BerandaHits
Selasa, 22 Jun 2020 20:25

Jangan Salah, Dua Faktor Ini Bukan Jadi Penyebab Utama Perut Buncit!

Perut buncit. (Hearstapps)

Perut buncit bikin penampilan nggak asyik. Namun, terkadang orang salah mengartikan penyebab utama perut buncit.

Inibaru.id - Menumpuknya lemak pada tubuh yang menyebabkan perut buncit dipercaya meningkatkan risiko penyakit, mulai gangguan jantung, tekanan darah tinggi, stroke, kanker payudara, hingga kanker usus besar. Banyak orang kemudian mencari tahu, gimana cara menanggulanginya?

Di balik bahaya yang mengancam, perut buncit juga membuat penampilan seseorang jadi kurang sedap dipandang. Namun demikian, ada sejumlah anggapan tentang perut buncit yang tersebar di tengah masyarakat, yang sejatinya salah kaprah. Apa saja?

Faktor Genetik

Perut buncit karena faktor genetik? (Thehealthy)

Anggapan yang sering didengar mengenai perut buncit adalah faktor genetik. Anggapan ini nggak sepenuhnya salah, tapi nggak bisa dibilang betul juga. Ehm, mungkin lebih tepat kalau disebut pembenaran kali ya! Ha-ha.

Faktor genetik memang berperan dalam meningkatkan risiko melebarnya lingkar perut seseorang. Namun, masalah ini sebetulnya bisa dipatahkan dengan berbagai upaya yang bisa kamu lakukan, kok. Ini seperti dikatakan Michael Triangto dalam podcast bertajuk Mengecilkan Perut Buncit.

Menurut ahli kedokteran olahraga itu, faktor genetik tetaplah ada. Namun, bakal dibiarkan atau kita mau memiliki badan yang lebih baik, semua itu tergantung upaya tiap orang.

So, kamu boleh saja punya bakat buncit. Namun, kamu juga bisa keluar dari faktor genetik itu selama kamu terus berusaha meminimalisasi risiko.

Karena Sering Makan Malam

Makan malam dipercaya menyebabkan perut buncit. Benarkah? (Healthline)

Banyak orang menghindari makan malam biar perut nggak buncit. Padahal, kebiasaan untuk nggak makan malam bisa memberikan dampak buruk bagi kesehatan.

"Kalau kita mau membandingkan antara makan dan tidak makan (di malam hari), tentu kemungkinan menjadi gemuk akan muncul saat kita makan," kata Michael. "Namun, bukan berarti kamu bisa begitu saja menghindari makan malam."

Michael menerangkan, setiap kurun waktu empat jam tubuh akan mengalami penurunan kadar gula. Jadi, kalau kamu melewati makan malam, berarti kamu membiarkan tubuh merasa lapar selama lebih dari 10 jam.

"Misal, makan terakhir pukul 18.00 WIB, lalu dibiarkan lapar hingga pagi, berarti perut dibiarkan lapar selama 12 jam," ujar Michael.

Alih-alih mengurangi risiko perut buncit, kebiasaan menghindari makan malam justru bikin tubuhmu kalap pada pagi hari. Rasa lapar yang tertahan selama berjam-jam membuatmu kalap mengonsumsi makanan apapun dan bisa berisiko perut buncit.

Maka, bijaklah, Millens. Kamu tetap bisa makan malam, tentu saja dengan sejumlah pembatasan. Jangan percaya mitos, apalagi kalau justru bikin kamu nggak bersemangat menghilangkan perut buncit! (IB24/E03)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024

Menyusuri Perjuangan Ibu Ruswo yang Diabadikan Menjadi Nama Jalan di Yogyakarta

11 Nov 2024

Aksi Bersih Pantai Kartini dan Bandengan, 717,5 Kg Sampah Terkumpul

12 Nov 2024

Mau Berapa Kecelakaan Lagi Sampai Aturan tentang Muatan Truk di Jalan Tol Dipatuhi?

12 Nov 2024

Mulai Sekarang Masyarakat Bisa Laporkan Segala Keluhan ke Lapor Mas Wapres

12 Nov 2024

Musim Gugur, Banyak Tempat di Korea Diselimuti Rerumputan Berwarna Merah Muda

12 Nov 2024

Indonesia Perkuat Layanan Jantung Nasional, 13 Dokter Spesialis Berguru ke Tiongkok

12 Nov 2024

Saatnya Ayah Ambil Peran Mendidik Anak Tanpa Wariskan Patriarki

12 Nov 2024

Sepenting Apa AI dan Coding hingga Dijadikan Mata Pelajaran di SD dan SMP?

12 Nov 2024

Berkunjung ke Dukuh Kalitekuk, Sentra Penghasil Kerupuk Tayamum

12 Nov 2024

WNI hendak Jual Ginjal; Risiko Kesehatan Apa yang Bisa Terjadi?

13 Nov 2024

Nggak Bikin Mabuk, Kok Namanya Es Teler?

13 Nov 2024

Kompetisi Mirip Nicholas Saputra akan Digelar di GBK

13 Nov 2024

Duh, Orang Indonesia Ketergantungan Bansos

13 Nov 2024

Mengapa Aparat Hukum yang Paham Aturan Justru Melanggar dan Main Hakim Sendiri?

13 Nov 2024