Inibaru.id – Kamu penggemar drama Korea (drakor), Millens? Kalau iya, kamu pasti nggak asing dengan bahasa Korea dan logatnya yang nggak ada duanya di dunia ini. Mengenal bahasa Korea, kamu juga pasti mengenal umpatan khasnya, salah satu yang paling populer tentu saja adalah kata “shibal”.
Di Korsel, orang memang biasa mengumpat dengan kata tersebut. Misalnya, saat klub sepak bola Manchester United kalah dari FC Copenhagen di laga Liga Champions Eropa pada 8 November lalu, seorang fan MU dari Korsel meluapkan kekesalannya dengan mengumpat keras-keras, “Shibal!”
Video Youtube streamer itu viral di medsos worldwide karena dia meneriakkannya dengan keras sembari membanting barang-barang yang ada di sekitarnya. Sebagian warganet menganggapnya wajar karena orang itu benar-benar tampak kesal setelah MU kebobolan untuk kali keempat.
Namun, sejatinya seberapa parah umpatan yang biasa dilontarkan oleh orang yang sedang kesal tersebut?
Makna 'Shibal'
Dalam bahasa Korea, “shibal” bisa bermakna “bajingan”, “sialan”, atau “persetan”. Sementara, dalam bahasa Jawa mungkin tingkatannya separah menyerukan kata “jancuk” yang belakangan banyak dilontarkan anak muda, bahkan bagi mereka yang nggak tahu artinya.
Umpatan ini adalah ekspresi negatif atas sesuatu hal atau ditujukan untuk orang yang bikin kesal atau nggak disukai. Makian ini sangatlah kasar, jadi kamu nggak bisa sembarangan mengatakannya di Korsel karena bisa bikin orang lain sakit hati, bahkan marah.
Baca Juga:
Earthing dan Koneksi Manusia dengan BumiLalu, adakah yang lebih kasar? Tentu saja, yakni “shibal saekkiya”. Jika diartikan satu per satu, kata “saekkiya” juga bermakna "bajingan" atau "berengsek". Jadi, frasa tersebut berarti "yang paling bajingan". Ungkapan ini kadang ditujukan untuk memancing kemarahan orang atau mengajak berantem.
Nah, sebahaya itu ternyata umpatan “shibal” dan “shibal saekkiya” kan, Millens? So, jangan gegabah mengucapkannya di depan orang Korsel, ya! Bisa-bisa kamu diajak berantem, lo! (Arie Widodo/E03)