BerandaHits
Rabu, 18 Nov 2025 09:01

Kala Tren Jamu Menggema di Media Sosial Indonesia

Salah satu konten tren jamu di media sosial TikTok. (X/ariomazda)

Di media sosial TikTok, belakangan muncul tren jamu. Isinya berupa foto-foto atau video gen Z Indonesia yang membeli dan minum jamu dengan takarir yang lucu-lucu.

Inibaru.id – Meski nggak aktif menggunakan media sosial TikTok, Adelyne masih tahu tentang tren yang ada di media sosial tersebut. Nah, belakangan, ada tren yang cukup menggelitik baginya, yaitu tren jamu yang mulai digemari gen Z Indonesia.

Tren ini menunjukkan banyak generasi muda, yang kebanyakan masih di usia sekolah atau kuliah, membeli jamu di penjual jamu keliling, di pinggir jalan, atau di pasar. Yang unik, mereka mengunggah foto atau video saat mereka melakukannya disertai dengan takarir yang menggelitik.

Caption-nya itu lo yang lucu-lucu. Ada yang menulis ‘info party jamu’, ada yang menulis ‘ketika semangat hidup hancur, beras kencur meluncur’. Pokoknya bikin ketawa. Tapi intinya, mereka beneran beli jamu dan menyukainya,” ungkap Adelyne di sebuah lembaga pendidikan yang ada di Jalan Pemuda, Kota Semarang, Senin (17/11/2025).

Meski nggak ikutan mengunggah foto atau video untuk tren jamu tersebut, di dunia nyata, Adelyne mengaku masih beberapa kali membeli jamu, khususnya saat berada di indekosnya.

“Mungkin jadi tren jamu karena banyak yang mengunggahnya di TikTok kali ya. Tapi kayaknya bukan hal aneh bagi generasi seumuran saya minum jamu. Soalnya, rasanya enak dan bisa bikin badan enakan,” lanjut penyuka beras kencur berusia 23 tahun tersebut.

Bukan hal aneh bagi gen Z membeli jamu. (X/ariomazda)

Di area tempatnya menyewa kamar, memang ada seorang penjual beras kencur yang berdagang keliling dengan gerobak dorong. Bukan jamu gendongan memang, tapi secara rasa dan khasiat nggak jauh beda. Begitu penjual jamu lewat di depan bangunan kosnya, Adelyne dan teman-temannya biasanya keluar untuk membeli.

Biasanya sih, selain beras kencur yang bikin badan terasa hangat dan enakan, yang dipilih Adelyne dan teman-temannya adalah jamu kunyit asam.

“Jujur saja, aku hanya tahu dua jenis jamu itu karena rasanya sudah familiar. Kan dulu pas kecil juga beli paling rasa-rasa itu saja. Kalau beras kencur diminum pas nggak enak badan, kalau kunyit asam katanya bisa membantu mengatasi nyeri haid. Ya kita beli di antara itu-itu saja,” ungkapnya.

Di sisi lain, sang penjual, Nurlaeli, mengaku nggak ada perbedaan signifikan dalam hal kenaikan jumlah pembeli jamu dalam beberapa waktu belakangan. Dia juga nggak mengetahui adanya tren jamu di media sosial. Yang pasti, bukan hal aneh melihat anak-anak muda masih membeli jualannya.

“Saya sudah hampir 10 tahun jualan keliling kompleks sini. Pembelinya kalau nggak warga setempat ya, anak-anak muda yang ngekos di sini. Kayaknya mereka memang sudah terbiasa minum jamu sejak kecil,” ungkap Nurlaeli.

Apa pun itu, tren jamu ini sangat menarik ya, Gez. Gen Z seperti Adelyne dan teman-temannya memang masih terbiasa meminumnya. Tapi, berkat tren ini, mereka sebenarnya juga memperkenalkan minuman tradisional ini ke generasi di bawahnya. Kalau peminatnya masih banyak di masa depan, harapannya tentu jamu bakal terus lestari di Indonesia. Setuju, kan? (Arie Widodo/E07)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: