BerandaHits
Rabu, 27 Apr 2021 14:00

Mengapa Eropa Dinamai Benua Biru dan Afrika Benua Hitam?

Cincin-cincin Olimpiade melambangkan semua benua, termasuk benua biru untuk Eropa, benua kuning untuk Asia, dan benua hitam untuk Afrika. (Lofrev.net)

Kamu pasti pernah mendengar penjulukan benua Eropa sebagai benua biru, Asia sebagai benua kuning, dan Afrika sebagai benua hitam. Dari mana ya asal penjulukan ini?

Inibaru.id – Terdapat istilah untuk menyebut benua-benua yang ada di bumi. Sebagai contoh, kita menyebut Eropa sebagai benua biru, Asia sebagai benua kuning, dan Afrika dinamai benua hitam. Kamu pernah nggak terpikir mengapa namanya seperti itu?

Mungkin kamu nggak menyadarinya, namun logo Olimpiade yang berupa lima cincin dengan warna yang berbeda-beda sebenarnya menunjukkan warna-warna sebagai simbol masing-masing benua. Nah, biar nggak makin bingung, berikut deh penjelasannya.

1.       Asia Disebut Sebagai Benua Kuning

Asia sering disebut sebagai benua kuning berdasarkan warna kulit ras mongoloid yang banyak ditemui di kawasan Asia Timur. Nah, saat orang-orang Eropa berlayar sampai ke timur jauh, mereka bertemu dengan orang-orang dengan warna kulit tersebut. Pada akhirnya, mereka pun menjuluki Asia sebagai benua kuning.

Warna kuning ini pula yang jadi warna simbol cincin benua Asia di logo Olimpiade.

2.       Afrika Disebut Sebagai Benua Hitam

Nama Afrika ternyata berasal dari penyebutan bangsa Romawi Kuno. Jadi, mereka menyebut Tunisia yang memang hanya di seberang lautan Italia sebagai Africa Terra. Di Tunisia, ada suku asli bernama Afri. Selain itu, ada yang menyebut kata Africa dari “Afar” dan “Ica”, bahasa Phoenica yang berarti Negeri Debu, merujuk pada adanya gurun di benua tersebut.

Hanya, kalau soal julukan hitam, berdasarkan warna kulit penduduk aslinya yang mayoritas hitam. Julukan ini awalnya dari bangsa Perancis yang memang cukup banyak menjajah wilayah Afrika.

Di logo Olimpiade, Afrika disimbolkan dengan cincin warna hitam.

3.       Eropa Disebut Benua Biru

Kalau julukan benua Asia dan Afrika berasal dari warna kulit penduduknya, beda lagi dengan Eropa. Julukan ini berasal dari mayoritas penduduknya yang dulu punya warna biru. Bahkan, banyak bangsawan di Eropa yang juga dikenal dengan istilah darah biru.

Di logo Olimpiade, benua Eropa diwakili dengan cincin berwarna biru. Warna bendera Uni Eropa juga biru, kan, Millens?

Saking identiknya dengan warna biru, bendera Uni Eropa juga biru. (Flickr/ Old Photo Profile)

4.       Amerika Disebut Sebagai Benua Merah

Kalau julukan yang satu ini sepertinya jarang diketahui banyak orang. Padahal, julukan bagi Benua Amerika adalah benua merah. Penjulukan ini mirip dengan yang terjadi di Asia dan Afrika, yakni didasari oleh warna kulit penduduknya, suku Indian. Meski nggak benar-benar merah menyala, warna kulit mereka memang terlihat kemerahan.

5.       Australia Disebut Sebagai Benua Hijau

Layaknya penyebutan benua merah bagi Amerika, penyebutan benua hijau sebagai Australia juga semakin jarang dilakukan. Lagipula, kalau dipikir-pikir, wilayah Australia yang berupa gurun tandus lebih banyak dari hutannya, bukan?

Jadi gini, di zaman dahulu, bangsa Eropa yang tiba di Australia menemukan wilayah tersebut penuh dengan pepohonan eukaliptus serta akasia yang hijau dan rimbun. Jadi, ya dari sinilah asal dari penyebutan benua hijau.

Nah, jadi sudah tahu kan alasan mengapa Afrika disebut benua hitam, Asia benua kuning, dan Eropa benua biru, Millens? (Kum/IB09/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Rampcheck DJKA Rampung, KAI Daop 4 Semarang Pastikan Layanan Aman dan Nyaman Jelang Nataru

4 Des 2025

SAMAN; Tombol Baru Pemerintah untuk Menghapus Konten, Efektif atau Berbahaya?

4 Des 2025

Ketua DPRD Jateng Sumanto Resmikan Jalan Desa Gantiwarno, Warga Rasakan Perubahan Nyata

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: