BerandaHits
Minggu, 20 Jan 2024 11:02

Nggak Ingin Wariskan Trauma Antargenerasi ke Anak, Kenali Tandanya!

Ilustrasi: Sebagai orang tua, kita nggak mau mewariskan trauma antargenerasi kepada anak-anak yang mengarahkan mereka pada sikap-sikap buruk. (Thinkstockphotos)

Trauma yang nggak bisa diatasi dapat ditularkan secara nggak sengaja. Itulah yang terjadi pada trauma antargenerasi yang diwariskan dari orang tua ke anak dan generasi berikutnya. Ketahui tanda-tandanya agar kamu bisa mencegah hal itu terjadi sesegera mungkin.

Inibaru.id - Jika berpikir warisan hanyalah berupa harta benda, maka kamu keliru, Millens. Lebih dari itu, hubungan orang tua dengan anak juga mewariskan pola asuh tertentu. Sayangnya, seseorang nggak hanya menurunkan keteladanan yang baik pada anak, tapi juga menurunkan trauma-trauma masa lalu yang dia dapatkan dari pengasuhan sebelumnya.

Warisan trauma itu disebut dengan trauma antargenerasi (intergeneration trauma). Istilah itu merujuk pada transfer efek traumatis atau pengaruh negatif dari satu generasi ke generasi berikutnya. Para ahli menyebut, trauma bisa memengaruhi seseorang bertindak dari bagaimana dia dibesarkan, apa yang dia pelajari, dan bagaimana dia menghadapi dunianya.

"Lingkungan atau keadaan seseorang dapat mengarahkan mereka untuk berperilaku dengan cara tertentu, yang mungkin ditiru oleh anak mereka, dan siklus tersebut berlanjut dari generasi ke generasi," kata psikoterapis Hendrix Hammond, dikutip dari Kompas (19/1/2024).

Sayangnya, meski dampaknya nggak baik buat anak, banyak orang tua yang nggak menyadari adanya trauma antargenerasi. Nah, biar nggak jadi orang tua yang semacam itu, ketahui dulu tanda apakah kamu memiliki trauma yang diwariskan atau nggak.

1. Hubungan Kurang Kuat

Salah satu indikator dari trauma antargenerasi adalah pola dinamika hubungan yang berulang dalam keluarga. Misalnya, jika ibu dan anak perempuannya kurang dekat, biasanya si ibu pun dulunya nggak memiliki ikatan kuat dengan ibunya, begitu seterusnya.

"Mungkin saja pernah ada persaingan yang membuat traumatik saat kecil, dan hal ini 'diwariskan' sehingga si ibu selalu punya kecurigaan pada anak perempuan," kata Hammond.

2. Selalu Curiga

Ilustrasi: Sering menaruh curiga pada pasangan dan anak menjadi salah satu tanda kamu memiliki trauma masa lalu. (Relavate)

Jika pengalaman traumatik itu terjadi karena pengkhianatan atau keegoisan seseorang, maka kita akan belajar untuk curiga ke orang lain. Perasaan itu akan muncul antara lain dalam bentuk sulit percaya pada pasangan.

3. Kesulitan Mengatur Emosi

Gejala trauma antargenerasi bisa tampak dari sikap mati rasa atau malah berperilaku berlebihan saat orang lain mengalami emosi. Terkadang kita nggak sadar mengapa punya respons tersebut. Padahal jika dilacak lagi ke masa kecil, barangkali kita pernah trauma dan belajar mengatur emosi dengan cara yang kurang tepat.

4. Nggak Tahu Cara Mengatur Mood

Hammond mengatakan, masalah mental bukanlah trauma antargenerasi, tetapi cara meresponnya. "Jika dalam keluarga nggak pernah diajari mekanisme untuk mengatasi mood yang buruk, misalnya dengan curhat, maka bisa berkembang jadi depresi," katanya.

Seseorang yang nggak memiliki mekanisme koping (strategi menghadapi stres) untuk masalah mentalnya dan malah melukai diri, juga menunjukkan dia punya trauma antargenerasi.

Jika merasa memiliki tanda-tanda tersebut, kamu bisa segera mendatangi psikolog atau psikiater untuk mengurai permasalahan trauma antargenerasi. Tentunya kamu sebagai orang tua nggak mau mewariskan trauma masa lalu yang kelam kepada buah hati, kan? (Siti Khatijah/E07)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

KPU Jateng Fasilitasi Debat Cagub-Cawagub Tiga Kali di Semarang

4 Okt 2024

Masih Berdiri, Begini Keindahan Bekas Kantor Onderdistrict Rongkop Peninggalan Zaman Belanda

4 Okt 2024

Gen Z Cantumkan Tagar DESPERATE di LinkedIn, Ekspresikan Keputusasaan

4 Okt 2024

Sekarang, Video Call di WhatsApp Bisa Pakai Filter dan Latar Belakang!

4 Okt 2024

Mengapa Banyak Anak Muda Indonesia Terjerat Pinjol?

4 Okt 2024

Ini Waktu Terbaik untuk Memakai Parfum

4 Okt 2024

Wisata Alam di Pati, Hutan Pinus Gunungsari: Fasilitas dan Rencana Pengembangan

4 Okt 2024

KAI Daop 4 Semarang Pastikan Petugas Operasional Bebas Narkoba Lewat Tes Urine

4 Okt 2024

Indahnya Pemandangan Atas Awan Kabupaten Semarang di Goa Rong View

5 Okt 2024

Gelar HC Raffi Ahmad Terancam Nggak Diakui, Dirjen Dikti: Kampusnya Ilegal

5 Okt 2024

Kisah Pagar Perumahan di London yang Dulunya adalah Tandu Masa Perang Dunia

5 Okt 2024

Penghargaan Gelar Doktor Honoris Causa, Pengakuan atas Kontribusi Luar Biasa

5 Okt 2024

Ekonom Beberkan Tanda-Tanda Kondisi Ekonomi Indonesia Sedang Nggak Baik

5 Okt 2024

Tembakau Kambangan dan Tingwe Gambang Sutra di Kudus

5 Okt 2024

Peparnas XVII Solo Raya Dibuka Besok, Tiket Sudah Habis Diserbu dalam 24 Jam

5 Okt 2024

Pantura Masih Pancaroba, Akhir Oktober Hujan, Masyarakat Diminta Jaga Kesehatan

6 Okt 2024

Pasrah Melihat Masa Depan, Gen Z dan Milenial Lebih Memilih Doom Spending

6 Okt 2024

Menikmati Keseruan Susur Gua Pancur Pati

6 Okt 2024

Menilik Tempat Produksi Blangkon di Gunungkidul

6 Okt 2024

Hanya Menerima 10 Pengunjung Per Hari, Begini Uniknya Warung Tepi Kota Sleman

6 Okt 2024