BerandaHits
Jumat, 7 Nov 2024 12:26

November Awal Musim Hujan, BMKG: Waspada Ancaman Banjir!

Banjir bandang di Sukabumi disebabkan oleh curah hujan tinggi dan penyempitan area sungai.. (Solusipeduli)

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini potensi curah hujan tinggi dan banjir di sejumlah daerah pada bulan November ini. Wilayah mana saja yang harus meningkatkan kewaspadaan?


Inibaru.id - Pada Selasa (5/11/2024), di Kota Sukabumi terjadi banjir bandang yang tercatat sebagai banjir terparah yang terjadi di sepanjang tahun 2024. Banjir tersebut merupakan banjir limpasan yang artinya banjir yang disebabkan oleh aliran limpasan permukaan, yaitu air hujan yang mengalir di atas tanah sebelum masuk ke sungai.

Akibat bencana alam tersebut, sebanyak 66 rumah rusak, 5 fasilitas publik rusak dan 118 warga terpaksa mengungsi sementara. BPBD Kota Sukabumi mencatat hingga Rabu (6/11/2024) pagi terdapat 68 titik bencana alam meliputi banjir limpasan, tanah longsor, tembok penahan tanah (TPT) ambruk, hingga pohon tumbang.

Penjabat Wali Kota Sukabumi Kusmana Hartadji mengatakan, selain disebabkan oleh curah hujan yang tinggi, kondisi sungai di wilayah Kota Sukabumi mengalami penyempitan. Kemudian, faktor sampah yang tersumbat, banyaknya bangunan di bantaran sungai hingga kondisi tata ruang menyebabkan Sukabumi rawan bencana alam.

Banjir bandang yang terjadi di Sukabumi bisa saja terjadi di mana saja, mengingat sekarang tengah memasuki musim penghujan. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini potensi curah hujan tinggi dan banjir di sejumlah daerah pada bulan November ini.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam keterangan tertulisnya meminta masyarakat mewaspadai dan bersiaga menghadapi cuaca ekstrem dan potensi bencana hidrometeorologi, termasuk ancaman banjir.

"Pemerintah Daerah dan masyarakat harus meningkatkan kewaspadaan. Saat ini sebagian besar wilayah Indonesia telah memasuki musim penghujan. Adanya fenomena La Nina mengakibatkan potensi penambahan curah hujan hingga 20 persen sampai awal 2025. Situasi ini juga berpotensi meningkatkan frekuensi bencana hidrometeorologi," kata Dwikorita, Rabu (6/11).

Wilayah dengan Status Waspada, Siaga, dan Awas

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati meminta masyarakat mewaspadai dan bersiaga menghadapi cuaca ekstrem ini. (Antara)

Deputi Meteorologi BMKG Guswanto dalam kesempatan yang sama mengungkapkan saat ini sejumlah wilayah Indonesia khususnya di Sumatera, sebagian Kalimantan, dan sebagian Jawa bagian tengah hingga barat telah memasuki musim hujan. Sementara itu wilayah Pulau Jawa lainnya diprediksi akan memasuki musim hujan pada dasarian II November 2024.

"Baru saja masuk musim penghujan. Tapi beberapa kejadian bencana hidrometeorologi sudah terjadi seperti banjir dan tanah longsor yang terjadi di Bogor dan Sukabumi Jawa Barat. Karenanya, kami mengimbau kepada seluruh masyarakat dan stakeholder terkait untuk waspada, jangan lengah," kata Guswanto.

BMKG, dalam unggahannya di Instagram mengungkap ada sejumlah daerah yang berpotensi mengalami curah hujan tinggi yang diikuti potensi banjir. Laporan tersebut berlaku untuk dasarian I November atau 10 hari pertama bulan ini. Klasifikasi peringatan curah hujan tinggi dibagi dengan status 'Waspada', 'Siaga', dan 'Awas'. Kamu pengin tahu wilayah mana saja itu?

  1. Status Waspada: Sebagian kabupaten/kota di Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Bengkulu, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan.
  2. Status Siaga: Beberapa kabupaten/kota di Sumatera Selatan, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Selatan.
  3. Status Awas: Beberapa kabupaten/kota di Banten dan Jawa Barat.

Nah, menyambut datangnya musim penghujan, ada baiknya kita mulai membersihkan aliran air dari sumbatan dan sedimentasi. Bukankah lebih baik kita mengantisipasi daripada menyesal kemudian hari? (Siti Khatijah/E07)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Alumni LPDP Nggak Harus Pulang ke Indonesia, Evaluasi Programnya Bagaimana?

6 Nov 2024

Sekarang sedang Jadi Polemik, Begini Sejarah Rumah Makan Padang di Indonesia

6 Nov 2024

Fitur Unggulan ASUS Vivobook Go 14 yang Wajib Diketahui

6 Nov 2024

Bersihkan Koper Setelah Liburan, Bukan Hanya Pakaian yang Perlu Diperhatikan!

6 Nov 2024

Merawat Sastra Lokal dengan Arsip dan Kritik

6 Nov 2024

Hati-Hati Situs SSHP Palsu Minta Uang, Target Pelaku Perjalanan

6 Nov 2024

Pemilik Kuliner Legendaris Mangut Lele Mbok Marto Meninggal Dunia

6 Nov 2024

Polda Jateng Perkuat Pengamanan Logistik Pemilu di KPU

7 Nov 2024

Secuil Sejarah Kesultanan Cirebon di Candi Poh Brebes

7 Nov 2024

Sejarah Unik Lokasi dengan Nama Terpanjang di Dunia yang ada di Selandia Baru

7 Nov 2024

November Awal Musim Hujan, BMKG: Waspada Ancaman Banjir!

7 Nov 2024

Alasan Lagu 'APT' Rose dan Bruno Mars Haram Diputar Pelajar di Korea

7 Nov 2024

Keseriusan Langkah Pemerintah dalam Menangani Judi Online Masih Dipertanyakan

7 Nov 2024

Bersantai Sore di 'Comfort Zone' Taman Balai Jagong Kudus

7 Nov 2024

Andal dan Ramah Lingkungan, Layanan Logistik KAI Daop 4 Semarang

7 Nov 2024

Apakah Pasangan dengan Love Language Berbeda Bisa Langgeng?

7 Nov 2024

Cantiknya Deburan Ombak Berpadu Sunset di Pantai Midodaren Gunungkidul

8 Nov 2024

Mengapa Nggak Ada Bagian Bendera Wales di Bendera Union Jack Inggris Raya?

8 Nov 2024

Jadi Kabupaten dengan Angka Kemiskinan Terendah, Berapa Jumlah Orang Miskin di Jepara?

8 Nov 2024

Banyak Pasangan Sulit Mengakhiri Hubungan yang Nggak Sehat, Mengapa?

8 Nov 2024