BerandaHits
Sabtu, 12 Apr 2024 14:00

Kisah Jembatan Choluteca; Kala Alam Bercanda dengan Manusia

Jembatan Choluteca di Honduras. (Economictimes)

Baru saja diresmikan, Jembatan Choluteca justru berakhir teronggok nggak berguna lantaran aliran sungai justru bergeser ke sebelahnya.

Inibaru.id – Pernah repot-repot berhenti untuk memakai jas hujan lantaran hujan turun tiba-tiba, tapi setelah berhasil dikenakan dan bersiap jalan lagi, hujannya justru berhenti? Yap, terkadang alam memang suka bercanda dengan manusia dengan cara begitu.

Namun, kesampingkan kekesalan mengenakan jas hujan tersebut. Di Honduras, ada cerita yang jauh lebih sadis terkait prank alam terhadap manusia. Kisah ini melihatkan sebuah jembatan mangkrak yang berjarak kurang lebih 141 kilometer ke arah selatan dari Tegucigalpa, Ibu Kota Honduras.

Bangunan sepanjang lebih dari 100 meter ini seharusnya membentang di atas Sungai Choluteca yang berhulu nggak jauh dari Tegucigalpa. Sungai tersebut membentang sepanjang 349 kilometer dengan daerah aliran sungai (DAS) seluas 7.691 kilometer persegi.

Nah, alih-alih menjadi bengunan penghubung, Jembatan Choluteca justru nggak bisa melakukan fungsinya kerena berdiri tepat di sebelah sungai. Padahal, sebelum 1998 jembatan ini sempat berfungsi sebagaimana mestinya, lo!

Aliran Sungai yang Beralih

Jembatan Choluteca sebelum diterjang Badai Mitch. (criticalriver)

Sejak dulu, air sungai selalu mengalir sangat deras di Choluteca saat musim penghujan tiba, yang berlangsung selama Mei-Oktober. Sebaliknya, sungai benar-benar kering ketika musim kemarau datang, terlebih saat terjadi fenomena El Nino.

Nggak ada satu bendungan pun yang dibangun di sungai tersebut lantaran pemerintah nggak pengin merusak habitat alam liar di sekitar sungai. Namun, alam nggak bisa diprediksi. Pada 1998, Badai Mitch menerjang Honduras dan air sungai Choluteca meluap hingga enam kali lipat dari kondisi normal.

Banjir pun menerjang. Beruntung, Jembatan Choluteca yang baru beberapa bulan sebelumnya selesai dibangun nggak mengalami kerusakan. Konstruksi jembatan yang digarap oleh perusahaan Jepang Hazama Ando selama dua tahun tetap berdiri kokoh di tengah banjir.

Setelah badai reda, aliran sungai Choluteca justru berubah. Bukannya mengalir di bawah jembatan, sungai justru mengalir tepat di sebelah jembatan dengan nama resmi Puente Sol Naciente (Jembatan Matahari Terbit) tersebut. Jembatan ini pun tampak berdiri sendirian di sebelah sungai lantaran ruas jalan yang menghubungkan jembatan ini juga ikut raib.

Dari kejauhan, Puente Sol Naciente pun jadi tampak seperti jembatan yang dibangun di tempat yang salah. Namun, ini nggak berlangsung lama. Lima tahun berselang, pemerintah setempat membangun jalan dan jembatan baru yang terkoneksi dengan jembatan lama sehingga jembatan ini bisa dilalui lagi.

Yap, ketika alam mau bercanda dengan manusia, ternyata bisa sesadis itu ya, Millens! Ha-ha. (Arie Widodo/E03)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT