BerandaHits
Selasa, 17 Jul 2017 05:46

Membela Kaum Difabel dan Lansia ala 'Ketimbang Ngemis'

Nenek berjualan jajan pasar. (foto: instagram)

Mendapatkan kehidupan yang layak di negeri ini merupakan hak setiap orang. Negara pun berjanji akan memelihara tiap fakir miskin dan anak terlantar di bumi kaya ini. Namun, dalam praktiknya, tak semua yang marjinal mendapatkan haknya. Mereka pun tetap berusaha sendiri meski tertatih, dan daripada mengemis.

Inibaru.id - Mendapatkan kehidupan yang layak di negeri ini merupakan hak setiap orang. Negara pun berjanji akan memelihara tiap fakir miskin dan anak terlantar di bumi kaya ini. Namun, dalam praktiknya, tak semua yang marjinal mendapatkan haknya. Mereka pun tetap berusaha sendiri meski tertatih, dan daripada mengemis.

Beberapa tahun ini, sekelompok orang yang bergerak dalam gerakan Ketimbang Ngemis bergerak menyusuri penjuru Tanah Air, dimulai dari Jakarta, untuk memotret orang-orang yang keukeuh berdagang dan anti-mengemis, meskipun (maaf) mereka bisa dimaklumi andaikata mengemis.

Dalam potret yang diunggah di akun Instagram @ketimbang.ngemis itu, banyak diperlihatkan orang yang menolak mengemis meski harus tertatih dalam berjualan.

Sesuai dengan slogan “Say no to ngemis!”, Ketimbang Ngemis berusaha mencuplik kehidupan para “pejuang” itu. Mereka yang tiada lelah berusaha sendiri, tanpa bantuan pemerintah maupun belas kasihan orang, adalah bentuk kegigihan yang patut diapresiasi, menurut mereka.

Adalah Rizki Pratama, sosok pemuda asal Yogyakarta yang menginisiasi gerakan Ketimbang Ngemis ini pada Juni 2015. Kala itu, ia mengunggah seorang pedagang yang tetap berjualan meski terlihat begitu renta. Rizki yang merasa tersentuh kemudian berpesan kepada khalayak untuk membeli barang dagangannya itu, disertai lokasi di mana si pedagang itu biasa mangkal dan apa yang dijual.

Rupanya, apa yang dilakukan Rizki mendapatkan perhatian orang. Bahkan, jargon: “Belilah walau tak butuh sekali pun” kini menjadi bagian tak terpisahkan dari komunitas yang berbasis di media sosial ini.

Hingga kini, Ketimbang Ngemis telah menggurita di seantero Indonesia dengan membuka “cabang” di mana-mana, di antaranya Semarang, Palembang, dan Jakarta. Tiap kota biasanya memprofilkan para pejuang anti-ngemis di daerahnya masing-masing.

Mereka menyasar para pedagang dengan kebutuhan khusus atau para lansia untuk dipromosikan. Bagi Ketimbang Ngemis, para pedagang itu patut didukung keberadaannya. Tujuan mereka hanyalah satu, yakni menyebarkan semangat orang-orang yang menolak menyerah pada keadaan itu.

Mereka mengangkatnya ke tengah masyarakat agar tiap orang tahu bahwa mengemis bukan satu-satunya pilihan, dan mereka tidaklah sendirian dalam mengarungi kerasnya kehidupan ini.

Tak lama, Ketimbang Ngemis yang semula bergerak di dunia maya mulai mengadakan pertemuan atau kopdar (kopi darat) di dunia nyata. Mereka pun berkomunitas dan berinteraksi dengan para pejuang anti-mengemis, di antaranya, melakukan aksi sosial.

Sebagian komunitas, baik secara individu, sekelompok, atau di bawah bendera komunitas, dalam satu kesempatan mencoba memberikan bantuan atau menginisiasi bantuan bagi para pejuang anti-ngemis itu, mulai dari sekadar membantu berjualan hingga membantu pengembangan usaha.(ADM/IB)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Tanda Diabetes pada Kulit yang Jarang Disadari

8 Des 2024

Berapa Luas Kamar Tidur yang Ideal?

8 Des 2024

Piknik Santai di Rowo Gembongan Temanggung

8 Des 2024

Ombudsman: Terkait Penanganan Kasus Penembakan Siswa SMK, Polrestabes Semarang Nggak Profesional

8 Des 2024

Dekat dengan Candi Prambanan, Begini Keindahan Candi Sojiwan

8 Des 2024

Pemprov Jateng: Pagu 10 Ribu, Makan Bergizi Gratis Nggak Bisa Sediakan Susu

8 Des 2024

Hadirkan Stefan William di Acara Pembukaan, Miniso Penuhi Gaya Hidup Modern dan Kekinian Warga Kota Semarang

8 Des 2024

Ada Tiga Bibit Siklon Tropis Kepung Indonesia, Apa Dampaknya?

9 Des 2024

Menilik Hasil Rekapitulasi Suara Pilkada 2024 di Lima Daerah

9 Des 2024

Produksi Genting di Desa Papringan, Tetap Autentik dengan Cara Tradisional

9 Des 2024

Rekor 1.000 Poin Megawati Hangestri di Liga Voli Korea

9 Des 2024

Peringati Perang Diponegoro, Warga Yogyakarta Gelar Kirab Tongkat Kiai Cokro

9 Des 2024

Tanpa Transit! Uji Coba Direct Train Gambir-Semarang Tawang, KAI Tawarkan Diskon 50 Persen

9 Des 2024

Sidang Kode Etik Kasus Penembakan di Semarang, Hadirkan Saksi dan Keluarga Korban

9 Des 2024

Apa yang Bikin Generasi Z Sering Dideskripsikan sebagai Generasi Paling Kesepian?

9 Des 2024

Kasus Polisi Tembak Siswa SMK, Robig Dipecat Tidak Dengan Hormat!

10 Des 2024

Penembak Siswa SMK 4 Semarang Dipecat; Ayah Korban: Tersangka Nggak Minta Maaf

10 Des 2024

50 Persen Hidup Lansia Indonesia Bergantung pada Anaknya; Yuk Siapkan Dana Pensiun!

10 Des 2024

Asap Indah Desa Wonosari, Sentra Pengasapan Ikan Terbesar di Jawa Tengah

10 Des 2024

Hanya Membawa Kerugian, Jangan Tergoda Janji Manis Judi Online!

10 Des 2024