BerandaHits
Kamis, 18 Sep 2024 09:00

Mungkinkah Jalur Kereta Purwokerto-Wonosobo Bakal Direaktivasi?

Stasiun Banjarnegara, salah satu stasiun yang dulu masuk jalur kereta Purwokerto-Wonosobo yang kini nggak terpakai. (Rri/Yanuar Ardi)

Sudah nggak lagi aktif sejak 1980-an dan jalur relnya bahkan banyak yang sudah terbenam atau hilang, mungkin nggak ya jalur kereta Purwokerto-Wonosobo bakal direaktivasi?

Inibaru.id – Di tengah semakin mahalnya harga tiket pesawat, banyak orang yang kini beralih memakai moda kereta api untuk melakukan perjalanan jarak jauh. Masalahnya, masih banyak area yang belum dilintasi jalur kereta. Salah satunya adalah jalur Purwokerto-Wonosobo. Padahal, dulu di sana ada jalur kereta yang eksis sejak zaman Belanda, lo.

Ketiadaan jalur kereta Purwokerto-Wonosobo ternyata mendapatkan perhatian dari sejumlah pengamat transportasi. Meski jarak kedua kota tersebut pendek, yaitu hanya 92 km, banyak yang menilai reaktivasi jalur kereta di dua wilayah tersebut bisa memberikan banyak manfaat.

“Transportasi kereta sangat dibutuhkan demi mendorong ekonomi daerah di kawasan selatan sampai ke tengah, yang sangat sulit untuk bisa mendaptkan akses selain kereta api,” saran anggota DPD RI Jawa Tengah Abdul Kholik sebagaimana dinukil dari Kompas, Selasa (17/9/2024).

Untungnya, keinginan Kholik sudah mendapatkan sambutan positif dari pemda-pemda yang dilalui jalur kereta tersebut, yaitu Pemda Wonosobo, Banjarnegara, Purbalingga, Banyumas, serta Cilacap. Mereka sudah berkirim surat ke pemerintah dan juga DJKA untuk memprioritaskan reaktivasi jalur kerta Purwokerto-Wonosobo.

“Daerah sudah siap mendukung. Kami pun siap mendorong,” lanjut Kholik sebagaimana dilansir dari Solopos, Kamis (1/8).

Contoh rel sisa jalur kereta Purwokerto-Wonosobo zaman dahulu yang sudah hilang. (Google Street View)

Andai memang reaktivasi jalur kereta Purwokerto-Wonosobo benar-benar dilakukan, diperkirakan memerlukan biaya sebesar Rp8 triliun. Meski cukup besar, jalur ini dinilai bisa memberikan banyak manfaat ekonomi yang sangat besar. Masyarakat juga kini punya opsi lebih banyak untuk mencari transportasi umum di daerah-daerah yang dilewati jalur tersebut.

“Perkiraan kami pada 2044 (kalau jalur ini benar-benar direaktivasi) ada 12 ribuan penumpang. Nilai ekonomis pemanfaatan nanti sesuai kajian itu mendukung pariwisata, (angkutan) barang, dan penumpang wilayah itu,” ucap Kepala Balai Teknik Pereretaapian (BTP) Kelas 1 Semarang Rudi Pitoyo.

Masalahnya, cukup banyak jalur kereta api yang kali terakhir aktif pada 1980-an tesebut yang sudah hilang, terbenam, atau beralihfungsi jadi bangunan. Hal inilah yang jadi hambatan sekaligus pertimbangan besar untuk mereaktivasi jalur kereta Purwokerto-Wonosobo.

FYI, jalur kereta ini dibuka pada 1896 lalu dan dikelola oleh Serajoedal Stoomtrm Maatschappij (SDS). Awal dibangun, jalur ini dipergunakan untuk kepentingan pabrik-pabrik gula yang banyak berdiri di wilayah tersebut seperti PG Kalibagor, PG Purwokerto, PG Kalimanah, PG Klampok, dan PG Bojong. Kereta juga dipakai untuk mengangkut sejumlah hasil bumi seperti teh, tembakau, dan kayu manis.

Sayangnya, semenjak Indonesia merdeka, jalur kereta ini kalah pamor dari mobil pribadi dan bus-bus umum dan akhirnya tutup sebagian pada 1978 dan kemudian benar-benar ditutup pada 1986 usai proyek PLTA Mrica di Banjarnegara rampung.

Yap, semoga saja ada kajian yang tepat untuk memastikan apakah reaktivasi jalur kereta Purwokerto-Wonosobo memang diperlukan atau nggak. Kalau kamu sendiri, bakal berharap jalur ini aktif kembali nggak? Soalnya, bakal seru nih jika bisa naik kereta yang melaju di rel yang persis di sebelah Sungai Serayu, Millens. (Arie Widodo/E10)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Rampcheck DJKA Rampung, KAI Daop 4 Semarang Pastikan Layanan Aman dan Nyaman Jelang Nataru

4 Des 2025

SAMAN; Tombol Baru Pemerintah untuk Menghapus Konten, Efektif atau Berbahaya?

4 Des 2025

Ketua DPRD Jateng Sumanto Resmikan Jalan Desa Gantiwarno, Warga Rasakan Perubahan Nyata

4 Des 2025

Harga Gabah Naik, Sumanto Ajak Petani Jalan dengan Kepala Tegak

3 Des 2025

Cara Bikin YouTube Recap, YouTube Music Recap, dan Spotify Wrapped 2025

5 Des 2025

Data FPEM FEB UI Ungkap Ribuan Lulusan S1 Putus Asa Mencari Kerja

5 Des 2025

Terpanjang dan Terdalam; Terowongan Bawah Laut Rogfast di Nowegia

5 Des 2025

Jaga Buah Hati; Potensi Cuaca Ekstrem Masih Mengintai hingga Awal 2026!

5 Des 2025

Gajah Punah, Ekosistem Runtuh

5 Des 2025

Bantuan Jateng Tiba di Sumbar Setelah 105 Jam di Darat

5 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: