BerandaHits
Jumat, 19 Okt 2023 09:29

Kronologis Meninggalnya Bocah 7 Tahun di Semarang, Diduga Pelaku Pamannya

Ilustrasi: Bocah 7 tahun di Kota Semarang meninggal tak wajar. (Kompas/Handout)

Bocah 7 Tahun berinisial KSA meninggal nggak wajar sesaat setelah mendapatkan penanganan medis di RS Panti Wilasa Citarum, Kota Semarang. Pihak dokter yang menemukan luka nggak wajar langsung melaporkan hal ini ke polisi. Diduga, dia jadi korban kekerasan seksual pamannya.

Inibaru.id – Bocah perempuan 7 tahun berinisial KSA dari Kecamatan Gayamsari, Kota Semarang meninggal dengan kondisi nggak wajar. Diduga dia jadi korban kekerasan seksual dari pamannya sendiri, A (22).

Meski sempat dibawa ke RS Panti Wilasa Citarum pada Selasa (17/10/2023) dan mendapatkan perawatan medis, nyawa KSA nggak tertolong. Nah, pihak rumah sakit yang menemukan ketidakwajaran pada kematian sang bocah langsung melaporkan kasus ini ke polisi.

“Dokter fisik laporan kalau yang bersangkutan nggak wajar. Alat vital dan duburnya ada luka menganga. Intinya, ada luka bekas benda tumpul,” jelas Kanit Reskrim Polsek Gayamsari AKP Mashadi.

Pihak keluarga, yaitu kedua orang tua dan pamannya kemudian diperiksa oleh aparat. Nah, dari pemeriksaan itulah, aparat menduga pelaku adalah sang paman. Laki-laki berinisial A itu pun langsung diamankan.

“Kita interogasi dan disinyalir adiknya ibu korban inilah yang kemungkinan melakukan,” jelas Mashadi.

Kronologis Kejadian

Senin (16/10/2023)

Ilustrasi: Setelah dirawat di rumah sakit selama beberapa saat, KSA dinyatakan meninggal. (Pixabay/soumen82hazra)

Menurut keterangan tetangga keluarga korban, Husein (32), dia kali terakhir melihat KSA pada Senin (16/10) sore. KSA saat itu digendong ibunya dan terlihat lemas. Saat sore harinya, dia sempat mendengar jeritan sang bocah. Pada Selasa (17/10), dia melihat KSA hanya bisa berbaring.

“Senin sore korban sudah lemas dan digendong terus. Pas Selasa sudah nggak bisa duduk, hanya berbaring saja,” ungkapnya sebagaimana dilansir dari Detik, Rabu (18/10).

Selasa (17/10/2023)

Karena kondisi KSA terus memburuk, pihak orang tua kemudian membawanya ke RS Panti Wilasa Citarum kurang lebih pukul 14.00 WIB. Saat itu, Ketua RT setempat Taryono ikut membantu keluarga tersebut.

“Korban dibawa orang tuanya pakai motor, digendong ibunya. Saya ikuti di belakang. Langsung masuk UGD. Setelah itu saya nggak bisa masuk. Tapi 20 menit kemudian rumah sakit bilang korban meninggal. Saya awalnya nggak curiga karena selama ini sakit flek paru-paru dan sempat mengeluhkan sesak napas sebelum meninggal,” terang Taryono.

Dia kemudian ikut mengurus administrasi rumah sakit pada pukul 16.00 WIB dan kemudian kembali ke rumahnya untuk membantu keluarga menyiapkan rumah duka. Pada malam hari, saat akan mengambil jenazah korban, Taryono dikejutkan dengan kedatangan sejumlah aparat kepolisian dan adanya informasi bahwa korban diautopsi di RSUP Dr Karyadi.

Rabu (18/10/2023)

Ternyata, kedatangan aparat kepolisian disebabkan oleh laporan dari dokter rumah sakit yang menemukan luka nggak wajar di kelamin dan dubur korban. Pada Rabu (18/10), ayah, ibu, dan paman korban yang selama ini tinggal seatap dengan korban langsung diperiksa.

“Polisi bilang kami diminta nunggu hasil pemeriksaan,” pungkas Taryono.

Cukup memilukan ya, kasus meninggalnya bocah berusia 7 tahun di Kota Semarang ini. Semoga saja pihak orang tua bisa mendapatkan keadilan atas kasus ini! (Arie Widodo/E10)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: