BerandaHits
Sabtu, 13 Nov 2020 14:15

Mulai Usaha Kopimu dengan Konsultasi Gratis di Kopen Semarang

Kopen Semarang tengah mengisi stan di Jateng Fair 2019. (Kopen Semarang/Agus Budi)

Kopi Kopen Semarang selain menjual berbagai produk kopi berkualitas juga membuka konsultasi bisnis kopi. Konsultasi ini akan memberi arahan tentang cita rasa khas kopi dan kemasan yang hendak dijual.<br>

Inibaru.id - Kopi, termasuk olahannya, merupakan komoditas yang potensial sebagai ladang bisnis. Namun, banyak orang yang ciut nyali untuk memulai usaha ini lantaran merasa kurang pengalaman atau nggak menguasai ilmu perkopian.

Seakan tahu permasalahan bisnis kopi di level akar rumput tersebut, pengelola Kopi Kopen Semarang Dody Widhisusanto pun mencoba membuka konsultasi untuk memulai bisnis kopi macam es kopi susu yang sejak 2019 menjadi tren baru di kalangan anak muda.

Menurutnya, makin ke sini usaha es kopi semakin banyak. Maka, untuk turut serta dalam "arus" tren tersebut, seorang pengusaha kopi harus mempertimbangkan strateginya masak-masak. Tujuannya, salah satunya menentukan cita rasa minuman kopi terbaik dengan harga beli-jual yang masuk akal.

Termasuk dalam konsultasi, Dody menjelaskan cara meracik kopi, manajemen usaha, hingga penjualannya. Tanpa segan, dia akan membeberkan takaran kopi yang ideal untuk sebuah minuman kopi.

“Saya hanya memberi patokan. Kalau mau ditambah (takarannya), ya, itu terserah,” ujar Dody di kantornya, Jalan Dewi Sartika Raya No 9A, Sukorejo, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang, akhir Okober 2020 lalu.

Semakin Banyak Selama Pandemi

Capping menjadi agenda rutin di Kopen Semarang untuk menentukan rasa terbaik dari kopi yang akan dijual. (Kopen Semarang)

Selama pandemi, Dody mengungkapkan, semakin banyak orang yang berkonsultasi pada Kopen Semarang. Dia berasumsi, banyak orang yang perekonomiannya limbung, lalu mencoba peruntungan dengan banting setir menjajal bisnis yang murah dan ngetren, termasuk minuman es kopi susu.

"Beberapa orang berkonsultasi (usaha kopi) pada kami. Alhamdulillah, bisnis mereka masih jalan sampai sekarang dan sering ketemu untuk beli kopi di Kopen," tutur Dody.

Salah seorang pengusaha es kopi yang cukup aktif memesan produk-produk Kopen tersebut adalah Agna. Dia mengakui, konsultasi yang dilakukannya dengan Dody sangat membantu usahanya untuk terus berkembang.

“Semula saya bingung menentukan racikan kopi yang pas,” ungkap Agna, yang mengaku sebelum menyambangi Kopen sebetulnya sudah punya racikan kopi sendiri, tapi masih ragu.

Saat menemui Dody, dia juga membawa kopi racikannya. Kopi itu kemudian di-review di Kopen. Nah, dari situlah dia mengetahui apa saja yang harus diperbaiki, ditambah, dan dikurangi. Hasil konsultasi itulah yang hingga sekarang dipakainya sebagai ciri khas Agna Kopi, outlet es kopi miliknya.

“Konsultasi itu punya peran besar bagi usaha kopi saya,” tandas pemuda memulai usahanya pada Februari 2019 itu.

Outlet Agna Kopi. (Agna Kopi/Agna)<br>

Pengusaha lain yang hingga kini masih sering ngobrol dengan Dody di Kopen adalah Arif. Hampir mirip Agna, pemilik Kopine Mbak Zhaara Coffee Shop ini mengatakan, sebelum berkonsultasi dengan Kopen, dia nggak begitu paham dunia perkopian, khususnya terkait komposisi dan pemasaran via daring.

“Setelah konsul, saya jadi tahu membuat kopi susu yang rasanya nggak kalah kayak di kafe,” kelakar lelaki yang memulai usaha kopinya mulai Agustus 2020 tersebut.

Arif sebelumnya mengetahui Kopen Semarang pada sebuah acara tentang perkopian. Pada event kopi tersebut, Kopen menerangkan cukup banyak hal terkait kopi dan potensi bisnisnya. Nah, dari situlah dia mulai memupuk asa untuk memulai usaha kopi.

Kala itu, kebetulan dia bertemu dengan Dody, yang dianggapnya tahu banyak tentang kopi. Dari obrolan ringan, dia mulai memantapkan diri membuat Kopine Mbak Zhaara dan berkonsultasi lebih intensif. Dalam konsultasi tersebut, Arif mengaku mendapatkan penjelasan yang cukup detail.

“Bahkan, saya diajari menghitung HPP (harga pokok penjualan) dan bikin logo juga,” kata dia.

Produk Kopine Mbak Zhaara Coffeeshop. (Kopine Mbak Zhaara/Arif)<br>

Arif saat ini berjualan kopi susu dalam kemasan botol secara daring mau pun luring. Hasilnya lumayan. Sebagai gambaran, dalam sebulan dia membeli kopi di Kopen sekitar 3-5 kilogram. Untuk usaha yang baru berdiri, kedai yang berlokasi di Banyumanik Semarang itu tentu terbilang menjanjikan.

Untuk kamu yang tertarik berkonsultasi seputar bisnis kopi ke Kopen Semarang, boleh banget, lo! Saat ini Kopen membuka konsultasi gratis untuk siapa pun yang pengin memulai usaha kopi kecil-kecilan. Sementara, untuk yang mau bikin coffee shop, kamu juga bisa konsultasi dengan biaya yang terjangkau.

Mulai sekarang, nggak perlu berpikir puluhan kali kalau mau bikin usaha kopi. Datang saja ke kantor Kopen Semarang atau kunjungi IG-nya di @kopenid. Yuk, bikin usaha kopimu sendiri! (Audrian F/E03)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024