BerandaHits
Kamis, 30 Sep 2020 11:00

Kisah Cinta Pierre Tendean, Gagal Menikah Karena Menjadi Korban Keganasan G30S

Pierre Tendean dan gadis yang seharusnya akan dinikahinya, Rukmini. (Minews)

Pierre Tendean menjadi korban G30S di usia 26 tahun. Hanya beberapa bulan setelah tragedi itu, seharusnya dia menikah dengan pujaan hatinya. Seperti apa ya ceritanya?

Inibaru.id – Kalau kamu melihat daftar korban G30S 1965, pasti akan menemukan nama Pierre Tendean. Foto Pierre cukup berbeda dari korban-korban lain karena menunjukkan raut muka yang masih muda. Hal ini membuat banyak orang yang penasaran dengan kisah hidupnya.

Realitanya, Pierre memang masih berusia sangat muda saat menjadi korban G30S. Dia lahir pada 21 Februari 1939. Artinya, Pierre meninggal di usia 26 tahun! Dia bahkan belum sempat menikah karena keburu menjadi korban salah satu tragedi paling mengerikan dalam sejarah Indonesia ini.

Pierre adalah buah hati dari pasangan AL Tendean, dokter asal Minahasa dan ibu keturunan Indonesia-Prancis, Maria Elizabeth Cornet. Sebenarnya, Pierre sempat diarahkan ayahnya menjadi dokter atau insinyur, namun dia lebih tertarik untuk menjadi anggota TNI.

Pierre Tendean saat masih muda. (Nusantaratv)

Pierre pun masuk Akademi Teknik Angkatan Darat (ATEKAD) Bandung pada 1958. Dia lulus tiga tahun setelahnya dengan pangkat Letnan Dua. Dikenal cerdas, Pierre kemudian kembali menempuh pendidikan intelijen dan menjadi mata-mata. Saat itu, Pierre ditugaskan untuk mengurus konfrontasi Indonesia dan Malaysia yang memang sedang panas-panasnya.

Nama Pierre semakin naik daun di dunia militer. Tiga jenderal bahkan disebut-sebut berebut untuk menjadikannya ajudan. Jenderal tersebut adalah AH Nasution, Hartawan, serta Kadarsan. Nama pertamalah yang kemudian mendapatkannya. Pierre pun kemudian menjadi pengawal Jenderal AH Nasution dengan pangkat Letnan Satu.

Sayangnya, dari sinilah kisah tragis Pierre bermula. Biasanya, pada akhir September, Pierre pulang ke Semarang untuk merayakan hari ulang tahun ibundanya. Tapi, karena bertugas mengawal Jenderal AH Nasution, Pierre pun bertahan di rumah sang jenderal di Jalan Teuku Umar Nomor 40, Jakarta Pusat.

Saat 30 September 1965, Pierre mendengar keributan di rumah sang jenderal. Saat mengecek, dia justru ditodong senjata oleh orang-orang yang mencari Jenderal AH Nasution. Pierre justru mengaku dirinya sebagai sang jenderal hingga akhirnya diculik, dibunuh, dan dimasukkan ke dalam sumur di Lubang Buaya.

Pierre Tendean, Rukmini, dan ibunya. (Twitter.com/annawidayati)

Tragisnya, Pierre sebenarnya sudah merencanakan pernikahan dengan kekasihnya yang tinggal di Medan, Rukmini Chaimin. Pernikahannya sebenarnya akan digelar pada November 1965. Namun, takdir berkata lain, pernikahan itu nggak pernah terjadi dan Pierre pun ditetapkan sebagai Pahlawan Revolusi.

Rukmini yang patah hati baru menemukan jodohnya tujuh tahun kemudian. Dia menikah pada 1972 dengan seorang karyawan bank dan dikaruniai 3 orang anak dan 5 cucu.

Hingga akhir hayatnya pada 27 Juli 2019, Rukmini enggan menceritakan hubungannya dengan Pierre kepada siapapun. Dia menyebut hubungannya dengan Pierre sebagai privasi dan kenangan yang akan terus ditutup rapat.

Kisah cinta yang sungguh tragis, ya Millens? (His/IB09/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: