BerandaHits
Rabu, 4 Sep 2018 12:26

Quarter Life Crisis, Bahaya Nggak sih?

Quarter Life Crisis. (Scarymommy.com)

Disadari atau tidak, setiap orang berpotensi mengalami Quarter Life Crisis (QLC). Apa sih sebenarnya QLC itu?

Inibaru.id – Millens, pernah nggak sih kamu merasa gelisah terhadap tujuan hidupmu? Bisa jadi kamu sedang memasuki fase Quarter Life Crisis (QLC). Yap, gejala psikologis yang juga dikenal dengan nama krisis seperempat abad itu memang rentan dialami muda-mudi di usia 20 hingga 30 tahun.

Psikolog Putri Marlenny mengatakan, QLC berkaitan erat dengan masa transisi atau peralihan dalam kehidupan manusia.

“Yang dimaksud krisis adalah adanya kebingungan, keraguan, kecemasan akan masa depan kehidupannya, yang biasanya terkait dengan proses adaptasi dengan perubahan kehidupan,” sambung Koordinator Rumah Duta Revolusi Mental Kota Semarang tersebut.

Lebih lanjut, Putri menuturkan, QLC nggak ubahnya seperti krisis yang terjadi pada setiap tahapan kehidupan seseorang, misalnya krisis pencarian jati diri yang dialami remaja. Nah, di umur 20-30 tahun, kamu juga mengalami krisis lain yang bekaitan dengan masa perkembanganmu, seperti transisi dari pelajar jadi pekerja atau transisi dari lajang menjadi berkeluarga.

Quarter life crisis. (Medibank.com)

Jadi, QLC merupakan fenomena yang amat wajar dialami seseorang karena setiap jenjang atau tahapan usia memiliki krisis masing-masing. Tentu saja, krisis ini disebabkan sejumlah faktor.

“Penyebabnya multifaktor, dari faktor internal seperti target pribadi dan faktor eksternal seperti tuntutan lingkungan sosial, globalisasi, dan lainnya,” jelas lulusan Magister Profesi Psikologi Universitas Gadjah Mada itu.

Hal ini dibenarkan Yuningtyas Esti. Perempuan berusia 25 tahun itu merasa kehidupan dan tuntutan lingkungan sosial jadi pemicu QLC yang pernah dialaminya. Tyas, sapaan akrabnya, mengaku sempat merasa tertekan dengan tuntutan keluarga.

“Pernah seolah merasa frustasi, deadlock, galau berhari-hari, nggak produktif, dan yang paling parah aku sampai menghindar dari kehidupan sosial di luar rumah dan pertemuan keluarga besar. Itu semua karena aku merasa selalu dibanding-bandingkan dengan orang lain yang kehidupannya dianggap lebih baik,” terangnya.

Quarter life crisis. (Realhealthremedies.com)

Namun, Tyas nggak pengin terjebak dalam krisis itu terus-menerus. Dengan tekad yang bulat, Tyas mulai kembali memikirkan tujuan dan hal yang ingin dicapai dengan mengabaikan omongan orang.

“Aku semakin sadar sama tujuan hidup, semakin tahu motivasi dalam setiap hal yang kulakukan, dan sekarang aku sedang mencoba melakukan apa yang aku pengin, salah satunya jadi orang baik buat orang-orang di sekelilingku,” jelasnya.

Hal yang sama juga dialami Gina Mardani. Quarter life crisis telah membawanya pada pertanyaan-pertanyaan tentang tujuan hidup.

“Iya, aku pernah sampai pada titik di mana aku mempertanyakan tugasku di dunia ini. Karena aku percaya, aku masih hidup berarti masih ada tugas yang harus kulakukan untuk kehidupan sekarang,” jelasnya.

Yap, setiap orang pasti pernah mengalami krisis kehidupan dan itu wajar, Millens. Begitu juga dengan quarter life crisis. Kalau kata penulis Robert Tew sih “It’s okay to get lost every once in a while. Sometimes, getting lost is how we find ourselves.” Jadi, berdamai dengan keadaan dan memotivasi diri adalah koentji! (Verawati Meidiana/E04)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: