BerandaHits
Minggu, 4 Apr 2020 18:30

Meski Tingkatkan Kebersihan, Pedagang Kecil Nggak Benar-Benar Terapkan Physical Distancing

Giyanto, penjual rujak nggak menerapkan physical distancing saat melayani pembeli. (Inibaru.id/ Zulfa Anisah)

Harus berjualan di tengah pandemi corona untuk memenuhi kebutuhan, beberapa pedagang kecil di Kota Semarang ini nggak benar-benar terapkan physical distancing. Satu-satunya pencegahan yang mereka lakukan adalah sering cuci tangan setelah bertransaksi.

Inibaru.id - Untuk mengurangi penularan virus corona, pemerintah mengimbau masyarakat menerapkan physical distancing. Namun nampaknya hal ini kurang diterapkan oleh pedagang kecil yang ada di Kota Semarang. Saat saya berkeliling pada Rabu (1/3) pagi, saya nggak melihat ada jarak antara pedagang dengan pembeli. Yap, proses jual beli berlangsung seperti biasanya.

Pagi itu saya menenui Giyanto, penjual rujak di sekitar SMP 13 Kota Semarang yang tengah melayani pembeli. Dia nampak memotong-motong berbagai buah dengan menggunakan tangannya sebagai tatakan. Meskipun bikin saya agak meragukan kebersihannya, tapi tiga pembeli datang silih berganti melarisi dagangannya.

Dalam bertransaksi, Giyanto juga terlihat nggak menjaga jarak dengan pelanggannya. Yap, seperti nggak ada yang berubah. Saat saya menanyakan perihal physical distancing padanya, Giyanto terlihat nggak paham dengan anjuran pemerintah tersebut.

“Saya biasa aja dalam menjaga jarak,” tutur Giyanto.

Namun pada situasi sekarang, Giyanto mengaku jadi sering cuci tangan setelah melayani pembeli.

Hal senada juga disampaikan oleh Eni Angraeni. Perempuan satu anak ini mengaku takut dengan penyebaran corona di Kota Semarang. Namun karena kebutuhan sehari-hari, dia nggak bisa mengikuti imbauan pemerintah untuk bekerja dari rumah saja.

Chacha memakai masker dan hand sanitizer saat berjualan. (Inibaru.id/ Zulfa Anisah)

Sama dengan Giyanto, Eni juga nggak punya trik khusus untuk menjaga jarak dengan pelanggan. Dia juga mengaku lebih sering cuci tangan ketika berjualan.

“Habis melayani pembeli saya cuci tangan,” tuturnya.

Hal yang lebih melegakan saya dapatkan saat saya membeli capuccino cincau di sekitar Sampangan, Semarang. Berada jauh dari tempat Giyanto dan Eni berjualan, Chacha terlihat lebih menjaga kebersihan. Perempuan muda ini terlihat mengenakan masker medis dan menyediakan sebotol kecil hand sanitizer yang diletakkan di antara dagangannya.

Chacha mengaku semenjak corona menjadi pandemi, bos di tempatnya bekerja menyediakan hand sanitizer untuknya.

“Kalau pemiliknya ngasih saya hand sanitizer. Kalau masker ini saya beli sendiri,” suara Chacha agak tertahan di balik masker.

Sesaat setelah pesanan saya siap, Chacha menyerahkan pesanan ke saya dan kulit kami sempat bersentuhan.

“Setelah melayani penjual saya selalu cuci tangan mbak,” ungkap Chacha yang bikin saya lega.

Jujur saya agak khawatir dengan kualitas kebersihan makanan para pedagang ini karena saya nggak melihat ada sabun serta sumber air yang mengalir untuk cuci tangan. Namun saya tetap berpikiran positif terhadap mereka.

Yuk, tetap jaga kebersihan di manapun berada. Setuju, Millens? (Zulfa Anisah/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: