BerandaHits
Jumat, 27 Nov 2025 08:01

Mulai 2026, Tiada Lagi Status Guru Honorer di Kota Semarang

Wali Kota Semarang Agustina Wilujeng saat merayakan Hari Guru Nasional. Agustin pastikan 2026 tidak ada guru honorer. (Humas Pemkot)

Mulai 2026, guru honorer di Kota Semarang dialihstatuskan menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK), baik secara penuh maupun paruh waktu. Bagaimana dengan beban kerja dan pendapatannya?

Inibaru.id - Istilah "guru honorer" acap identik dengan profesi pengajar kasta terendah dalam hal penghasilan. Nggak bisa dimungkiri istilah itu muncul, karena faktanya memang biasanya begitu. Namun, istilah tersebut agaknya nggak akan lagi terdengar di Kota Semarang dalam waktu dekat.

Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang memastikan nggak akan ada lagi guru yang berstatus honorer di wilayah Ibu Kota Provinsi Jateng itu mulai tahun depan. Mereka akan dialihstatuskan menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK), baik secara penuh maupun paruh waktu.

Komitmen ini disampaikan langsung oleh Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng pada puncak peringatan Hari Guru Nasional di Taman Budaya Raden Saleh (TBRS) Semarang pada Selasa (26/11/2025).

"Kita harus bersyukur, karena guru honorer sudah tidak ada lagi mulai tahun 2026 nanti. Sudah kami angkat menjadi PPPK penuh waktu maupun paruh waktu," tegas Agustina.

Kebijakan ini merupakan langkah strategis guna memastikan kualitas pendidikan dan kesejahteraan guru di Semarang. Agustin, sapaan akrabnya, menekankan bahwa untuk diangkat sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN), termasuk dalam skema PPPK, setiap guru harus tersertifikasi.

"Tiap guru harus tersertifikasi melalui Pendidikan Profesi Guru (PPG). Ini menjadi upaya kami untuk menjamin menjamin ketersediaan guru yang terstandardisasi secara nasional untuk anak didik," jelasnya.

Akselerasi PPPK pada Akhir Tahun

Untuk mewujudkan target tersebut, Pemkot Semarang akan segera melakukan akselerasi. Dalam waktu dekat, sekitar 400 guru honorer akan dilantik sebagai PPPK. Pelantikan diperkirakan pada akhir Desember 2025.

"Mereka akan mulai bekerja pada 1 Januari 2026. Dengan 400 guru yang akan masuk pada 1 Januari itu, maka kebutuhan guru di Kota Semarang sudah terpenuhi semuanya," papar Agustin.

Dengan pengangkatan massal ini, istilah-istilah seperti guru bantu, honorer, atau outsourcing di lingkungan Pemkot Semarang akan dihapuskan. Kebijakan serupa juga berlaku untuk pengisian jabatan kepala sekolah, yang prosesnya telah dimulai dengan pendidikan dan pelatihan (diklat) beberapa waktu lalu.

Selain mengumumkan alih status guru honorer, pada peringatan Hari Guru itu Agustin juga menyampaikan apresiasi tertinggi atas dedikasi guru yang luar biasa hebat dalam mendidik generasi muda penerus bangsa.
Dia mengaku akan terus mendorong para guru untuk mengikuti perkembangan zaman.

"Kami mengapresiasi dan akan terus mendorong para guru mengikuti perkembangan, termasuk dalam penyampaian materi, agar lebih mudah dipahami anak; supaya pola pengajarannya tidak konvensional, sehingga jarak antara guru dan murid itu bisa didekatkan lagi," tandasnya.

Dekat dengan anak didik berarti bisa mengerti mereka. Jadi, alih-alih siswa yang memahami guru (top down), pengajarlah yang mengerti peserta didiknya. Menarik ya, Gez? (Murjangkung/E10)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: