BerandaHits
Selasa, 22 Jan 2024 14:36

Lebih Bijak Memilih Bahan Pakaian yang Ramah Lingkungan

Lebih Bijak Memilih Bahan Pakaian yang Ramah Lingkungan

Pakaian yang terbuat dari serat kapas lebih aman bagi lingkungan.(Shutterstock)

Kapas merupakan bahan pakaian yang lebih aman bagi lingkungan dibanding sintetis. Bahan ini dapat terurai dengan lebih mudah.

Inibaru.id – Isu kerusakan alam harus ditanggapi dengan serius. Kita bisa mulai memperlambat kerusakan ini dengan melakukan langkah kecil. Salah satunya dengan memilih bahan pakaian yang lebih ramah lingkungan.

Seperti yang kita sering dengar, bahan pakaian dari kapas cenderung dianggap lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan beberapa bahan sintetis. Namun, evaluasi dampak lingkungan bahan pakaian melibatkan banyak faktor, dan hasilnya bisa bervariasi tergantung pada sejumlah pertimbangan. Berikut adalah beberapa aspek yang perlu dipertimbangkan:

Keuntungan Kapas dari Segi Ramah Lingkungan

1. Bahan Alamiah

Kapas adalah serat alamiah yang diperoleh dari tanaman kapas. Proses produksinya melibatkan pertanian tanaman kapas, yang cenderung lebih ramah lingkungan daripada produksi serat sintetis yang melibatkan bahan kimia dan energi fosil.

2. Biodegradable

Kain kapas dapat membusuk dengan cepat di alam terbuka sehingga nggak bakal menumpuk. (via Bisnis)

Kapas merupakan serat yang dapat terurai secara alamiah, sehingga pakaian dari kapas akan membusuk di alam terbuka setelah dibuang. Sebagian besar serat sintetis, seperti poliester, cenderung tidak terurai dan dapat menyumbang pada masalah limbah plastik.

3. Sumber Energi Terbarukan

Tanaman kapas dapat ditanam secara berkelanjutan dan merupakan sumber serat yang dapat diperbaharui secara tahunan.

Tantangan Kapas dari Segi Ramah Lingkungan

1. Penggunaan Pestisida dan Herbisida

Pertanian kapas seringkali melibatkan penggunaan pestisida dan herbisida yang dapat merusak lingkungan dan kesehatan manusia. Meskipun ada tren untuk meningkatkan metode pertanian berkelanjutan, masih ada tantangan dalam mengurangi penggunaan pestisida.

2. Konsumsi Air

Produksi kapas membutuhkan konsumsi air yang signifikan. Di beberapa wilayah, pertanian kapas dapat menyebabkan penurunan tingkat air tanah, yang berdampak pada ekosistem lokal.

3. Proses Pemrosesan

Proses pengolahan kapas menjadi kain juga memerlukan air dan energi. Namun, beberapa inovasi dalam metode produksi dan pemrosesan kapas telah bertujuan untuk mengurangi dampak lingkungan.

Dalam banyak kasus, pilihan pakaian berbasis kapas organik atau kapas yang dihasilkan dengan metode pertanian berkelanjutan dapat membantu mengurangi dampak lingkungan negatif.

Penting untuk memperhatikan sumber kapas dan metode produksi ketika memilih pakaian demi meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan. Meskipun demikian, keputusan pribadi tentang pilihan pakaian juga dapat dipertimbangkan bersama dengan faktor-faktor lain, seperti kenyamanan, kepraktisan, dan kebutuhan pribadi.

Gimana, kamu sudah mengoleksi baju-baju berbahan kapas, Millens? (Siti Zumrokhatun/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Iri dan Dengki, Perasaan Manusiawi yang Harus Dikendalikan

27 Mar 2025

Respons Perubahan Iklim, Ilmuwan Berhasil Hitung Jumlah Pohon di Tiongkok

27 Mar 2025

Memahami Perasaan Robot yang Dikhianati Manusia dalam Film 'Companion'

27 Mar 2025

Roti Jala: Warisan Kuliner yang Mencerminkan Kehidupan Nelayan Melayu

27 Mar 2025

Jelang Lebaran 2025 Harga Mawar Belum Seharum Tahun Lalu, Petani Sumowono: Tetap Alhamdulillah

27 Mar 2025

Lestari Moerdijat: Literasi Masyarakat Meningkat, tapi Masih Perlu Dorongan Lebih

27 Mar 2025

Hitung-Hitung 'Angpao' Lebaran, Berapa Banyak THR Anak dan Keponakan?

28 Mar 2025

Setengah Abad Tahu Campur Pak Min Manjakan Lidah Warga Salatiga

28 Mar 2025

Asal Usul Dewi Sri, Putri Raja Kahyangan yang Diturunkan ke Bumi Menjadi Benih Padi

28 Mar 2025

Cara Menghentikan Notifikasi Pesan WhatsApp dari Nomor Nggak Dikenal

28 Mar 2025

Hindari Ketagihan Gula dengan Tips Berikut Ini!

28 Mar 2025

Cerita Gudang Seng, Lokasi Populer di Wonogiri yang Nggak Masuk Peta Administrasi

28 Mar 2025

Tren Busana Lebaran 2025: Kombinasi Elegan dan Nyaman

29 Mar 2025

AMSI Kecam Ekskalasi Kekerasan terhadap Media dan Jurnalis

29 Mar 2025

Berhubungan dengan Kentongan, Sejarah Nama Kecamatan Tuntang di Semarang

29 Mar 2025

Mengajari Anak Etika Bertamu; Bekal Penting Menjelang Lebaran

29 Mar 2025

Ramadan Tetap Puasa Penuh meski Harus Lakoni Mudik Lebaran

29 Mar 2025

Lebih dari Harum, Aroma Kopi Juga Bermanfaat untuk Kesehatan

29 Mar 2025

Disuguhi Keindahan Sakura, Berikut Jadwal Festival Musim Semi Korea

29 Mar 2025

Fix! Lebaran Jatuh pada Senin, 31 Maret 2025

29 Mar 2025