Inibaru.id - Salah satu profesi yang cukup banyak dilirik anak muda belakangan ini adalah programmer. Nggak hanya karena kebutuhannya di dunia kerja yang cukup tinggi, gaji yang ditawarkan profesi ini juga cukup menggiurkan. Apalagi, banyak programmer yang mampu mendapatkan kontrak dari luar negeri meski melakukan pekerjaannya di Tanah Air.
Sayangnya, masih ada sejumlah orang yang berpikir jika untuk bisa menjadi progammer yang jago coding, seseorang harus memiliki kecerdasan di level genius. Padahal, menurut programmer asal Bogor, Jawa Barat, bernama Muhammad Saleh Solahudin, semua orang bisa menjadi programmer asalkan memiliki berbagai hal-hal berikut ini.
Memiliki Ketertarikan dengan Dunia Programming
Saleh mengaku mulai tertarik dengan dunia programming saat masih duduk di kelas 3 SMP. Awalnya, dia hanya bermain game di sebuah warnet. Kala itu, dia penasaran dengan cara untuk membuat game tersebut.
Berkat rasa penasaran inilah, dia mencari informasi ke internet. Sejak saat itulah, ketertarikannya dengan dunia programming semakin tumbuh.
Tekad untuk Belajar
Sebagaimana disinggung Saleh sebelumnya, rasa ketertarikan berujung pada tekad untuk mempelajari dunia programming. Dia pun mengambil jurusan Rekayasa Perangkat Lunak di SMK dan melakukan eksplorasi sendiri tentang dunia pemrograman. Maklum, apa yang diajarkan di sekolah hanyalah dasarnya saja.
"Jujur, di awal-awal ngoding itu kurang menarik karena emang susah dipelajari. Apalagi kalau nggak ada yang bimbing. Perlu banyak melatih logika dan problem solving," ungkap full stack engineer itu.
Meski nggak mudah dipelajari, dia percaya bahwa siapa pun bisa menjadi programmer asalkan punya tekad yang kuat untuk belajar.
Motivasi
Supaya bisa mempertahankan semangat belajar, tentunya kita butuh motivasi. Hal ini juga berlaku bagi siapa saja yang pengin jadi programmer.
"Kebetulan motivasiku waktu itu adalah keluarga dan pacar yang sekarang udah jadi istri," ujar Saleh. "Karena tahu di dunia programming ini salary-nya sangat menggiurkan, aku pun memutuskan untuk fokus belajar. Harapannya, saat lulus SMK bisa langsung diterima kerja," lanjutnya.
Motivasi ini terbukti membakar semangatnya untuk menggapai prestasi. Bukan cuma belajar ngoding, Saleh juga ikut berbagai lomba hingga menjadi juara!
Di kelas 2 SMK, dia meraih juara 2 dalam Lomba Kompetensi Siswa (LKS) bidang lomba IT Software Solution For Business. Tahun berikutnya, dia menyabet juara 1 dalam bidang lomba yang sama, serta juara 1 bidang lomba website design & development yang diadakan oleh UNJ. Dia juga meraih juara 1 Re-Cloud Challenges 2022.
Nggak sampai di situ. Sebelum lulus SMK, Saleh sudah menerima berbagai project. Berkat pengalaman dan prestasi segudang, pria kelahiran Kota Hujan ini langsung diterima kerja sebagai programmer. Harapan yang jadi nyata banget, ya!
Menikmati Tantangan
Saleh mengibaratkan ngoding seperti mendaki gunung. Semakin tinggi gunungnya, semakin ekstrim jalur pendakiannya, makin tertantang pula pendakinya. Kalau sudah menempuh semua itu dan tiba di puncak, akan muncul rasa puas dan lega.
"Pasti ada titik atau momen yang bikin pusing. Tapi kalau sudah selesai, bisa full senyum deh," kata Saleh disertai emoji tersenyum.
Bisa dibilang, yang suka ngoding adalah manusia-manusia penggila tantangan. Memang, menjadi programmer nggak gampang. Namun, Saleh menjelaskan bahwa dengan rajin melatih logika dan kemampuan problem solving, coding jadi terasa seru dan menyenangkan. Ada rasa puas tersendiri setelah bisa menaklukan program yang sulit tersebut.
Untuk kamu yang lagi belajar coding, Saleh berpesan untuk menguatkan tekad, jangan lupa berdoa, dan semangat belajarnya agar bisa mendapatkan cita-cita sebagai programmer. Setuju, Millens?" (Azzahra Fathiyah/E07)
