BerandaHits
Kamis, 19 Mei 2021 11:00

Kok Bisa Malang Dikenal Sebagai Kota Apel?

Malang dikenal sebagai Kota Apel. (Flickr/ Flinqr)

Selain dikenal dengan Arema Malang, Kota Malang juga dikenal dengan sebutan Kota Apel. Seperti apa ya sejarah kota ini sampai dikenal sebagai kota dari buah yang bukan asli Indonesia?

Inibaru.id – Kalau membicarakan Kota Malang, yang pertama terpikir tentu saja adalah klub sepak bolanya Arema Malang dan Aremanianya yang memang sangat terkenal. Tapi, kamu pasti juga pernah mendengar sebutan Kota Apel bagi kota ini. Menariknya, apel bukanlah buah lokal khas Indonesia. Lantas, bagaimana sih sejarahnya Malang bisa dikenal sebagai Kota Apel?

Kalau melihat dari sisi sejarah, kabarnya apel berawal dari kawasan Asia Tengah, tepatnya berupa keturunan dari pohon berjenis malus sieversii alias apel liar. Wilayah tempat apel liar ini adalah di sekitar Kazakhstan, Kirgizstan, Tajikistan, serta Xinjiang yang kini masuk wilayah Tiongkok.

Menariknya, ada yang menyebut apel sebagai salah satu buah yang kali pertama dibudidayakan oleh manusia. Sebagai contoh, kisah tentang Iskandar Agung alias Alexander the Great sudah menyebut apel kerdil sudah dibudidayakan di Asia Kecil atau yang sekarang kita kenal sebagai Turki.

Apel Masuk ke Indonesia di Masa Penjajahan

Kalau menurut keterangan Suhariyono yang berasal dari Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan BUah Subtrika Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, apel masuk ke Indonesia pada sekitar 1930-an. Saat itu, orang-orang Belanda membawanya dari Australia. Nah, wilayah pertama yang ditanami apel di Indonesia ternyata bukan Malang, Millens, melainkan Nongkojajar yang masuk wilayah Pasuruan, Jawa Timur.

Di Malang dan Batu ada banyak perkebunan apel. (Flickr/David Joyce)

Melihat perkembangan budidaya apel yang semakin membaik, pemerintah lewat Bagian Perkebunan Rakyat yang kini jadi Lembaga Penelitian Hortikultura kembali mendatangkan apel jenis lain. Dua yang paling terkenal adalah apel berjenis Princess Noble serta Rome Beauty.

Nah, penanaman apel kemudian berkembang dengan pesat di kawasan Malang dan Batu. Para petani di sana memilih apel karena kebun jeruk yang sebelumnya mereka tanam mati karena terkena hama penyakit. Sejak 1960-an, apel pun semakin mudah ditemui di sana dan sejumlah dataran tinggi Jawa Timur lainnya seperti Poncokusumo di Kabupaten Malang serta Nongkojajar.

Meski begitu, ada juga catatan lain yang menyebut apel mulai masuk ke Indonesia pada 1934. Apel ini didatangkan dari Australia. Penanamannya bukan di Nongkojajar, melainkan di Desa Tebo Rujon di Kabupaten Malang.

Perkebunan apel semakin banyak sejak 1950-an di Batu. Bahkan, catatan pada 2004 lalu menunjukkan bahwa di Batu, jumlah pohon apel mencapai 2 juta batang dengan produksi apel per tahunnya mencapai 46 ribu ton. Gara-gara hal inilah wilayah Batu dan Kota Malang kemudian dikenal jadi Kota Apel.

Selain apel buah, kamu kini juga bisa menikmati olahannya seperti minuman sari apel atau keripik apel. Semuanya khas Malang atau Batu dengan rasa yang mantap.

Jadi tahu kan Millens sejarah Malang disebut sebagai Kota Apel. Pernah mencicipi apelnya, belum nih? (Wik, Nus/IB09/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: