BerandaHits
Jumat, 30 Apr 2020 09:03

Kali Pertama UTS Daring, Bikin Sambat 'Berjemaah'

UTS daring open book. (Inibaru.id/ Triawanda Tirta Aditya)

Semenjak ada corona, kegiatan kuliah dialihkan secara daring. Mahasiswa kini sudah nggak perlu lagi ke kampus. Lalu, gimana caranya kegiatan Ujian Akhir Semester (UTS) dilaksanakan? Simak yuk!<br>

Inibaru.id - Namanya kuliah pasti nggak lepas dari ujian. Pada bulan April ini, beberapa kampus sudah mulai melaksanakan kegiatan Ujian Akhir Semester (UTS). Namun, semenjak ada aturan work from home, kegiatan kuliah dilakukan secara daring. Lalu, pelaksanaan UTS pun dilakukan dengan beragam cara.

Seperti pengalaman Depriyanto, mahasiswa semester 6 program studi Akuntansi Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) yang menjalankan UTS dengan mengerjakan soal-soal di rumah.

"Soal di-upload di Schoology atau Google Clasroom, mahasiswa mengerjakan di folio tulis tangan lalu difoto atau scan jadi format pdf, lalu di-upload," jelasnya melalui aplikasi pesan singkat (9/4).

Depri, panggilan akrabnya, mengaku senang karena soal bersifat open book. Namun dirinya juga mengaku sambat dengan koneksi internet yang terkadang buruk saat sedang mengunggah berkas UTS-nya.

Selain itu Depri juga merasa sedikit kesulitan bila harus memfoto tulisannya dan mengubah format berkasnya ke pdf. Namun, laki-laki itu menuturkan nggak semua soal dikerjakan dengan tulisan tangan. Ada juga jawaban yang dia ketik.

UTS daring menggunakan kertas folio lalu di-scan. (Inibaru.id/ Julia Dewi Krismayani)

"Sejauh ini baru satu mata kuliah yang diketik jawabannya, tergantung dosen," ungkapnya.

Lain halnya dengan yang dirasakan Nur Sitha Afrilia, mahasiswa program Magister Ilmu Susastra di Universitas Diponegoro (Undip). Dirinya mengaku bahwa UTS di program magister yang dikerjakan berupa paper yang kemudian dipresentasikan melalui aplikasi Microsoft Teams.

"Rata-rata disuruh menyelesaikan paper. Ada juga yang setelah submit langsung dipresentasikan via Microsoft Teams," jelas gadis yang akrab dipanggil Sitha itu melalui aplikasi pesan singkat (12/4).

Namun Sitha mengaku bahwa UTS daring nggak terlalu beda dengan UTS biasa. Walaupun begitu, dirinya merasa presentasi UTS daring terasa sedikit ribet karena banyaknya gangguan teknis yang terjadi.

"Sebenarnya nggak beda banget, bisa dibilang mirip 80 persen sama kuliah biasa. Cuma karena presentasinya via daring jadi agak ribet karena faktor sinyal, ada juga teman yang speakernya kadang nggak jelas," jelasnya lagi.

Sitha juga menuturkan bahwa sebenarnya dirinya harus melakukan studi lapangan. Namun, karena adanya pandemi Covid-19, semua tugas difokuskan ke studi kepustakaan.

Lain halnya dengan Depri dan Sitha, Nur Aisyah, mahasiswa program studi Akuntansi Politeknik Negeri Semarang (Polines) mengalami nasib yang berbeda. Dirinya mengaku jika berdasarkan kalender akademik yang direvisi pada Rabu, 8 April 2020, UTS di kampusnya diganti dengan tugas mandiri.

"UTS-ku diganti tugas mandiri, soalnya di kalender akademik yang direvisi nggak ada jadwal UTS, adanya UAS," ungkap perempuan yang akrab dipanggil Aisyah itu melalui aplikasi pesan singkat (11/4).

Meskipun demikian, Aisyah mengaku dirinya belum paham betul dengan tugas yang dimaksud karena berdasarkan jadwal yang lama, UTS baru dimulai Senin, 13 April 2020.

Kalau kamu gimana Millens? Sudah UTS belum? (Julia Dewi Krismayani/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024