BerandaHits
Sabtu, 11 Okt 2024 16:02

Mengapa Menikah Muda Membawa Risiko Cepat Bercerai?

Kurangnya kematangan psikologis rentan memicu perceraian. (Shutterstock/Hendra Yuwana)

Menikah di usia muda sering dianggap sebagai wujud cinta sejati yang ingin segera diresmikan. Namun, pernikahan di usia dini sering kali dihadapkan pada risiko tinggi perceraian. Kurangnya kematangan emosional, perubahan prioritas hidup, tekanan finansial, serta keterbatasan pengalaman komunikasi menjadi beberapa faktor yang memicu ketidakstabilan dalam pernikahan, yang pada akhirnya dapat berujung pada perceraian.

Inibaru.id - Menikah di usia muda sering kali dianggap sebagai bentuk cinta sejati yang ingin segera diikat dalam sebuah pernikahan. Namun, realitasnya nggak selalu seindah impian. Banyak pernikahan yang dimulai di usia muda justru berakhir dengan perceraian. Mengapa ini bisa terjadi? Ada beberapa faktor yang menyebabkan risiko perceraian lebih tinggi pada pasangan yang menikah muda.

1. Belum Matangnya Emosional dan Psikologis

Usia muda umumnya belum memberikan kesempatan bagi seseorang untuk mengenali diri sendiri secara mendalam. Ketidakstabilan emosi, ketidakmampuan menghadapi konflik dengan bijak, serta kurangnya pengalaman dalam mengelola hubungan jangka panjang sering kali menjadi penyebab utama permasalahan dalam pernikahan.

Pasangan muda mungkin belum memiliki kematangan emosional untuk menghadapi stres dan masalah yang muncul di dalam pernikahan.

2. Perubahan Prioritas Hidup

Prioritas hidup yang berubah bisa menimbulkan ketidakpuasan pasangan. (iStock)

Ketika menikah di usia muda, banyak pasangan belum sepenuhnya mengembangkan prioritas hidup yang stabil. Seiring berjalannya waktu, prioritas bisa berubah—baik dalam karier, pendidikan, atau pencapaian pribadi. Ketidaksesuaian antara harapan awal dan realitas kehidupan setelah menikah dapat menimbulkan ketidakpuasan, yang sering kali berujung pada perceraian.

3. Tekanan Finansial

Keuangan adalah salah satu tantangan besar dalam pernikahan, terutama bagi pasangan muda yang belum mapan secara finansial. Beban keuangan bisa datang dari berbagai sisi, seperti biaya hidup sehari-hari, pendidikan, atau perencanaan masa depan. Ketidakmampuan mengelola keuangan bersama dapat menimbulkan ketegangan dalam hubungan, yang memperbesar risiko perceraian.

4. Kurangnya Pengalaman dan Keterampilan Komunikasi

Pasangan yang menikah di usia muda mungkin belum memiliki pengalaman dan keterampilan komunikasi yang cukup untuk menyelesaikan konflik. Tanpa komunikasi yang efektif, masalah kecil bisa berkembang menjadi besar dan sulit diatasi. Sering kali, ketidakmampuan untuk berbicara secara terbuka dan saling mendengarkan menyebabkan hubungan memburuk.

5. Keterbatasan Jaringan Dukungan

Banyak pasangan muda yang belum memiliki jaringan dukungan yang kuat—baik dari keluarga, teman, maupun konselor pernikahan. Tanpa adanya orang-orang yang dapat memberikan nasihat dan dukungan emosional, pasangan muda mungkin merasa lebih kesulitan dalam menghadapi tantangan pernikahan, dan hal ini bisa mempercepat keputusan untuk berpisah.

6. Tergesa-gesa dalam Keputusan Menikah

Sering kali, pernikahan di usia muda didorong oleh perasaan cinta yang menggebu-gebu tanpa mempertimbangkan faktor-faktor penting lainnya, seperti kesiapan emosional, finansial, atau visi jangka panjang. Menikah tanpa persiapan yang matang dapat meningkatkan ketidakstabilan dalam hubungan, yang akhirnya berujung pada perceraian.

Memang, menikah di usia muda bukan berarti selalu akan berakhir dengan perceraian, namun risiko perceraian lebih besar jika pernikahan dilakukan tanpa kesiapan yang memadai.

Penting bagi pasangan muda untuk memastikan bahwa mereka benar-benar siap, baik dari segi emosional, finansial, maupun dalam hal komunikasi, sebelum memutuskan untuk mengikat diri dalam pernikahan. (Siti Zumrokhatun/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: