“Modus mereka adalah membeli produk makanan dan minuman
kemasan yang sebagian besar sudah kedaluwarsa. Lalu, tulisan kedaluwarsa ini
dihapus atau diubah sehingga produk yang mereka jual kembali seolah-olah masih
belum kedaluwarsa,” terang Kapolres Batang AKBP Saufi Salamun sebagaimana
dikutip dari Detik, Rabu (13/9/2023).

Sayangnya, produk-produk makanan dan minuman kemasan yang
sudah nggak layak dikonsumsi ini sudah terlanjur dijual di berbagai wilayah
dalam dua setengah tahun belakangan. Menurut keterangan para pelaku, mereka
menjualnya ke pedagang-pedagang di Yogyakarta, Malang, Cilacap, Brebes, serta
Bandung.

Lantas, dari mana ya para pelaku mampu mendapatkan makanan
dan minuman kedaluwarsa? Ternyata mereka mendapatkannya dari pabrik yang ada di
Jawa Timur.

“Kami beli di Jawa Timur karena lebih murah. Produknya
sebenarnya kan dari pabrik ke depo, depo yang punya DO. Nah dari DO ini baru
kita beli per kiloan,” terang salah seorang tersangka yang berperan sebagai
pemodal, AS.

Mereka membeli produk makanan dan minuman itu dengan harga
Rp5 ribu-Rp10 ribu per kilogram. Setelah itu, produk-produk tersebut dipilah.
Jika masih terlihat baik dan nggak mencurigakan, akan diganti tanggal expired-nya. Kala sudah terlihat rusak
dan nggak layak dijual, akan dibuang.

Setelah itu, mereka menjual makanan dan minuman tersebut per
piece, bukannya per kilogram lagi. Dari penjualan inilah, mereka mampu mendapatkan
keuntungan besar.

Karena aksinya membahayakan masyarakat, ketiga tersangka terancam hukuman paling banyak 5 tahun penjara serta
denda sebesar Rp2 miliar. 

Mengingat produk makanan dan minuman kedaluwarsa ini sudah
ada di pasaran, kalau kamu menemukan produk yang memiliki aroma, rasa, atau
bentuk mencurigakan, sebaiknya jangan dikonsumsi ya, Millens. Daripada nantinya jatuh sakit. (Arie Widodo/E10)

Inibaru.id – Kamu
yang sering membeli makanan dan minuman kemasan kini harus benar-benar cermat, Millens. Soalnya, di pasaran ada
orang-orang yang memanfaatkan sikap kurang teliti kita ini, lo. Mereka menjual kembali bahan makanan yang sudah nggak layak konsumsi.

Dari tindakan curang tersebut, sebanyak tiga orang ditangkap di Batang, Jawa Tengah. Menurut keterangan polisi, tiga tersangka yaitu AS (39) dan
TS (34) dari Banyumas, Jawa Tengah serta MS (39) dari Sidoarjo, Jawa Timur
ditangkap setelah warga melaporkan aktivitas mencurigakan di rumah yang mereka
kontrak di Desa Kebumen, Kecamatan Tersono, Batang.

Tiga orang di Batang ditangkap karena mengubah tanggal expired produk makanan dan minuman kedaluwarsa untuk dijual kembali. Setiap membeli makanan atau minuman kemasan, cek dulu kondisinya, ya!

Waspada! Makanan dan Minuman Kedaluwarsa Beredar di Pasaran

Ketidakpastian adalah bagian alami dari kehidupan, dan belajar untuk menerima kenyataan ini adalah langkah penting menuju kesejahteraan mental dan emosional yang lebih besar.

Alam semesta ini sangat rumit, dan banyak faktor yang berperan dalam setiap kejadian atau situasi. Seringkali, kita hanya memiliki kendali atas sebagian kecil dari faktor-faktor ini. 

Usaha terbaik kita untuk merencanakan dan mengendalikan sesuatu nghak selalu dapat memprediksi hasil yang akhirnya akan terjadi.

Salah satu hal yang dapat kamu kendalikan adalah reaksimu terhadap ketidakpastian. Kamu memiliki kemampuan untuk mengendalikan pikiran dan perasaan kamu terhadap situasi yang nggak dapat kamu kendalikan. 

Dengan melatih keterampilan ini, kamu dapat mengurangi stres dan kecemasan yang mungkin timbul ketika menghadapi ketidakpastian.

Meskipun ngga semua hal dapat dikendalikan, bukan berarti kamu harus menjadi pasif dalam hidupmu. Kamu masih memiliki kemampuan untuk membuat keputusan, merencanakan, dan bertindak. 

Keseimbangan antara menerima ketidakpastian dan berusaha untuk mencapai tujuan adalah kunci. Cobalah untuk merencanakan dengan bijak, tetapi juga siap untuk beradaptasi ketika hal-hal nggak berjalan sesuai rencana.

Ketidakpastian seringkali menjadi guru terbaik. Saat kamu menghadapi situasi yang nggak dapat kamu kendalikan, cobalah untuk melihatnya sebagai peluang untuk belajar dan tumbuh. Apa yang dapat kamu pelajari dari pengalaman ini? Bagaimana kamu dapat menjadi lebih kuat atau lebih bijaksana sebagai hasilnya?

Ketidakpastian juga dapat menciptakan ruang untuk kreativitas dan inovasi. Saat kamu menghadapi tantangan yang nggak terduga, kamu mungkin menemukan solusi yang belum pernah terpikirkan sebelumnya. 

Oleh karena itu, jangan takut untuk menjelajahi ketidakpastian dengan pikiran yang terbuka.

6. Menemukan Ketenangan dalam Ketidakpastian

Akhirnya, belajar menerima ketidakpastian juga berarti menemukan ketenangan dalam dirimu sendiri. Ini melibatkan praktik mindfulness, meditasi, atau cara lain untuk menciptakan ruang bagi ketenangan dalam pikiranmu. Dengan demikian, kamu dapat menjalani hidup dengan lebih damai, meskipun nggak semua hal bisa kamu kendalikan.

Dalam dunia yang penuh dengan ketidakpastian, belajar untuk menerima kenyataan bahwa nggak semua hal bisa dikendalikan adalah langkah yang bijak. 

Ini memungkinkan kamu untuk menjalani hidup dengan lebih bijaksana, lebih tenang, dan lebih siap menghadapi apa pun yang datang. (Siti Zumrokhatun/E05)

Inibaru.id - Kamu mungkin kerap dapat pujian sebagai perencana ulung. Nggak pernah meleset ketika menyusun kegiatan atau rencana. Kamu seperti punya kekuatan magis untuk mengendalikan keadaan.

Memang dalam hidup ini, seringkali kita memiliki dorongan untuk mengendalikan segala sesuatu di sekitar kita. 

Namun, sebuah pelajaran penting yang perlu dipahami adalah bahwa nggak semua hal bisa dikendalikan. 

Dalam hidup, kamu perlu&nbsp; memahami bahwa nggak semua hal bisa dikendalikan.

Nggak Semua Hal Bisa Dikendalikan, Mari Belajar Menerima Ketidakpastian

Selain itu, komite yang bertugas menyeleksi film Tanah Air pada ajang Piala Oscar untuk kategori International Feature Film tersebut juga beranggotakan&nbsp;Sha Ine Febriyanti, Ilham Bintang Alim Studio, Cesa David, Nur Hidayat, dan Ratna Riantirno.

Untuk ajang mendatang, komite itu menyeleksi setidaknya 100 film dalam negeri yang
diproduksi selama Desember 2022 hingga Oktober 2023. Hasilnya, Autobiography&nbsp;didaku sebagai
yang terbaik dan paling layak mewakili Indonesia.

Film Autobiography
mendapatkan perhatian para sinefil di negeri ini setelah mendapatkan apresiasi positif kala ditayangkan di Festival
Film Venesia 2022 (Italia) dan diganjar penghargaan FIPRESCI Prize (Orizzonti
and Parallel Section). Selanjutnya, berbagai penghargaan pun menghampiri mereka.

Film yang dibintangi Kevin Ardilova itu memenangi
International Feature Award (Best Feature) pada Festival Film Adelaide
(Australia) 2022, Grand Prize (Best Film) di Tokyo Filmex 2022 (Jepang), Best
Screenplay dalam Asia Pacific Screen Awards 2022 (Australia), dan NETPAC Award (Best
Asian Film) pada Golden Horse Film Festival and Awards 2022 (Taiwan).

Untuk Indonesia, gelaran Jogja-NETPAC Asian Film Festival pada 29 November 2022 menjadi penayangan perdana Autobiography&nbsp;sebelum akhirnya resmi diputar di bioskop Tanah Air pada&nbsp;19 Januari lalu. Sejak saat itulah film yang mengambil lokasi syuting di Bojonegoro, Jawa Timur ini menjadi buah bibir di Indonesia.

Nggak hanya dari segi cerita, film yang juga dibitangi oleh Arswendy Bening Swara, Yusuf Mahardika, dan Lukman Sardi itu juga "menyenangkan" untuk ditonton berkat pengambilan gambar yang ciamik, latar tempat yang dramatis, pendalaman karakter yang kuat, dan banyak lainnya.

Menilik begitu kuatnya&nbsp;Autobiography, banyak orang nggak menyangka film tersebut menjadi debut Makbul Mubarak dalam penyutradaraan film panjang. Namun, hampir seluruh kritikus film sepakat, lelaki 33 tahun itu berhasil mengemas isu yang&nbsp;relate banget sama sejarah bangsa ini menjadi begitu sarat makna.

Film&nbsp;Autobiography&nbsp;menceritakan Rakib (Kevin Ardilova), penjaga rumah seorang pensiunan pejabat militer bernama Purna (Arswendy Bening Swara). Purna yang berniat mencalonkan diri
sebagai bupati di kampung halamannya pun pulang, lalu meminta Rakib menemaninya berkampanye.

Menonton film ini, kamu bakal merasakan ketegangan yang mengingatkan banyak orang pada masa Orde Baru. Itulah yang menarik. Di Rotten Tomatoes, film ini meraih rating 89 persen. Sementara, IMDb mengganjar film ini 7,4/10.

Pans Kotzathanasis dari&nbsp;Asian Movie Pulse&nbsp;bahkan menyebutkan bahwa Autobiography adalah
debut hebat dari Mubarak. Pengambilan gambarnya pun bagus dan kaya. "Salah satu yang terbaik tahun ini!” tulisnya.

Melihat berbagai apresiasi yang diberikan untuk Autobiography, semoga film ini bisa melaju cukup jauh pada ajang perfilman tertinggi dunia yang juga acap disebut sebagai Academy Awards tersebut, ya, Millens? (Arie Widodo/E03)

Inibaru.id – Komite
Seleksi (Komsel) Oscar Indonesia memutuskan untuk menunjuk Autobiography sebagai wakil Indonesia di Oscar 2024. Keputusan tersebut dianggap tepat karena film besutan Makbul Mubarak itu sejauh ini telah menyabet berbagai penghargaan dan kritik positif.

Oya, Komsel Oscar Indonesia dibentuk oleh Persatuan Film Indonesia (PFI).&nbsp;Anggota komisi yang diawasi langsung oleh Academy Awards ini berisikan para legenda di dunia perfilman seperti&nbsp;Slamet Rahardjo, Garin Nugroho, dan Deddy Mizwar.

Setelah menyeleksi sekitar seratus film, Komite Seleksi Oscar Indonesia akhirnya memutuskan bahwa film 'Autobiography' jadi wakil Indonesia di Oscar 2024. Apa yang membuat film besutan Makbul Mubarak ini dipilih?

Film 'Autobiography' Jadi Wakil Indonesia di Oscar 2024

“Dulu, Kampung Polowijan memang jadi tempatnya pada Abdi
Dalem Polowijan yang punya tubuh kerdil, albino, bongkok, pincang, atau
memiliki keistimewaan fisik lainnya,” ungkap Lurah Patehan Gunawan sebagaimana
dikutip dari Detik, Rabu (6/9/2023).

Peran utama Abdi Dalem Polowijan adalah untuk selalu hadir
dan mendampingi Sultan saat ada momen-momen istimewa seperti acara penobatan raja
(jumeneng) atau grebeg. Para abdi dalem ini akan berjalan di
belakang putra mahkota saat grebeg. Selain itu, mereka juga punya peran lain
yaitu sebagai penasehat, penghibur, atau pelawak keraton.

Ciri khas dari abdi dalem yang dikenal dengan sebutan lain
Cebolan Abdi Dalem adalah busananya berupa kain merah dengan motif bunga serta
sabuk besar, bertelanjang dada, nggak memakai penutup kepala, dan mengenakan
hiasan rambut yang terbuat dari bunga atau bulu.

Keberadaan mereka seringkali dikaitkan dengan para Punakawan
alias Semar, Petruk, Gareng, dan Bagong yang memang digambarkan punya bentuk
fisik yang nggak biasa. Meski begitu, apa yang dikatakan para Punakawan itu
selalu didengar oleh Sultan dalam mengambil keputusn-keputusan penting.

Meski memiliki peran yang cukup penting dalam tradisi keraton, nyatanya status Abdi
Dalem Polowijan dilebur menjadi Abdi Dalem Punakawan yang berarti para abdi dalem dari
masyarakat umum dan Abdi Dalem Keprajan yang berstatus anggota TNI, Polri, atau
PNS. Perubahan ini terjadi saat Sri Sultan Hamengku Buwono IX memerintah
(1940-1988).

Nggak hanya keberadaan status Abdi Dalem Polowijan yang kini
sudah hilang, Kampung Polowijan yang dulu menjadi bukti bahwa Sultan memberikan
kesempatan bagi para penyandang disabilitas untuk bisa mengabdi kepada kerajaan
juga mengalami perubahan.

Di sana, kamu nggak
akan lagi mudah menemukan penyandang disabilitas. Banyak yang tinggal di sana
kini adalah warga biasa. Bahkan, kini kampung tersebut berubah menjadi pasar
dan dipenuhi tempat makan.

“Polowijan statusnya sudah nggak lagi kampung. Bahkan rumah
milik warga asli Polowijan kini disewakan menjadi kios atau tempat usaha lain ke orang
dari kampung lain,” ungkap Gunawan.

Meski begitu, keberadaan Kampung Polowijan membuktikan bahwa
penyandang disabilitas jika diperhatikan dan diberi kesempatan, juga bisa
berdaya dan memberikan manfaat bagi banyak orang. Setuju, Millens? (Arie Widodo/E05)

Inibaru.id – Para
abdi dalem Keraton Yogyakarta biasanya tinggal di kampung-kampung yang nggak jauh dari bangunan keraton. Nah, nama-nama kampung
tersebut biasanya disesuaikan dengan keunikan atau keahlian yang dimiliki para
abdi dalem. Salah satunya adalah Kampung Polowijan, tempat di mana para abdi
dalem penyandang disabilitas tinggal.

Lokasi Kampung Polowijan bisa kamu temui di Kelurahan
Kadipaten, Kecamatan Keraton. Jaraknya hanya sekitar 800 meter di sisi barat
daya dari bangunan Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat.

Sebelum berubah jadi kampung biasa yang dipenuhi banyak tempat makan, Kampung Polowijan dulu dikenal sebagai tempat tinggal para abdi dalem penyandang disabilitas. Seperti apa ya kisah dari kampung ini?

Kampung Polowijan, Dulu Jadi Tempat Tinggal Abdi Dalem Penyandang Disabilitas

Untuk menanggulangi pelamar yang curang, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPANRB) bakal menindak tegas Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) yang tertangkap curang. Terutama, ketika mereka kedapatan curang saat mengikuti tes CASN.

CPNS yang curang ketika tes bakal diblokir. Begitu keterangan dari Asisten Deputi Perancangan Jabatan, Perencanaan dan Pengadaan SDM Aparatur, Aba Subagja.

"Terkait sanksi bagi yang curang saat seleksi akan dikunci Nomor Induk Pegawainya di BKN. Sehingga kapan pun melamar sudah tidak bisa jadi ASN," kata Aba dalam Konferensi Pers Kesiapan Infrastruktur Teknologi Informasi Seleksi CASN di YouTube BKN, Kamis (14/9).

Lebih lanjut, Aba mengingatkan CASN nggak curang, sebab sanksi ini berlaku selamanya alias seumur hidup. 

"Saat itu NIP itu dikunci itu sama sekali tidak bisa melamar lagi," tegas dia.

Yang mengejutkan, sudah ada 370 orang yang sudah di-blacklist sehingga nggak bisa lagi mendaftar CASN selamanya. Mereka ketahuan berbuat curang saat seleksi CPNS.

"Tapi kalau ada permintaan blokir dibuka, BKN akan menunggu keputusan menteri PANRB," beber Deputi Bidang Sistem Informasi Kepegawaian BKN, Suharmen.

Nah lo, jangan sampai menggapai pekerjaan impian dengan cara curang ya!&nbsp;(Siti Zumrokhatun/E10)

Inibaru.id - Menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) barangkali menjadi impian sebagian orang. Gaji besar, fasilitas keren, dan embel-embel sebagai abdi negara adalah beberapa daya tarik menjadi PNS.

Sayangnya untuk lolos menjadi PNS nggak mudah. Kamu harus bisa melewati serangkaian seleksi. Nggak jarang ada oknum yang menghalalkan segala cara demi bisa lolos seleksi.

Jika sudah di-blacklist, kamu nggak bisa mendaftar CPNS selamanya.

Curang saat Tes, CPNS Bisa Kena Blacklist Permanen

Kamu yang berzodiak Taurus sadar betul bahwa masa kanak-kanak nggak akan berlangsung selamanya. Nah, kesadaran inilah yang membuatnya siap menghadapi kemunculan krisis.

Taurus juga dikenal sebagai master planner andal sehingga selalu punya taktik untuk selalu menang dalam menghadapi persoalan hidup.

Gemar bereksplorasi dan nggak mau terlalu lama berada dalam zona nyaman, dia senantiasa beranggapan kalau qurter life crisis menjadi waktu yang tepat untuk bergerak, bukannya diam.

Virgo nggak pengin ketakutan menguasai dirinya. Karena itu dia selalu mencari penyebab beratnya quarter life crisis dan menghadapinya.

Baginya, krisis ini akan berat jika dia nggak tahu tujuan dan rencana ke depannya. Dengan begitu dia yakin krisis ini merupakan hal yang biasa.

Bukan Leo namanya kalau takut menghadapi tantangan. Bahkan baginya quarter life crisis merupakan hal biasa yang dilebih-lebihkan.

Seorang Leo akan menghadapi fase ini dengan penuh percaya diri dan jauh dari kata cemas. Percaya diri adalah kunci bagi Leo menghadapi segala sesuatu.

Pisces nggak akan takluk pada quarter life crisis. Baginya, momen ini nggak penting. Ketimbang selalu sibuk khawatir dan cemas, Pisces lebih suka meningkatkan kualitas diri.

Zodiak ini sangat sadar bahwa kecemasan akan memengaruhi psikologisnya yang berakibat pada penurunan produktivitas. Terus menjalani hidup merupakan pilihan terbaik Pisces&nbsp; karena yakin fase krisis akan segera terlewati.

Khusus zodiak yang satu ini agaknya sedikit bar-bar. Gimana nggak, pada saat zodiak lain pengin segera melewati fase tersebut, Gemini justru sangat menikmatinya. Baginya, ini merupakan waktu yang tepat untuk belajar banyak hal.

Mungkin dia akan merasa cemas, tapi tahu betul bahwa kecemasan bukan solusi. Dia mampu mengubah pola pikir tentang masa sulit. Gemini juga gemar mencari lingkungan yang mendukung supaya kuat menghadapi krisis.

Apa pun zodiakmu, nggak perlu terlalu mencemaskan quarter life crisis. Tetap positif dan berusaha bangkit merupakan cara menghadapinya! Setuju, Millens? (IB21/E03)

Inibaru.id - Konon, banyak kekhawatiran yang dirasakan seseorang ketika menginjak usia 25 tahun. Ketakutan ini sering disebut quarter life crisis. Keuangan, percintaan, dan masa depan, merupakan hal yang selalu ditakutkan.

Tapi, hal itu nggak berlaku bagi 5 zodiak berikut ini. Mereka justru nggak sabar pengin menghadapi krisis itu karena menganggapnya momen penting. Zodiak apa saja yang dimaksud?

Bagi zodiak-zodiak ini, quarter life crisis bukan untuk ditakuti. Mereka bakal menghadapinya dengan gagah berani. Ada zodiak apa saja ya?

5 Zodiak Ini Paling Bad-ass Hadapi Quarter Life Crisis, Ada Bintangmu?

Inibaru.id &ndash; Pernah nggak sih perasaanmu nggak menentu? Nggak memahami diri sendiri? Galau memikirkan masa depan? atau merasa yang kamu lakukan nggak lebih baik ketimbang orang lain? Mungkin, kamu sedang mengalami krisis seperempat abad atau Quarter Life Crisis (QLC). 
Quarter life crisis adalah krisis yang dialami seseorang berusia 20-30 tahun. Krisis ini terjadi karena seseorang menghadapi perubahan baik secara emosi, fisik, dan spiritual. Nggak jarang, individu yang menghadapinya merasa tertekan dan kacau.
Nah, berikut ada beberapa tanda-tanda bila kamu mengalami&nbsp;quarter life crisis.
<img src="/nuploads/1/infografik%20Quarter%20Life%20Crisis.jpg" alt="" width="3425" height="4565" />
<code>Infografik tanda-tanda quarter life crisis. (Inibaru.id/Nafis Ghifary)</code>
Salah satu tandanya adalah cemas untuk memilih. Kebebasan menentukan pilihan terkadang memicu seseorang mengalami kecemasan. Pilihan yang begitu banyak juga bisa membuat seseorang berpikir apakah langkah yang diambil sudah tepat atau belum. Nggak jarang, kecemasan ini justru membuatmu "jalan di tempat" dan takut menentukan pilihan untuk masa depan. 
Selain cemas, orang-orang yang mengalami quarter life crisis juga seperti kembali ke titik nol. Mereka merenung dan mempertanyakan tujuan hidup. 
Sejumlah tanda-tanda lain yakni mulai membuat lingkaran pertemanan dan mencoba membuat komitmen. Yap, tanda-tanda itulah yang mengindikasikan dirimu mengalami quarter life crisis.
Kalaupun kamu mengalaminya, jangan khawatir, Millens. Krisis ini wajar dialami seseorang kok. Satu hal terpenting, jangan berlarut-larut dalam krisis itu, ya. Cepat bangkit dan terus lanjutkan hidup. (IB15/E04)

Mungkin saja saat ini kamu sedang mengalami "quarter life crisis" tapi nggak menyadarinya. Yuk, cek tanda-tandanya berikut ini.

Yuk, Ketahui Tanda-Tanda Quarter Life Crisis!

Inibaru.id &ndash; Pernah nggak sih kamu mendapatkan pertanyaan-pertanyaan yang akhirnya membuat kamu kepikiran dan merasa tertekan? Tanpa sadar, pertanyaan-pertanyaan yang datang dari lingkungan sekitar bisa memicu quarter life crisis dalam diri kamu, lo.
Fyi, quarter life crisis adalah masa krisis secara psikologis yang dialami individu dalam periode usia 20 hingga 30 tahun. Krisis itu juga merupakan masa transisi yang terjadi dalam perjalanan hidup seseorang.
Seorang psikolog di Semarang Putri Marlenny mengatakan quarter life crisis bisa dipicu beberapa faktor seperti faktor internal yang datang dari dalam diri.
&ldquo;Selain faktor internal dari diri sendiri, faktor eksternal seperti tuntutan lingkungan sosial memang memicu terjadinya quarter life crisis,&rdquo; ujar Koordinator Rumah Duta Revolusi Mental Kota Semarang itu.
Nah, faktor eksternal dari lingkungan ini yang kerap memicu terjadinya krisis di kehidupan seseorang. Pertanyaan-pertanyaan yang sebenarnya bermaksud basa-basi bisa berubah menjadi tekanan bila disampaikan dalam kondisi yang tidak tepat. Beberapa pertanyaan berikut ini adalah contohnya.
<ol>
<li>Kapan Lulus?</li>
</ol>
<img src="/nuploads/59/ini-yang-dirasakan-kalau-sudah-kerja-tapi-belum-lulus-kuliah.jpg" alt="" width="900" height="506" />
<code>Permasalahan kuliah menjadi salah satu yang paling sering ditanyakan. (Batampop.com)</code>
Bila kamu mahasiswa, usia 20-30 tahun adalah masa-masa genting sebab kamu sedang ada di tingkat akhir. Pertanyaan "Kapan lulus?" pasti sering terdengar di telingamu. Pertanyaan ini bakal membuatmu "meledak" bila teman-teman seangkatan sudah lulus, sedangkan kamu masih berjuang dengan revisi dan alotnya dosen pembimbing.
Satu hal yang perlu diingat, setiap skripsi punya tantangan masing-masing. Jadi, jangan hiraukan omongan orang. Keep calm! Tetap fokus untuk menjadikan skripsimu yang terbaik ya.
<ol start="2">
<li>Kapan Nikah?</li>
</ol>
<img src="/nuploads/59/menyedihkan-anak-anak-di-bawah-umur-terpaksa-menikah-karena-hal-sepele-ini-fDyfjrM3hO.jpg" alt="" width="900" height="539" />
<code>Pertanyaan ini sering muncul saat kamu menghadiri pernikahan temanmu. (bestfriendtagquotes.com)</code>
Saat teman-teman seumuran sudah melangkah ke pelaminan sementara kamu masih betah sendirian, dijamin pertanyaan ini bakal menghujanimu. Hm, memang bikin sebal sih kalau orang lain kepo dengan urusan pribadi semacam itu.
Cuek saja, Millens! Yakin saja kamu punya jalan tersendiri. Menikahlah saat kamu benar-benar merasa siap.
<ol start="3">
<li>Kerja di mana Sekarang?</li>
</ol>
<img src="/nuploads/59/wanita%20karir.jpg" alt="" width="900" height="499" />
<code>Masalah pekerjaan termasuk salah satu hal yang sensitif untuk ditanyakan. (Gottmanblog.com)</code>
Pertanyaan ini mungkin dilontarkan untuk sekadar basa-basi. Namun, nggak jarang juga bikin kamu kepikiran. Bukan tanpa alasan sih. Kenyataan bila kamu masih berjuang untuk mendapat pekerjaan atau bertahan di pekerjaan yang bukan passion-mu tentu bisa bikin kamu baper kan?
<ol start="4">
<li>Setelah Ini Mau Ngapain?</li>
</ol>
<img src="/nuploads/59/46266_cepat-menghilangkan-stres.jpg" alt="" width="900" height="598" />
<code>Kebingungan menentukan target masa depan seringkali dialami saat quarter life crisis. (Intisari.grid.id)</code>
Biasanya pertanyaan ini muncul saat kamu baru saja lulus. Orang-orang seringkali penasaran dengan rencana-rencana hidup kamu ke depannya. Padahal, bisa saja kamu memang masih bingung untuk menentukan rencana ke depan. Jangan khawatir! Ini justru jadi kesempatan untukmu menyusun strategi masa depan.
<ol start="5">
<li>Oh, Jadi Kamu Begini? Padahal Si A Itu...</li>
</ol>
<img src="/nuploads/59/akibat-andang-dibanding-bandingkan3-758x489.jpg" alt="" width="900" height="581" />
<code>Dibandingkan dengan orang lain tentu nggak enak. (Inovasee.com)</code>
Membanding-bandingkan. Yap, seseorang cenderung tidak suka dibanding-bandingkan dengan orang lain. Tentu saja, mereka punya jalan hidup masing-masing.
Komentar dan pertanyaan dari orang lain sedikit banyak memang mempengaruhi krisis dalam hidup seseorang. Jadi, mulai sekarang stop pertanyaan-pertanyaan serupa yang bisa membuat mental seseorang jatuh ya! (Mayang Istnaini/E04)

Pertanyaan-pertanyaan ini mungkin saja ditanyakan untuk sekadar berbasa-basi. Namun, bisa jadi pertanyaan-pertanyaan itu mengantarkanmu ke krisis seperempat abad, Millens.

5 Pertanyaan Ini Bisa Memicu Quarter Life Crisis

Inibaru.id &ndash; Merasa takut melangkah, pesimis dengan masa depan, bahkan menarik diri dari kehidupan sosial adalah sejumlah tanda-tanda Quarter Life Crisis (QLC). Bila kamu merasakan tanda-tanda tersebut, bisa saja kamu sedang mengalami krisis seperempat abad yang mungkin nggak kamu sadari kehadirannya.
Sesuai namanya, krisis satu ini biasanya dialami seseorang yang berusia 20-30 tahun. Setiap orang berpotensi mengalaminya meski gejala dan dampak yang diterima bisa berbeda antara satu dan yang lain. 
Salah seorang mahasiswa tingkat akhir di Semarang Titis mengaku mengalami quarter life crisis. Krisis yang dialami setahun belakangan itu berawal dari keresahan atas pencapaian yang telah dia raih selama ini. Berkutat dengan skripsi untuk segera lulus, hubungan pertemanan, dan bingung menentukan masa depan adalah beberapa pemicunya.
<img src="/nuploads/59/stress-1.jpg" alt="" width="900" height="620" />
<code>Quarter life crisis </code><code>berpengaruh pada psikologis seseorang. (compoundingexpert.com)</code>
Selain faktor dalam diri, tuntutan lingkungan sosialnya yang tinggi juga memperburuk krisis yang dia alami.
&ldquo;Miris sih, komentar dan cibiran itu lebih banyak datang dari orang terdekat kita,&rdquo; kata Titis.
Lebih lanjut, Titis mengungkapkan krisis tersebut menimbulkan dampak yang besar bagi hidupnya. Dia cenderung mengalami perubahan mood yang cepat. Bahkan, perubahan mood yang cepat dan berlebihan sempat membuatnya dianggap mengidap bipolar. Padahal, perubahan mood yang demikian wajar dialami saat quarter life crisis melanda.&nbsp;
<img src="/nuploads/59/13134767_f520.jpg" alt="" width="900" height="675" />
<code>Quarter life crisis </code><code>bisa menghadirkan dampak yang serius. (Hubpages.com)</code>
Karena anggapan ini, Titis beberapa kali berpikir untuk menyerah dan mengakhiri hidup. Dia malah sudah merancang beberapa skenario untuk itu.
&ldquo;Syukurlah, aku masih ingat kalau aku punya Tuhan dan keluarga yang selalu sayang denganku,&rdquo; kata Titis pada Inibaru.id.
Selain lebih tenang, kesadaran itu membantu Titis untuk lebih mengontrol emosi. Titis menceritakan, dia mulai bangkit dari krisis yang mengalaminya setelah berdamai dengan diri sendiri. Dia mulai menerima keadaan dan percaya itu adalah salah satu proses hidup yang bisa membuatnya lebih dewasa.
&ldquo;Ikhlas saja, toh itu bagian dari pendewasaan diri, kok. Satu yang terpenting, kita harus menerima dan mencintai diri sendiri agar nggak terus larut dalam keadaan. Buktinya sekarang aku bisa survive dalam menghadapi krisis itu kan?&rdquo; terang perempuan yang aktif terlibat dalam berbagai organisasi itu.
<img src="/nuploads/59/senyum-itu-sehat_20150428_220433.jpg" alt="" width="900" height="505" />
<code>Belajar lapang dada dalam menghadapi quarter life crisis. (shutterstock.com)</code>
Yap, syukuri dan cintai bagaimana pun keadaanmu. Ingat, kamulah satu-satunya yang bisa mengerti dan menolong dirimu sendiri. So, love yourself! (Mayang Istnaini/E04)

Quarter life crisis memang bisa menjatuhkan mental seseorang. Namun, berdamai dengan keadaan bisa membuat orang itu bangkit dan menatap hari depan dengan lebih tegar. 

Berdamai dengan Quarter Life Crisis

Inibaru.id &ndash; Setiap orang yang berusia 20-30 tahun rentan mengalami Quarter Life Crisis (QLC). Orang yang mengalami krisis itu biasanya merasa galau, khawatir, bahkan menutup diri dari kehidupan sosialnya. Sebagian di antaranya bahkan takut untuk sekadar bertemu tetangga atau temannya.
Psikolog Putri Marlenny mengatakan hal ini memang wajar terjadi pada tahapan perkembangan kehidupan seseorang. Kendati begitu, terlalu lama larut dalam krisis ini nggak baik untuk masa depan.
&ldquo;Biar nggak mengalami krisis berkepanjangan, kita harus punya persiapan untuk masa depan, punya arah dan tujuan yang jelas, tahu bagaimana mencapai cita-cita yg diinginkan, dan terlebih lagi bergerak alias berusaha. Yang selanjutnya secara religiusitas kita juga tetap pasrah dan berpikir positif apa hasil yg akan kita dapatkan setelah usaha yg maksimal,&rdquo; jelas Putri.
Lebih lanjut, perempuan yang saat ini menjabat sebagai Koordinator Rumah Duta Revolusi Mental Kota Semarang itu punya beberapa tips untuk mencegah quarter life crisis. Cekidot!
<ol>
<li>Kenali Diri Sendiri </li>
</ol>
<img src="/nuploads/45/naldzgraphic.jpg" alt="" width="692" height="415" />
<code>Kenali diri sendiri. (Naldz Graphics)</code>
Mulailah untuk memahami apa potensi dan kelemahanmu, Millens. Atasi kelemahan dan terus kembangkan potensimu. Hal ini bisa kamu mulai dengan cara mengikuti beberapa kegiatan yang sesuai dengan renjanamu.
<ol start="2">
<li>Tentukan Arah Hidup</li>
</ol>
<img src="/nuploads/45/care%20n%20assist%20com.jpg" alt="" width="1700" height="1129" />
<code>Tentukan jalan hidup. (Care N Assist)</code>
Menentukan arah hidup adalah satu hal yang penting. Nggak hanya tujuan jangka pendek, tujuan jangka panjang pun perlu kamu tetapkan dari sekarang. Rencanakan masa depanmu dan tulis beberapa keinginan yang ingin kamu capai. Oh iya, tentukan juga cara mencapainya agar impianmu terasa realistis.
<ol start="3">
<li>Perbanyak Jejaring Pertemanan</li>
</ol>
<img src="/nuploads/45/hercampus%20com.jpg" alt="" width="1000" height="666" />
<code>Bersama teman-teman. (Hercampus.com)</code>
Jalin komunikasi dengan teman teman dan carilah grup atau kelompok yang bersifat positif. Dengan menyibukkan diri bersama teman-teman, kamu nggak akan merasa sendirian, Millens.
<ol start="4">
<li>Pasrah pada Yang Kuasa Setelah Berusaha Maksimal</li>
</ol>
<img src="/nuploads/45/mensxpcom.jpg" alt="" width="1100" height="512" />
<code>Bersyukur. (MensXP.com)</code>
Tegar dan tetap semangat saat ada hal yang tidak sesuai dengan keinginanmu, tetap berpikir positif, dan persisten dalam berusaha. Setelah berusaha, jangan lupa berdoa dan pasrah kepada Tuhan. Jangan kecewa jika hasilnya belum sesuai dengan keinginanmu. Tenang saja, Tuhan punya waktu terbaik untuk kamu, kok!
<ol start="5">
<li>Jadilah Pribadi yang Fleksibel</li>
</ol>
<img src="/nuploads/45/aleanjorneycom.jpg" alt="" width="1000" height="667" />
<code>Fleksibel. (Aleanjourney.com)</code>
Jadilah orang yang fleksibel, Millens. Semua hal bisa berubah kapan saja. Nah, kamu perlu menyiapkan diri untuk segala perubahan yang terjadi. Jangan lupa yakinkan dirimu bahwa kamu selalu bisa menghadapi semua tantangan!
Gimana Millens? Sudah siap berdamai dengan quarter life crisis? Don't worry, be happy ya! (Verawati Meidiana/E04)

Setiap orang memang berpotensi mengalami Quarter Life Crisis (QLC). Namun, kamu bisa mencegah terjadinya krisis itu, kok!

5 Tips Mencegah Quarter Life Crisis 

Inibaru.id &ndash; Millens, pernah nggak sih kamu merasa gelisah terhadap tujuan hidupmu? Bisa jadi kamu sedang memasuki fase Quarter Life Crisis (QLC). Yap, gejala psikologis yang juga dikenal dengan nama krisis seperempat abad itu memang rentan dialami muda-mudi di usia 20 hingga 30 tahun.
Psikolog Putri Marlenny mengatakan, QLC berkaitan erat dengan masa transisi atau peralihan dalam kehidupan manusia.
&ldquo;Yang dimaksud krisis adalah adanya kebingungan, keraguan, kecemasan akan masa depan kehidupannya, yang biasanya terkait dengan proses adaptasi dengan perubahan kehidupan,&rdquo; sambung Koordinator Rumah Duta Revolusi Mental Kota Semarang tersebut.
Lebih lanjut, Putri menuturkan, QLC nggak ubahnya seperti krisis yang terjadi pada setiap tahapan kehidupan seseorang, misalnya krisis pencarian jati diri yang dialami remaja. Nah, di umur 20-30 tahun, kamu juga mengalami krisis lain yang bekaitan dengan masa perkembanganmu, seperti transisi dari pelajar jadi pekerja atau transisi dari lajang menjadi berkeluarga.
<img src="/nuploads/45/medibankcom.jpg" alt="" width="1140" height="760" />
<code>Quarter life crisis. (Medibank.com)</code>
Jadi, QLC merupakan fenomena yang amat wajar dialami seseorang karena setiap jenjang atau tahapan usia memiliki krisis masing-masing. Tentu saja, krisis ini disebabkan sejumlah faktor.
&ldquo;Penyebabnya multifaktor, dari faktor internal seperti target pribadi dan faktor eksternal seperti tuntutan lingkungan sosial, globalisasi, dan lainnya,&rdquo; jelas lulusan Magister Profesi Psikologi Universitas Gadjah Mada itu.
Hal ini dibenarkan Yuningtyas Esti. Perempuan berusia 25 tahun itu merasa kehidupan dan tuntutan lingkungan sosial jadi pemicu QLC yang pernah dialaminya. Tyas, sapaan akrabnya, mengaku sempat merasa tertekan dengan tuntutan keluarga.
&ldquo;Pernah seolah merasa frustasi, deadlock, galau berhari-hari, nggak produktif, dan yang paling parah aku sampai menghindar dari kehidupan sosial di luar rumah dan pertemuan keluarga besar. Itu semua karena aku merasa selalu dibanding-bandingkan dengan orang lain yang kehidupannya dianggap lebih baik,&rdquo; terangnya.
<img src="/nuploads/45/realhealthremedies%20com.jpg" alt="" width="693" height="466" />
<code>Quarter life crisis. (Realhealthremedies.com)</code>
Namun, Tyas nggak pengin terjebak dalam krisis itu terus-menerus. Dengan tekad yang bulat, Tyas mulai kembali memikirkan tujuan dan hal yang ingin dicapai dengan mengabaikan omongan orang.
&ldquo;Aku semakin sadar sama tujuan hidup, semakin tahu motivasi dalam setiap hal yang kulakukan, dan sekarang aku sedang mencoba melakukan apa yang aku pengin, salah satunya jadi orang baik buat orang-orang di sekelilingku,&rdquo; jelasnya.
Hal yang sama juga dialami Gina Mardani. Quarter life crisis telah membawanya pada pertanyaan-pertanyaan tentang tujuan hidup.
&ldquo;Iya, aku pernah sampai pada titik di mana aku mempertanyakan tugasku di dunia ini. Karena aku percaya, aku masih hidup berarti masih ada tugas yang harus kulakukan untuk kehidupan sekarang,&rdquo; jelasnya.
Yap, setiap orang pasti pernah mengalami krisis kehidupan dan itu wajar, Millens. Begitu juga dengan quarter life crisis. Kalau kata penulis Robert Tew sih &ldquo;It&rsquo;s okay to get lost every once in a while. Sometimes, getting lost is how we find ourselves.&rdquo; Jadi, berdamai dengan keadaan dan memotivasi diri adalah koentji! (Verawati Meidiana/E04)

Disadari atau tidak, setiap orang berpotensi mengalami Quarter Life Crisis (QLC). Apa sih sebenarnya QLC itu?

Quarter Life Crisis, Bahaya Nggak sih?

Inibaru.id &ndash; Quarter life crisis atau krisis seperempat baya membuat orang merasa bosan, takut, kesepian, bingung, dan tersesat. Hm, kok bisa ya?
Krisis ini disebabkan transisi dari masa remaja&nbsp;beranjak dewasa. Anak remaja yang biasanya hidup tanpa beban harus mulai mandiri menghadapi berbagai tanggung jawab saat dewasa. Kalau kamu belum paham atau bahkan megalami quarter life crisis, lebih baik kamu nonton film-film berikut deh.
1. Frances Ha (2012)
Persahabatan Frances dan Sophie, teman sekamarnya, diuji ketika Sophie memutuskan untuk pindah. Kejadian ini membuat sang tokoh utama bertanya-tanya bagaimana ia harus menjalani hidupnya. Konflik khas orang 20-an mulai muncul dalam hidup Frances: Idealisme dan passion yang nggak sejalan dengan realita.
<code><img src="https://imagesvc.timeincapp.com/v3/mm/image?url=https%3A%2F%2Fewedit.files.wordpress.com%2F2016%2F08%2F000134334.jpg%3Fw%3D612&amp;w=700&amp;q=85" alt="" /></code>
<code>Frances dan Sophie. (ew.com)</code>
2. 50/50 (2011)
Film ini berisi pengalaman pribadi Will Reiser, sebagai penulis film, dalam menghadapi kanker. Selain itu, film ini menunjukkan betapa mudahnya hidup yang sempurna berubah drastis. Adam (Joseph Gordon-Levitt), sang tokoh utama, menyadari bahwa seseorang harus menghargai semua anugerah termasuk memiliki orang-orang terdekat.
<code><img src="https://www.filmfad.com/wp-content/uploads/2016/04/50-50-Surgery-Mom.jpg" alt="" /></code>
<code>Adam harus menjalani operasi akibat kanker yang dideritanya. (filmfad.com)</code>
3. 500 Days of Summer (2009)
Film berkisah tentang hubungan antara seorang pria dan seorang wanita di pertengahan dua puluhan. Kerumitan dan ketidakpastian yang dirasakan saat mengalami quarter life crisis juga bisa dilihat dalam kisah romansa Tom dan Summer.
<code><img src="https://filmschoolrejects.com/wp-content/uploads/2017/04/0NnefDkasiQwpr_jV.jpg" alt="" /></code>
<code>Perasaan saling suka nggak menjamin hubungan dengan pasangan akan awet. (filmschoolrejects.com)</code>
4. Into The Wild (2007)
Film ini diangkat berdasarkan kisah nyata. Setelah lulus dari universitas, Christopher McCandless (Emile Hirsch) memutuskan untuk meninggalkan harta miliknya dan memberikan seluruh rekening tabungannya untuk amal. Ia berkelana sendiri ke Alaska dan hidup di padang gurun. Sepanjang perjalanan, Christopher bertemu dengan banyak orang yang membentuk hidupnya dan menemukan cara mendapatkan kebahagiaan sejati.
<code><img src="https://www.sbs.com.au/movies/sites/sbs.com.au.film/files/styles/full/public/images/6/0/6076_into-the-wild-640-1.jpg?itok=9KLjPi5p" alt="" /></code>
<code>Christopher menyusuri Alaska. (sbs.com.au)</code>
5. Fight club (1999)
Seorang pekerja kantoran merasa bosan dan tertekan dengan rutinitas dalam hidupnya. Akhirnya, ia memutuskan membuat klub pertarungan dengan temannya, Tyler. Keputusan tersebut malah membuat hidup&nbsp;sang tokoh utama makin rumit dan nggak terduga.
<code><img src="https://img.izismile.com/img/img9/20160908/640/interesting_facts_about_fight_club_movie_youd_like_to_know_640_01.jpg" alt="" /></code>
<code>Tokoh utama diperankan Edward Norton dan Tyler diperankan Brad Pitt. (izismile.com)&nbsp;</code>
Semoga film-film ini bisa mengobati kegundahanmu ya, sobat Millens! (MG13/E05)

Fenomena quarter life crisis kerap melanda orang-orang berusia 20-an. Nah, ternyata banyak film yang mengangkat tema ini, sobat Millens. Yuk, simak apa saja. 