BerandaHits
Selasa, 14 Sep 2020 12:10

Jalur Gowes Gadis Desa Viral Ternyata Ulah Oknum yang Numpang Ngamen

Salah seorang pesepeda yang sempat mengambil foto. (Twitter.com/hahahiheho)

Video Jalur Gowes Gadis Desa yang beberapa waktu lalu viral di Twitter ternyata adalah aksi selundupan yang dilakukan oleh oknum warga. Menurut oknum setempat, acara tersebut menumpang acara resmi berupa gowes yang juga bertujuan untuk galang dana panti asuhan.

Inibaru.id – Video viral bertajuk Jalur Gowes Gadis Desa yang diketahui berlokasi di Malang menghebohkan publik. Dalam video berdurasi 17 detik tersebut nampak beberapa peserta gowes mengambil gambar bersama dua perempuan berkemben di lokasi sungai. Nggak heran, video ini kemudian menjadi trending di Twitter.

Dalam beberapa foto lain yang beredar, kedua perempuan tersebut nampak melayani swafoto para pesepeda sambil berbasah-basah di sungai. Diketahui, lokasi gowes tersebut berada di Desa Donowarih, Kecamatan Karangploso, Malang. Lokasi berswafoto dengan para perempuan tersebut terletak di persawahan dan sungai yang dilewati oleh para pesepeda di acara gowes.

Camat Karangploso Indra Gunawan mengatakan bahwa hal tersebut bukanlah inovasi program pengembangan pariwisata desa maupun panitia gowes. Nggak lain dan nggak bukan, hal tersebut semata oknum warga yang numpang ngamen dengan memanfaatkan keramaian acara.

“Jadi tidak ada jalur (Jalur Gowes gadis Desa) itu di sana. Gak ada. Itu oknum ngamen,” terangnya pada Minggu (13/9).

Oknum bahkan memasang banner. (Twitter.com/hahahiheho)

Indra mengungkapkan bahwa video tersebut terjadi di tengah event gowes yang dia resmikan bersama para pejabat setempat pada Minggu (6/9). Namun, ada oknum warga yang memanfaatkan event ini dnegan menawarkan jasa. Mereka juga mencetak banner penunjuk arah di tengah rute gowes.

Banner ini bertuliskan ’Jalur Gowes Gadis Desa’ dengan foto perempuan berkemben batik. Banner tersebut seolah resmi karena dipasang di rute gowes.

“Jadi itu mereka kayak ngamen, menawarkan jasa foto-foto bersama dua perempuan memakai kemben di sungai. Ya dengan bayar. Pasang banner sendiri di tengah rute gowes yang ditentukan. Tapi itu bukan pantia, mereka oknum uang menumpangi acara tersebut,” tambah Indra.

Per peserta dikenai biaya Rp 50 ribu. (Twitter.com/hahahiheho)

Mengetahui hal tersebut, Indra bersama panitia langsung membubarkan event selundupan ini. Saat dibubarkan mereka telah mengantongi uang sebesar Rp 2 juta dari para peserta gowes. Diketahui bahwa sekali foto, peserta gowes dikenai biaya Rp 50 ribu.

“Saat diobrak kata panitia sudah mencapai 2 juta,” ungkapnya.

Terkait hal tersebut, Indra menyayangkan ulah oknum warga yang nggak bertanggungjawab tersebut. Apalagi misi event gowes ini juga mencakup galang dana untuk santunan anak yatim. Dia mewanti-wanti agar aksi ilegal ini nggak terulang lagi.

Duh ada-ada saja ulah oknum nggak bertanggung jawab ini. Bagaimana pendapatmu, Millens? (Kum/IB27/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024