Anak. Jika dinilai ada tindakan yang membahayakan anak, maka hak asuh orang tua kandung akan dicabut melalui putusan pengadilan.

Salah satu yang menjadi dasar dari hal itu adalah Pasal 49 UU Perkawinan. Dalam UU tersebut ada ayat yang berbunyi sebagai berikut.

“Salah seorang atau kedua orang tua dapat dicabut kekuasannya terhadap seorang anak atau lebih untuk waktu tertentu atas permintaan orang tua yang lain, keluarga anak dalam garis lurus keatas dan saudara kandung yang telah dewasa atau pejabat yang berwenang, dengan keputusan Pengadilan dalam hal-hal : dia sangat melalaikan kewajibannya terhadap anaknya atau dia berkelakuan buruk sekali”.

Kasus di Batang Jawa Tengah

Ilustrasi: Setiap anak yang dilahirkan wajib dirawat dan didik oleh kedua orang tuanya seperti yang tertuang dalam UU Perkawinan dan UU Perlindungan Anak. (Speakoffchange)

Kasus seorang ayah memperkosa anaknya sendiri selama bertahun-tahun yang terjadi di Kabupaten Batang Jawa Tengah sedang menjadi sorotan masyarakat. Berdasarkan putusan Pengadilan Negeri Batang, TS (42) warga Kecamatan Banyuputih tersebut divonis 15 tahun penjara pada 27 Oktober 2022. Dia melakukan persetubuhan dengan anaknya sendiri sejak 2017 hingga 2022.

Setelah TS divonis bersalah, Kejaksaan Negeri Batang berinisiasi melakukan gugatan kepada Pengadilan Agama untuk mencabut hak orang tua TS atas anaknya. Gugatan dikirimkan ke Pengadilan Agama Kelas II B Batang pada Kamis (24/11).

“Atas perkara ini kami punya kewenangan di bidang datun (perdata dan tata usaha negara), gugatan memutus rantai perwalian orang tua. Istilahnya gugatan pencabutan hak orang tua dengan alasan yang meyakinkan. Kami mencari alasan yang yuridis, legal standing," jelas Kepala Kejari Batang, Mukharom.

Mukharom menyatakan ada enam legal standing yang dijadikan acuan dari gugutan tersebut. Salah satunya adalah Pasal 49 ayat 1 huruf (b) UU Nomor 1 Tahun 1974 tentang perkawinan yang telah diubah dan ditambah dengan UU Nomor 18 Tahun 2019 tentang perubahan atas UU Nomor 1 tahun 1974 tentang perkawinan.

Bukan yang Pertama

Ilustrasi: Pengajuan pencabutan hak asuh anak pernah terjadi beberapa kali di Indonesia. (Unsplash/Lucas Metz)

Sebelum Aksi Kejari Batang mengajukan gugatan pencabutan hak asuh, pada 15 Mei 2015 hal yang sama pernah dilakukan oleh Komisi Nasional (Komnas) Perlindungan Anak. Mereka mengajukan pencabutan hak asuh atas lima anak dari Cibubur. Alasannya, antara lain orang tuanya telah dinyatakan sebagai pecandu narkoba, memiliki perilaku menyimpang, dan melakukan penelantaran terhadap anak-anaknya selama berbulan-bulan.

Mungkin di banyak tempat ada kelakuan menyimpang para orang tua kepada buah hatinya. Nggak baik jika kedekataan antara mereka terus berlanjut. Jika beragam penyelesaian telah ditempuh tapi hasilnya nihil, maka pencabutan hak asuh adalah cara tepat menyelamatkan anak dari ancaman orang tuanya sendiri. Semoga kita nggak mendengar berita seperti ini lagi ya, Millens! (Siti Khatijah/E07)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: