BerandaHits
Jumat, 10 Des 2020 10:59

Media Asing Soroti 146 Kandidat 'Dinasti Politik' Baru di Indonesia

Media asing soroti dinasti politik di Indonesia. (Medcom)

Meskipun hak untuk dipilih adalah hak politik tiap warga negara, tapi isu dinasti politik nggak bisa dikesampingkan. Terlebih pada momen pilkada 2020 ini. Paling nggak, ada 146 calon politisi yang berasal dari keluarga pejabat. Begitu media asing menuliskannya. <br>

Inibaru.id - Pilkada 2020 cukup menarik perhatian karena ada satu hal yang mencolok yaitu dengan kemunculan kandidat yang berasal dari keluarga orang nomor satu Indonesia, Joko Widodo. Putra pertama Jokowi misalnya, Gibran Rakabuming Raka mencalonkan diri sebagai Walikota Solo. Kemudian menantunya Bobby Nasution jadi calon Walikota Medan.

Pasca dilakukannya Pilkada serentak 9 Desember lalu, beberapa lembaga survei lokal menunjukkan Gibran memperoleh hampir 90 persen suara. Meskipun nggak semua suara dihitung, keunggulan ini dinilai cukup lebar untuk menjamin kemenangannya.

Gibran dan Bobby memang orang baru di politik Indonesia. Namun keduanya mendapat dukungan besar dari partai mereka dan Jokowi berada yakni Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P). Hal itu juga turut membantu mereka sekalipun saingan mereka adalah kader-kader PDIP senior .

Bobby Nasution bagian dari keluarga Jokowi yang ikut mencalonkan diri jadi kepala daerah. (Medcom)<br>

Terkait adanya satu fenomena menarik ini, beberapa media asing menyoroti Pilkada kali ini sebagai politik dinasti baru yang akan lahir.

“Jika mereka hanya warga negara atau politikus biasa, mereka tidak akan mendapatkan tiket itu dengan mudah,” kata Abdil Mughis Mudhoffir, seorang peneliti post-doktoral di Institut Asia Universitas Melbourne, seperti yang dilansir dari Bloomberg pada Selasa (8/12/2020).

“Keluarga Jokowi akan bergabung dengan klub dinasti politik lain yang ada dalam perebutan kekuasaan dan sumber daya," lanjut Mudhoffir. "Politik Indonesia akan tetap sama, atau bahkan memburuk karena dinasti dan nepotisme akan menjadi normal baru,” terangnya.

Sementara, bagi Jokowi, dia sepenuhnya menampik kalau dia sedang membangun dinasti politik.

“Saya tidak pernah memaksa anak-anak saya mengikuti saya atau terjun ke politik, tidak ada hal seperti itu,” kata Jokowi dalam wawancara dengan Kompas TV, November lalu, seperti yang dikutip dari Bloomberg.

“Itu hanyalah hak politik setiap warga negara, termasuk anak-anak saya,” lanjutnya. Panggilan ke juru bicara presiden untuk meminta komentar nggak segera dijawab. Merujuk Bloomberg, Gibran juga sempat menanggapi isu soal dinasti yang sedang tumbuh, dengan mengatakan dia nggak menjamin kemenangan pemilihan.

“Ini kontes, bukan janji,” katanya setelah pencalonannya diumumkan pada Juli.

Nikei Asia juga menyoroti adanya dinasti politik yang meningkat di Pilkada 2020 ini. Selain keluarga Jokowi, keluarga politisi lain juga ikut pencalonan dalam perebutan kursi kepala daerah.

Di antaranya, keponakan Prabowo, Rahayu Saraswati Djojohadikusumo yang mencalonkan diri menjadi wakil walikota Tangerang Selatan, Banten. Di kota yang sama, Siti Nur Azizah, putri Ma’ruf Amin, mencalonkan diri sebagai walikota.

keponakan Prabowo, Rahayu Saraswati Djojohadikusumo juga mencalonkan diri jadi Wakil Walikota Tangerang Selatan. (Suara Banten)<br>

Mereka akan melawan satu sama lain. Hanindhito Himawan Pramono, putra Sekretaris Kabinet Pramono Anung, mencalonkan diri sebagai bupati Kediri, Jawa Timur. Posisi tersebut telah dipegang oleh keluarga yang sama selama lebih dari 20 tahun.

Di tempat lain, adik dari menteri pertanian dan keponakan mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla itu bercita-cita menjadi walikota Makassar. Sedangkan, adik dari menteri tenaga kerja mencalonkan diri sebagai wakil bupati Mojokerto.

Yoes Kenawas, seorang calon doktor ilmu politik di Northwestern University, Amerika Serikat juga ikut bersuara terkait adanya dinasti politik di Indonesia ini. Dia menemukan ada 52 kandidat dinasti politik seperti itu pada 2015, tetapi pada Pilkada tahun ini setidaknya ada 146 orang.

Itu adalah "yang terbanyak dalam sejarah Indonesia sejauh ini", kata Kenawas pada Selasa (8/12/2020). Kenawas, yang juga pernah mempelajari dinasti politik di Indonesia, mengungkapkan peningkatan itu didasari karena banyak politisi yang terpilih pada 2010 dan 2015 sudah menjabat 2 periode, sehingga nggak bisa lagi mencalonkan diri. Kemudian, mereka melihat formula baru untuk mempertahankan warisan dan kepentingan politik mereka dengan menjadikan keluarga mereka sebagai kandidat terbaik.

“Ini yang pertama dalam sejarah Indonesia di mana anak-anak dan mertua presiden yang aktif, anak-anak wakil presiden, bahkan anak menteri ikut serta langsung dalam pemilihan kepala daerah ketika orang tua atau kerabatnya masih menjabat,” ujarnya.

Wah ternyata media asing begitu getol mengupas dinasti politik yang terjadi baru-baru ini ya, Millens. (IB28/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: