BerandaHits
Kamis, 1 Okt 2025 14:08

Kepulangan 'Manusia Jawa' ke Pangkuan Nusantara setelah Seabad Merantau

Fosil 'Manusia Jawa', koleksi Museum Naturalis Leiden, Belanda, yang akan dikembalikan ke Indonesia. (Wikimedia Commons/Peter Maas)

Setelah merantau ke Belanda selama lebih dari satu abad, 'Manusia Jawa' bersama puluhan ribu artefak koleksi Dubois akan dipulangkan ke Indonesia. Bagaimana kesepakatan yang sejatinya sudah diinisiasi sejak puluhan tahun lalu ini akhirnya tercapai?

Inibaru.id - Koleksi fosil purba yang sudah lebih dari satu abad meninggalkan Nusantara akhirnya kembali. Bertempat di Leiden, Belanda, Pemerintah Belanda resmi menyerahkan lebih dari 28.000 artefak yang dikenal sebagai Dubois Collection kepada Indonesia pada Jumat (26/9/2025) lalu.

Di antara puluhan ribu koleksi besar yang tersimpan di Negeri Kincir Angin selama lebih dari satu abad itu, yang paling menyita perhatian adalah fosil "Manusia Jawa" Pithecanthropus erectus yang kini dikenal sebagai Homo erectus.

Tanpa mengesampingkan koleksi lainnya, keberadaan java man itu memang sangatlah besar artinya. Koleksi ini ditemukan pada akhir abad ke-19, tepatnya saat antropolog dan perwira KNIL Eugène Dubois mulai melakukan ekskavasi di Trinil, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, sekitar 1891-1893.

Tepat di tepi Sungai Bengawan Solo, dia menemukan fragmen tengkorak (cranium), tulang paha (femur), dan gigi; yang kemudian dianggap sebagai salah satu bukti paling awal terkait hubungan antara kera dan manusia modern yang semula diungkapkan dalam teori evolusi.

Dibawa ke Belanda

Setelah penggalian itu, Dubois membawa semua temuannya ke Belanda pada 1895. Sebagian kecil fosil disimpan di kediamannya, sedangkan sisanya dipajang di Museum Naturalis sejak 1900; yang artinya telah lebih dari 130 tahun berada jauh dari tanah asalnya.

Dikutip dari Historia (30/10/2025), permintaan repatriasi manusia purba itu sudah dikemukakan sejak 1951, nggak lama setelah Indonesia memperoleh kemerdekaan lewat Konferensi Meja Bundar (KMB). Saat itu, Menteri Kehakiman RI Moh Yamin meminta agar fosil tersebut dan sejumlah artefak lainnya dikembalikan.

Menteri Kebudayaan RI Fadli Zon menerima pengembalian koleksi Dubois, yang di antaranya termasuk 'Manusia Jawa'. (Kementerian Kebudayaan)

Namun, kala itu banyak hambatan politik, administratif, serta resistensi dari pihak Belanda dan museum, termasuk ketidakpastian detail koleksi mana yang diminta saat Tim Repatriasi Koleksi Asal Indonesia mengajukan permintaan awal, sebelum akhirnya dikabulkan tahun ini.

“Semula kami hanya menulis (dalam daftar permintaan) ‘Koleksi Dubois’ yang kemudian dipertanyakan pihak Museum Naturalis, karena Koleksi Dubois bukan hanya Java Man. Mereka minta secara lebih spesifik," tutur Ketua Tim Repatriasi Koleksi Asal Indonesia 2021-2024 I Gusti Agung Wesaka Puja.

Kembali ke Pangkuan Nusantara

Resistensi nggak hanya datang dari desakan administratif atau politik, tapi juga dari pihak museum. Juru bicara Museum Naturalis pernah menyebut bahwa Indonesia belum memiliki fasilitas mumpuni untuk merawat koleksi tersebut, sehingga mereka ragu untuk merepatriasikannya sepenuhnya.

Namun, seiring dengan kepercayaan atau “trust and confidence” kedua negara, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, dan Ilmu Pengetahuan Belanda, Gouke Moes, secara resmi menyerahkan koleksi Dubois kepada Menteri Kebudayaan RI Fadli Zon di Pusat Biodiversitas Naturalis, Leiden, pada 26 September lalu.

Meski tanggal pengiriman fisik keseluruhan koleksi ke Indonesia belum ditentukan, momen ini menandai kemenangan diplomasi budaya dan ilmu pengetahuan. Bagi kita, pemulangan koleksi ini bukan sekadar pengembalian artefak, tapi bentuk kedaulatan atas warisan yang ada di Tanah Air.

Pemerintah Belanda dalam pernyataannya menyebut bahwa fosil-fosil ini memiliki nilai spiritual dan ekonomi bagi masyarakat yang wilayahnya menjadi sumber penemuan. Dengan kepulangan itu, Indonesia bisa mengelola penelitian, pariwisata ilmiah, dan pendidikan mengenai evolusi manusia dari sudut pandang lokal.

Pemulangan lebih dari 28 ribu koleksi Dubois ke Indonesia adalah sebuah babak baru dalam sejarah bangsa ini, yang menandakan bahwa warisan ilmiah dan budaya yang pernah diambil dalam konteks kolonial sekarang dikembalikan kepada pemilik aslinya.

Dengan pemeliharaan yang baik dan pemanfaatan edukatif, generasi mendatang dapat belajar langsung tentang jejak evolusi manusia dari tanah sendiri dengan melihatnya secara langsung; bukan hanya melalui buku pelajaran. Selamat datang, Manusia Jawa! (Siti Khatijah/E10)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: