BerandaHits
Selasa, 25 Des 2023 11:08

Nggak Ada Perayaan Natal di Betlehem, Semua Berduka untuk Gaza

Adegan Kelahiran Yesus di Betlehem terlihat sepi. (Sydney Morning Herald/Maha Hitu)

Di kota yang disebut-sebut sebagai tempat kelahiran Yesus, Betlehem, warga dan pengurus gereja memilih untuk nggak merayakan Hari Natal. Bagi mereka, perayaan Natal bakal terasa seperti aib di tengah banyaknya korban berjatuhan di Gaza.

Inibaru.id – Selain perayaan Natal di Vatikan, ada juga perayaan Natal di tempat lain yang selalu mendapatkan perhatian dari seluruh dunia, yaitu di Betlehem. Namun pada tahun ini, warga dan pengurus gereja di sana memilih untuk nggak merayakannya karena berduka untuk orang-orang yang ada di Gaza.

Betlehem dikenal luas sebagai tempat kelahiran Yesus. Lokasinya sekitar 10 kilometer di sisi selatan Yerusalem. Di sana, kamu bisa menemui Gereja Kelahiran yang dibangun Konstantin Agung pada 330 M.

Pada Natal-Natal sebelumnya, ribuan wisatawan yang sebagian besar adalah peziarah dari seluruh dunia memadati Manger Square di Betlehem. Tapi, kali ini nggak ada satu pun manusia dengan senyum merekah yang ada di sana. Bahkan, nggak ada satu pun pohon Natal yang didirikan di Alun-Alun. Lagu-lagu khas Natal yang biasanya terdengar ceria pun sama sekali nggak dialunkan di sana.

Yang terlihat hanyalah Adegan Kelahiran Yesus yang sengaja diberi tambahan batu-batu besar dan kawat berduri di sekitarnya. Batu dan kawat berduri ini sengaja dipasang untuk menghormati anak-anak yang jadi korban keganasan Israel di Gaza.

Pastor Eissa Thaldjiya yang bertugas di Gereja Kelahiran mengakui bahwa mereka merasa nggak sanggup untuk merayakan Natal pada tahun ini karena rasa duka yang mendalam atas banyaknya korban di Gaza.

Manger Square di Betlehem terlihat sepi, sangat berbeda dari perayaan Natal sebelumnya. (AFP/Getty Images/Hazem Bader)

“Saya lahir di kota ini, dan menjadi pendeta di gereja ini selama 12 tahun. Tapi belum pernah melihat Betlehem semuram ini, bahkan selama pandemi kemarin sekalipun nggak seperti ini. Kami nggak bisa merayakan Natal. Sulit rasanya jika teringat saudara-saudara kita di Gaza. Lebih baik sekarang kami berdoa,” ujarnya sebagaimana dikutip dari Bbc, Senin (25/12/2023).

Hal serupa diungkap Patriarkat Latih Yerussalem Pierbattista Pizzaballa. Di Gereja Kelahiran, dia berkata bahwa Natal tahun ini sangatlah memilukan. Dia juga menyerukan perdamaian agar nggak ada lagi korban nggak bersalah yang sia-sia.

“Ini perang yang mengerikan. Ada dua juta orang yang menderita di Gaza. Genjatan saja nggak akan cukup. Kita harus menghentikan kekerasan ini,” ungkapnya sembari mengenakan syal hitam putih khas Palestina.

Nggak hanya pihak gereja yang memilih untuk nggak merayakan Natal, warga setempat juga merasakan hal yang sama. Salah seorang pemilik toko bernama Abood Subouh mengaku nggak bisa menjual banyak barang layaknya Natal pada tahun-tahun sebelumnya. Namun, dia nggak mempermasalahkannya karena menganggap perayaan Natal justru terasa seperti aib jika tetap dilakukan.

“Kami nggak bisa bahagia dengan banyaknya orang yang terbunuh di Gaza. Kami masih di Palestina, makanya kami nggak bisa merayakannya,” ucapnya.

Meski membuat Hari Natal terlihat sangat memilukan di Betlehem, keputusan untuk membatalkan perayaan Natal di sana bisa dimengerti ya, Millens. Mereka masih berduka atas jatuhnya ribuan korban di Gaza. (Arie Widodo/E10)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: