BerandaHits
Rabu, 3 Sep 2024 18:25

Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia Perkuat Toleransi Antarumat Beragama

Kedatangan Paus Fransiskus ke Indonesia disambut meriah banyak pihak. (X/VaticanNews)

Kedatangan Paus Fransiskus ke Indonesia dinilai dapat memperkuat toleransi antarumat beragama.

Inibaru.id – Kali terakhir pemimpin besar umat Katholik dunia datang ke Indonesia adalah 35 tahun silam, yaitu Paus Yohannes Paulus II. Oleh karena itulah, kedatangan Paus Fransiskus ke Indonesia pada hari ini, Selasa (3/9/2024) bisa dianggap sebagai momen bersejarah.

Foto-foto dan video yang menunjukkan Paus ke-266 dari Argentina dengan nama asli Jorge Mario Bergioglio sudah berterbaran di media sosial. Bisa dikatakan, kedatangannya disambut dengan penuh suka cita oleh banyak pihak. Tapi, pernah terpikir nggak jika keberadaan Paus di Indonesia sebagai sesuatu yang menarik?

Hal ini disebabkan oleh status Indonesia sebagai salah satu negara Muslim terbesar di dunia. Mayoritas warga Indonesia juga umat Muslim. Memang, pada Kamis (5/9/) nanti, Paus Fransiskus akan menggelar misa akbar di Stadion Utama Gelora Bung Karno yang diperkirakan bakal dijejali 86 ribu orang. Tapi, sepertinya memang ini bukan satu-satunya tujuan Paus Fransiskus datang ke Indonesia.

Hal inilah yang diungkap oleh Uskup Agung Jakarta Ignatius Suharyo. Ternyata, Paus Fransiskus penasaran dengan kultur penganut Islam di Indonesia yang dia anggap berbeda dengan yang ada di Timur Tengah. Dengan mempelajari kultur Islam di sini, dia pengin menemukan pendekatan yang cocok untuk meredam sejumlah konflik yang disebabkan oleh ketegangan umat Islam dan Kristen di tempat-tempat lain.

“Vatikan memang pengin belajar banyak tentang Islam di Indonesia karena Islam di sini berbeda dengan misalnya yang ada di Timur Tengah atau Pakistan,” ucap Suharyo sebagaimana dinukil dari Bbc, Selasa (3/9).

Paus Fransiskus memiliki sejumlah agenda di Indonesia. (X/VaticanNews)

Suharyo juga menyebut Paus pengin tahu bagaimana kerukunan antar-umat beragama di Indonesia bisa terwujud, serta bagaimana penerapan dasar negara, yaitu Pancasila dalam mewujudkannya.

Ungkapan Suharyo diamini Profesor Studi Katholik Jonathan Tan dari Case Western Reserve University. Dia menyebut Paus memang pengin menjalin hubungan dengan negara-negara mayoritas Muslim demi menemukan solusi atas ketegangan yang terjadi antara umat Islam dan umat Kristen.

“Indonesia lebih dari sekadar negara dengan populasi muslim terbesar di dunia. Di sini ada prinsip Pancasila yang membuat umat muslimnya berebda dengan Timur Tengah. Di Indonesia, bukan hal aneh melihat umat dari agama yang berbeda hidup berdampingan dengan harmoni,” kata Tan.

Hal ini langsung tercermin dengan sambutan positif atas kedatangan Paus Fransiskus dari dua ormas Islam terbesar di dunia, yaitu Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama. Pihak Muhammadiyah bahkan mengeluarkan siaran pers yang isinya menganggap kedatangan Sri Paus sebagai tanda bahwa Indonesia dianggap penting oleh Vatikan, khususnya dalam hal memperkuat hubungan baik antara Katolik dan dunia Islam.

Di sisi lain, Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf berharap kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesiia bisa semakin memperkuat kerukunan antar-umat beragama di Indonesia maupun di seluruh dunia.

Semoga saja segala agenda kunjungan Paus Fransiskus selama di Indonesia bisa berjalan dengan aman dan lancar, ya, Millens. (Arie Widodo/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT