BerandaHits
Selasa, 16 Sep 2019 18:02

Kalimantan dan Riau Darurat Kabut Asap, Warga Rasakan Lima Dampak Ini

Kabut asap membuat jarak pandang makin pendek. (Kompas/Idon Tanjung)

Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang terjadi di Sumatera dan Kalimantan mengakibatkan kabut asap tebal yang menyelimuti beberapa daerah di Indonesia. Kabut asap itu juga mengakibatkan banyak hal seperti berikut.

Inibaru.id - Kabut asap menyelimuti sejumlah daerah di Indonesia sejak beberapa hari yang lalu. Kabut asap itu diakibatkan kebakaran hutan dan lahan di Kalimantan dan Riau. Kejadian ini pun berdampak di semua lini kehidupan warga, terutama di dua daerah itu.

Data terbaru dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), per Minggu (15/9/2019) ada sebanyak 2.862 titik api yang ada di Sumatera dan Kalimantan. Dampak kabutnya tersebar di beberapa wilayah, khususnya di Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Sumatera Selatan, Jambi, Riau, hingga negeri jiran Malaysia.

Kebakaran itu menimbulkan beberapa dampak berikut.

ISPA Menyerang Puluhan Ribu Warga di Kalimantan Selatan

Data statistik Dinas Kesehatan Kalimantan Selatan (Kalsel) menyebut ada 20.000 warga yang menderita Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA). Periode terparah terjadi pada Agustus hingga pertengahan September 2019.

"Ini terus meningkat, Agustus hingga pertengahan bulan ini yang paling banyak laporannya masuk," kata HM Muslim Kepala Dinas Kesehatan Kalsel seperti dilansir laman Kompas, Senin (16/9/2019).

Puskesmas Buka 24 Jam untuk Melayani Warga

Seiring bertambahnya penderita ISPA karena kabut asap, Dinas Kesehatan Kalsel melalui Puskesmas membuka jam pelayanan kesehatannya menjadi 24 jam untuk daerah dengan kasus ISPA terparah.

HM Muslim menjelaskan, kualitas udara yang buruk membuat warga sesak napas dan batuk saat melakukan aktivitas di luar ruangan. Hal ini khususnya terjadi di daerah Kabupaten Banjar, Kota Banjarbaru, Tanah Laut, dan Hulu Sungai Utara.

Warga Terdampak Salat Minta Hujan

Warga Ketapang, Kalimantan Barat bahkan sampai salat untuk meminta hujan pada Minggu (15/9) di Masjid Agung Al Ikhlas, Ketapang. Mereka melakukan hal ini usai diselimuti kabut asap selama dua bulan.

Wakil Bupati Ketapang Suprapto mengatakan, Pemerintah Daerah (Pemda) masih melakukan evaluasi untuk menentukan status tanggap darurat. Selama dua buan ini, upaya seperti pemadaman kebaran dari udara dan laut telah dilakukan.

Pemprov Riau Buka 14 Posko dan Rumah Singgah

Penanggung Jawab Sekretaris Daerah Provinsi Riau Ahmad Syah Harrofie menjelaskan, terdapat 14 posko dan rumah singgah yang mereka buat di Pekanbaru. Tempat itu diperuntukkan bagi warga terdampak kabut asap Karhutla Kota Pekanbaru.

Di posko dan rumah singgah itu juga telah disediakan tim dokter, perawat, obat-obatan, dan makanan. Ahmad mengimbau masyarakat memanfaatkan pelayanan tersebut.

Sebanyak 85 Korban Kabut Asap Bertahan di Pengungsian

Terdapat 85 orang pengungsi bertahan di posko pengungsian dan posko kesehatan di Kantor DPW PKS Riau. Pengungsi itu terdiri atas 23 balita, 24 anak-anak, 36 dewasa, dan 2 lansia.

Ketua DPW PKS Riau Hendry Munief menuturkan, pengungsian dilakukan warga karena khawatir dengan kondisi asap pekat yang menjadikan udara tidak sehat. Di posko ada fasilitas konsumsi, tabung oksigen, dan perawat kesehatan.

"Ada yang baru datang, juga sudah ada sebagian yang pulang. Yang pulang ini sebelumnya sakit, tapi setelah berada di posko dengan mendapat perawatan sudah mulai membaik," kata Hendry.

Duh, sedih karena banyak warga yang terdampak kabut asap kebakaran hutan. Pemerintah perlu segera mengambil kebijakan dan mengatasi hal ini. Semoga kabut asap ini segera teratasi dan warga bisa beraktivitas dengan lancar kembali ya, Millens. (MG26/E04)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: