BerandaHits
Kamis, 8 Mar 2023 13:33

Ingin Mendapat Subsidi Pembelian Motor Listrik? Cek Dulu Syarat-Syaratnya

Ingin Mendapat Subsidi Pembelian Motor Listrik? Cek Dulu Syarat-Syaratnya

Ilustrasi: Ada 200.000 unit motor listrik hingga Desember 2023 yang bisa dibeli dengan subsidi Rp7 juta per unit. (Liputan6/Amal Abdurachman)

Pemerintah secara resmi telah mengumumkan pemberian bantuan untuk pembelian Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KLBB) baik motor maupun mobil listrik mulai 20 Maret 2023. Tapi nggak semua orang bisa mendapatkan kesempatan ini. Ada syarat-syarat tertentu yang sudah ditetapkan pemerintah.

Inibaru.id - Buat kamu yang sudah sekian lama pengin memiliki kendaraan listrik, bulan ini adalah waktu yang tepat untuk membelinya. Pasalnya, Pemerintah Indonesia secara resmi mengumumkan pemberian bantuan untuk pembelian Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KLBB) baik motor maupun mobil listrik mulai 20 Maret 2023.

Seperti yang sudah kita ketahui bersama, pemerintah akan memberikan bantuan berupa subsidi pembelian sebesar Rp7 juta per unit kendaraan bermotor. Tapi bukan berarti setiap orang bisa menerima subsidi ini, lo.

Bantuan pemerintah untuk pembelian sepeda motor listrik memiliki kuota, yakni 200.000 unit hingga Desember 2023. Saat ini ada tiga merek yang masuk dalam syarat karena memilik tingkat kandungan lokal dalam negeri (TKDN) di atas 40 persen, yakni Selis, Volta, dan Gesits.

"Produsen motor listrik yang memenuhi kriteria yang dipersyaratkan tidak menaikkan harga jual selama masa pemberian bantuan, dan berkomitmen memproduksi sepeda motor tersebut," jelas Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu, dikutip dari Detik, Selasa (7/3/2023).

Konversi Motor Listrik

Nggak hanya memberikan subsidi bagi kamu yang mau membeli motor listrik, subsidi sebesar Rp7 juta juga akan diberikan kepada kamu yang akan menkonversi motor listrik. Pemerintah memberikan kuota sebanyak 50 ribu hingga akhir tahun 2023.

"Selain itu bantuan pemerintah juga sebesar Rp 7 juta per motor diberikan untuk konversi sepeda motor konvensional berbahan bakar fosil menjadi sepeda motor listrik, ini sebanyak 50 ribu di tahun 2023," terang Fabio.

Syarat konversi motor listrik ada tiga. Pertama, motor dengan kondisi prima atau layak jalan. Kedua, motor dengan kapasitas mesin atau Cubicle Centimeter 110-150 cc dengan dengan administrasi yang masih lengkap seperti misalnya STNK, BPKB, Nomor kendaraan legal, serta KTP.

Ketiga, harus dikonversi di bengkel yang bersertifikat dari pemerintah yang dikeluarkan resmi oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub).

Perlu kamu tahu, jika kamu memiliki dua motor, maka hak menerima bantuan hanya satu saja ya, Millens. Tujuannya tentu saja agar penerima bantuan bisa merata.

Untuk Masyarakat Tertentu

Konferensi pers tentang subsidi pembelian Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KLBB). (Tangkapan Layar Youtube Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi RI)

Nggak semua golongan masyarakat bisa menerima bantuan ini. Target pemerintah ini diutamakan untuk UMKM, khususnya penerima KUR, BPUM, serta pelanggan listrik 450 - 900 VA. Hal ini dimaksudkan agar penggunaan motor listrik bisa mendorong produktivitas dan usaha pelaku UMKM.

"Pedoman umum dan petunjuk teknis sedang disiapkan detailnya, baik Kemenperin maupun ESDM," kata Fabio.

Lalu, bagaimana dengan aturan untuk pembelian mobil listrik? Tersedia kuota 5.000 unit kendaraan roda empat dari Hyundai dan Wuling hingga Desember 2023. Seperti halnya motor yang difokuskan pada golongan masyarakat tertentu, subsidi pembelian mobil listrik juga akan tepat sasaran.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang memastikan subsidi akan diberikan pada masyarakat yang tepat dengan cara mewajibkan penyerahan Nowor Induk Kependudukan (NIK) dan Nomor Peserta Wajib Pajak (NPWP). Hal ini dilakukan untuk mengurangi risiko pembelian lebih dari satu kendaraan.

Kamu sudah nggak sabar untuk segera menggunakan kesempatan ini? Sabar ya, Millens. Agus memastikan pedoman umum untuk pemberian insentif KLBB akan rampung dalam waktu satu minggu ke depan. (Siti Khatijah/E07)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ihwal Mula Kampung Larangan di Sukoharjo, 'Zona Merah' yang Pantang Dimasuki Bumiputra

12 Apr 2025

Lagu "You'll be in My Heart" Viral; Mengapa Baru Sekarang?

12 Apr 2025

Demi Keamanan Data Pribadi, Menkomdigi Sarankan Pengguna Ponsel Beralih ke eSIM

12 Apr 2025

Bikin Resah Pengguna Jalan, Truk Sampah Rusak di Kota Semarang Bakal Diperbaiki

12 Apr 2025

Ketika Pekerjaan Nggak Sesuai Dream Job; Bukan Akhir Segalanya!

12 Apr 2025

Lindungi Masyarakat, KKI Cabut Hak Praktik Dokter Tersangka Pelecehan Seksual secara Permanen

12 Apr 2025

Mengenal Getuk Kethek, Apakah Terkait dengan Monyet?

13 Apr 2025

Di Balik Mitos Suami Nggak Boleh Membunuh Hewan saat Istri sedang Hamil

13 Apr 2025

Kisah Kampung Laut di Cilacap; Dulu Permukiman Prajurit Mataram

13 Apr 2025

Mengapa Manusia Takut Ular?

13 Apr 2025

Nilai Tukar Rupiah Lebih Tinggi, Kita Bisa Liburan Murah di Negara-Negara Ini

13 Apr 2025

Perlu Nggak sih Matikan AC Sebelum Matikan Mesin Mobil?

14 Apr 2025

Antrean Panjang Fenomena 'War' Emas; Fomo atau Memang Melek Investasi?

14 Apr 2025

Tentang Mbah Alian, Inspirasi Nama Kecamatan Ngaliyan di Kota Semarang

14 Apr 2025

Mengenal Oman, Negeri Kaya Tanpa Gedung Pencakar Angkasa

14 Apr 2025

Farikha Sukrotun, Wasit Internasional Bulu Tangkis yang Berawal dari Kasir Toko Bangunan Kudus

14 Apr 2025

Haruskah Tetap Bekerja saat Masalah Pribadi Mengganggu Mood?

14 Apr 2025

Grebeg Getuk 2025 Sukses Meriahkan Hari Jadi ke-1.119 Kota Magelang

14 Apr 2025

Tradisi Bawa Kopi dan Santan dalam Pendakian Gunung Sumbing, Untuk Apa?

15 Apr 2025

Keindahan yang Menakutkan, Salju Turun saat Sakura Mekar di Korea Selatan

15 Apr 2025