BerandaHits
Jumat, 27 Jul 2023 16:11

Jateng Dikepung DBD, Tertinggi Pati dan Grobogan

Ribuan orang di Jawa Tengah terserang DBD. (via Kompas)

Hanya dalam kurun enam bulan terakhir, ribuan orang di Jawa Tengah (Jateng) terserang DBD, Dua daerah dengan kasus tertinggi yaitu Pati dan Grobogan.

Inibaru.id – Meski sudah memasuki musim kemarau, Demam Berdarah Dengue (DBD) masih menjadi ancaman serius di daerah pantura Jawa Tengah. Hanya dalam kurun waktu enam bulan terakhir, ada ribuan orang terkena DBD akibat gigitan nyamuk Aedes Aegypti.

Jika dilihat dari data tahun 2023, dua daerah yang menjadi penyumbang terbesar DBD di Jawa Tengah, yaitu Pati dan Grobogan.

"Khusus di Pati, kasus DBD ada 429 dan tiga orang meninggal," kata Kepala Dinas Kesehatan Pati Aviani Tritanti Venusia Kamis (27/7).

Demam berdarah bisa menyebabkan pasien meninggal jika nggak segera ditangani. (Thinkstock)

Bahkan kasus DBD di Kabupaten Pati mengalami lonjakan dalam dua tahun ini. Jika pada 2021 tercatat 162 kasus DBD, tahun 2022 angka itu menjadi 911 kasus. Kemudian pada semester satu 2023 ini tercatat 429 kasus dengan tiga pasien di antaranya meninggal dunia.

Diperkirakan, cuaca ekstrem dalam dua tahun terakhir ini yang membuat angka perkembanganbiakan nyamuk cukup tinggi.

"Metode yang digunakan untuk pemberantasan sarang nyamuk yakni fogging (pengasapan) kurang efektif," ucap dia.

Kepala Bidang Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Jawa Tengah Rahmah Nur Hayati mengatakan DBD masih menjadi ancaman cukup tinggi. Aedes Aegypti bakal semakin ganas bila berada di suhu cuaca yang tinggi, bahkan potensi gigitannya dinilai bisa meningkat hingga tiga atau lima kali lipat.

Mengingat DBD merupakan penyakit yang dapat menyebabkan kematian, yuk jaga kebersihan lingkungan rumah dan sekitar untuk melindungi diri serta orang-orang yang kita sayangi, Millens! (Siti Zumrokhatun/E10)

Artikel ini telah terbit di Medcom dengan judul Waspada! Ribuan Warga di Jawa Tengah Terserang DBD.

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024