BerandaHits
Kamis, 11 Jun 2025 09:35

Konten Kian Seragam, Akankah Jadi Awal dari Akhir Era Media Sosial Konvensional?

Konten di media sosial semakin monoton. (Washu.edu/Shutterstock)

Konten media sosial kini dianggap monoton oleh pengguna, karena didominasi video kreator dan iklan. Mark Zuckerberg menyebut era media sosial tradisional telah berakhir, bergeser jadi platform hiburan.

Inibaru.id – Meski mengaku masih menikmati media sosial seperti TikTok dan Instagram, Hasan Aliyudin, seorang pegawai bank dari Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, mulai menganggap konten-konten di hampir semua platform media sosial terasa hambar. Dia bahkan mulai bosan dengan konten yang itu-itu saja.

“Konten di media sosial sekarang mulai terasa itu-itu saja,” keluh Hasan pada Rabu (11/5/2025). “Dulu saya bisa lihat unggahan teman, keluarga. Tapi, sekarang hampir semua yang muncul adalah video tantangan, review produk, lokasi, atau makanan, iklan, serta konten yang bisa diprediksi lainnya.”

Bahkan, di media sosial berbasis teks seperti X (dulu dikenal sebagai Twitter), juga sama. Dia sudah nggak lagi menemukan keseruan bermain di media sosial yang dikenal sangat up to date dengan berita-berita terkini itu.

“Di X isinya juga kini kebanyakan video pendek, tips-tips gitu. Bahkan sampai ada komunitas centang biru yang kontennya biasanya hanya dibalas dengan komen-komen template. Masalahnya alih-alih jadi media sosial untuk saling berinteraksi seru-seruan seperti dulu, kini penggunanya malah jadi sering saling serang adu argumen,” lanjut Hasan.

Media Sosial Jadi Mesin Pencari Konten

Kini, media sosial berubah fungsi jadi mesin pencari konten saja. (Thesource/Unsplash)

Seiring melejitnya TikTok, banyak perubahan terjadi dalam model konsumsi media di dunia maya dalam beberapa tahun belakangan. Media sosial nggak lagi jadi tempat berkirim pesan atau bersilaturahmi seperti di masa awal Facebook. Kini, ia lebih mirip mesin pencari konten, didominasi oleh video konten kreator, promosi, dan konten AI.

Pergeseran tren ini dibenarkan oleh CEO Meta, Mark Zuckerberg. Dalam kesaksiannya di sidang Federal Trade Commission (FTC), ia menyampaikan bahwa jumlah orang yang berbagi dengan teman-teman di Facebook telah menurun. Bahkan penambahan teman baru pun nggak lagi sebesar dulu

“Bagi banyak pengguna, aplikasi sekarang berubah fungsi, terutama sebagai mesin pencari,” ucap Zuckerberg dikutip dari Ars Technica, pertengahan Mei silam.

Era Media Sosial Tradisional Sudah Tamat

Zuckerberg menambahkan, popularitas TikTok menjadi katalis utama perubahan ini. Pengguna kini cenderung bukan mencari posting temannya, melainkan konten dari kreator yang nggak mereka kenal. Dia juga menyebut media sosial yang dulu dipakai untuk menyatukan orang, kini berubah jadi sumber hiburan sekunder saja.

Meta yang dia pimpin pun mau nggak mau mengikuti perkembangan. Alih-alih terus mempertahankannya berfungsi sebagai media sosial tradisional, kini Meta mengubahnya jadi platform hiburan serta eksplorasi, mirip-mirip TikTok dan YouTube.

“Makanya, pengguna Facebook kini hanya menerima sekitar 20 persen konten dari kenalan mereka. Di Instagram, angkanya juga hanya sekitar 10 persen,” terang Zuckerberg.

Yap, zaman memang sudah berubah, termasuk dalam hal penggunaan media sosial. Mungkin kita harus merelakan bahwa ini adalah awal dari akhir media sosial konvensional itu. Kamu termasuk yang senang atau sedih, nih? (Arie Widodo/E10)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: