BerandaHits
Kamis, 3 Mar 2021 19:04

Masihkah Orang Timor Leste Memahami Bahasa Indonesia?

Meski nggak dijadikan bahasa resmi, Bahasa Indonesia ternyata masih digunakan di Timor Leste. (First Global)

Sejak kemerdekaannya diakui PBB pada 2002, Timor Leste menetapkan Tetun dan Portugis sebagai bahasa resminya. Hanya, apakah orang Timor Leste memahami Bahasa Indonesia?

Inibaru.id - Semenjak berpisah dengan Indonesia pada 1999 dan kemudian diakui kemerdekaannya oleh PBB pada 2002, Timor Leste menetapkan Bahasa Tetun dan Portugis sebagai bahasa resminya. Hanya, mengingat ada sejarah erat dengan Indonesia, apakah orang Timor Leste masih memahami Bahasa Indonesia?

Selain kedua bahasa resmi yang ditetapkan, sebenarnya pemerintah Timor Leste juga meminta warganya mempelajari Bahasa Inggris. Hanya, mungkin karena sudah kadung memiliki sejarah yang erat, warga setempat ternyata masih banyak yang menguasai Bahasa Indonesia.

Lokasi Indonesia dan Timor Leste memang sangat dekat, bahkan berbatasan langsung. Menariknya, hal ini membuat banyak warga Timor Leste bisa melihat acara televisi Indonesia, apalagi jika mereka memasang parabola atau televisi berbayar. Karena melihat acara televisi Indonesia, otomatis mereka masih tetap memahami Bahasa Indonesia.

Kabarnya, banyak warga Timor Leste yang lebih suka dengan film-film atau sinetron Indonesia daripada drama dari Portugal atau negara-negara dengan Bahasa Portugis lain seperti Brasil.

Memang, sejak Timor Leste merdeka, Bahasa Indonesia sudah nggak lagi diajarkan ke anak-anak sekolah di sana. Meski begitu, Bahasa Indonesia ternyata masih dipakai sebagai salah satu "bahasa kerja". Jadi, kalau kamu pergi ke pasar, bukan hal yang aneh menemukan orang yang masih melakukan transaksi dengan Bahasa Indonesia.

Meskipun masih bahasa Indonesia masih digunakan, Timor Leste punya bahasa kebangsaan sendiri. (Bloomberg)

Meski begitu, hampir di seluruh percakapan sehari-hari, warga Timor Leste lebih suka memakai Bahasa Tetun dan Portugis. Nah, kalau urusan akademis atau penulisan formal, bisa memakai Bahasa Inggris atau Bahasa Indonesia. Menariknya, hal ini membuat banyak anak SMA di sana yang mengerjakan tugas akhir dengan Bahasa Indonesia. Hal yang sama juga dilakukan mahasiswa atau dosen yang melakukan kajian ilmiah.

Penggunaan Bahasa Portugis Ternyata Nggak Banyak

Meski banyak orang Timor Leste yang memiliki nama yang berbau Portugis, ternyata penutur Bahasa Portugis di sana nggak begitu banyak. Hal ini disebabkan oleh larangan bahasa ini saat Indonesia masih berada di bawah pemerintahan Presiden Soeharto.

Meski setelah merdeka kampanye penggunaan kembali Bahasa Portugis digalakkan, banyak generasi muda yang nggak begitu meminatinya. Mereka lebih suka memakai Bahasa Tetun yang memang lebih menunjukkan jati diri bangsa Timor Leste.

Menurut laporan Pembangunan PBB 2006, kurang dari 5% dari warga Timor Leste mampu berbahasa Portugis dengan fasih. Meski begitu, banyak pakar bahasa di Timor Leste yang mempertanyakan laporan tersebut. Menurut Institut Lingustik Nasional Timor Leste, penutur Bahasa Portugis di sana diperkirakan sudah mencapai 25 persen dari total populasi.

Menariknya, di Timor Leste ternyata juga ada banyak bahasa daerah. Beberapa di antaranya adalah Bekais, Bunak, Dawan, Fataluku, Galoli, Habun, Idalaka, Kawaimina, Kemak, Lovaia, Makalero, Makasai, Mambai, Tokodede, dan Wetarese.

Nggak nyangka ya, Millens, meski sudah lama merdeka, masih banyak orang Timor Leste yang memahami Bahasa Indonesia. (Tri/IB28/E07)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Cantiknya Deburan Ombak Berpadu Sunset di Pantai Midodaren Gunungkidul

8 Nov 2024

Mengapa Nggak Ada Bagian Bendera Wales di Bendera Union Jack Inggris Raya?

8 Nov 2024

Jadi Kabupaten dengan Angka Kemiskinan Terendah, Berapa Jumlah Orang Miskin di Jepara?

8 Nov 2024

Banyak Pasangan Sulit Mengakhiri Hubungan yang Nggak Sehat, Mengapa?

8 Nov 2024

Tanpa Gajih, Kesegaran Luar Biasa di Setiap Suapan Sop Sapi Bu Murah Kudus Hanya Rp10 Ribu!

8 Nov 2024

Kenakan Toga, Puluhan Lansia di Jepara Diwisuda

8 Nov 2024

Keseruan Pati Playon Ikuti 'The Big Tour'; Pemanasan sebelum Borobudur Marathon 2024

8 Nov 2024

Sarapan Lima Ribu, Cara Unik Warga Bulustalan Semarang Berbagi dengan Sesama

8 Nov 2024

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024