BerandaHits
Minggu, 26 Apr 2025 13:43

Kafe Shangri-La di Jepang, Hanya Pekerjakan Perempuan Lansia

Pelayan dengan usia lansia di Kafe Shangri-La, Jepang. (ArikaHikaru/X, ACE_GUNMA/X, mainichi.jp, kidsnomics.space)

Beda dengan di Indonesia di mana di usia 30, mencari pekerjaan baru bukan hal yang mudah dilakukan, di kafe Shangri-La, Jepang, yang diterima kerja justru hanyalah para lansia dengan usia 65 tahun atau lebih.

Inibaru.id – Berusia sudah lebih dari 30 tahun dan kini hanya bisa mengandalkan pekerjaan freelance yang bisa digarap di rumah, Purnomo Aji mengaku sudah hopeless untuk mendapatkan pekerjaan tetap yang baru.

Bukan karna skill-nya yang nggak mumpuni untuk terus bersaing dengan angkatan kerja yang baru, dia sudah tahu kalau di usianya sekarang, nggak banyak perusahaan yang mau menerimanya karena memilih untuk mencari angkatan kerja yang lebih muda.

Terhitung, sudah ratusan lamaran dia kirim secara daring baik itu lewat e-mail, portal pencarian kerja, hingga media sosial. Sejauh ini, nggak ada hasil positif yang dia dapatkan.

“Cuma di Indonesia kayaknya, usia 30 tahun itu sudah dianggap nggak lagi produktif, nggak lagi bisa diandalkan. Makanya, nggak ada satu pun lamaran yang saya minimal nembus sampai tahap dipanggil tes atau wawancara. Padahal kalau di luar negeri, kalau sudah punya pengalaman dan skill malah lebih dihargai,” keluh Aji pada Jumat (25/4/2025).

Apa yang diungkap Aji ada benarnya. Di negara-negara lain, mereka yang berusia lebih dari 30 tahun bahkan bisa switching kariernya kalau memang merasa karier yang dijalani sekarang sudah nggak menjanjikan. Bahkan, di Jepang, belakangan ini terngkap bahwa ada kafe yang sengaja mempekerjakan perempuan lansia saja.

Nama kafe tersebut adalah Shangri-La. Bertipe maid café, Shangri-La mempekerjakan perempuan-perempuan dengan usia 65 sampai 72 tahun. Hal ini tentu sangat kontras dengan kafe-kafe pada umumnya yang mengandalkan anak muda sebagai pelayan.

Para pelayan merasa kembali muda karena dipercaya mengurus kafe Shangri-La. (ArikaHikaru/X, ACE_GUNMA/X, mainichi.jp, kidsnomics.space)

Awalnya, kafe ini dibuat sebagai tempat berkumpul bagi kaum lansia yang membutuhkan tempat nongkrong. Makanya, di kafe ini juga ada fasilitas yang memungkinkan pengunjung mengingat kematian seperti pengalaman untuk berbaring di tepi mati.

Tapi, pada akhirnya nggak hanya kaum lansia yang berkunjung. Generasi yang lebih muda malah tertarik dengan pelayanan dari nenek-nenek dengan pembawaan ceria tersebut. Barangkali, mereka yang datang jadi mengingat nenek yang selalu memberikan kasih sayang itu.

Bagi para pelayan, keberadaan kafe ini seperti menghidupan kembali semangat hidup yang biasanya semakin meredup seiring dengan bertambahnya usia. Mereka pun bisa saling berbagi cerita dengan sesama rekan pekerja atau dengan pengunjung.

“Saya jadi belajar tentang bagaimana berbicara dengan para pelanggan, baik itu yang berusia lebih tua ataupun lebih muda. Banyak pelanggan berusia muda yang memuji saya terlihat cantik. Rasanya jadi kembali ke masa muda,” ucap salah seorang pelayan sebagaimana dilansir dari 8Days, (20/2/2025).

Tertarik untuk datang ke Shangri-La café, Millens? Datang saja ke Kota Kiryu, Prefektur Gunma. Pasti seru kok! (Arie Widodo/E10)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: