BerandaHits
Sabtu, 9 Okt 2020 11:34

Ilmuwan Temukan 24 Planet Layak Huni yang Konon Lebih Baik dari Bumi

Ilustrasi planet layak huni. (Cnet)

Tim peneliti menemukan 24 planet yang disebut-sebut lebih layak huni dari bumi. Kondisinya lebih hangat dan basah. Lalu, apa konsekuansinya jika tinggal di sana?

Inibaru.id – Bumi mungkin memang bukanlah planet terbaik di alam semesta yang bisa ditinggali. Tim ilmuwan yang dipimpin ahli geobiologi Washington State University (WSU) Dirk Schulze-Makuch bahkan menemukan ada sekitar 24 planet di luar tata surya kita dengan kondisi yang lebih baik dari bumi.

Mengacu pada data misi Kepler, planet-planet tersebut juga diklaim akan menopang kehidupan lebih lama dari Bumi. Memang, dua lusin planet dalam penelitian yang dituliskan di jurnal Astrobiology tersebut lebih tua serta lebih hangat dan basah dari bumi, tapi bisa dihuni lebih dari 100 tahun cahaya.

Menurutnya, penemuan planet-planet ini bisa membantu memfokuskan program-program pengamatan planet seperti James Web Space Telescope NASA, Obervatorium Luar Angkasa LUVIOR, dan teleskop European Space Agency's PLATO.

"Terkadang sulit untuk menyampaikan prinsip planet yang dapat dihuni karena menurut kami, kita memiliki planet terbaik (Bumi)," kata Makuch.

Ahli Geobiologi Washington State University (WSU) Dirk Schulze-Makuch. (Twitter/Erc_research)

Dia menambahkan, manusia memiliki banyak sekali bentuk kehidupan yang kompleks dan beragam serta banyak yang dapat bertahan di lingkungan yang ekstrem. Menurutnya, hal tersebut bagus.

"Tapi, bagus bukan berarti kita memiliki yang terbaik dari segalanya," imbuhnya.

Sebagai informasi, lebih dari 4.000 eksoplanet (planet di luar tata surya) ditemukan dan beberapa di antaranya menunjukkan kondisi layak huni. 24 planet exoplanet diambil dari Exoplanet Object of Interest karena sifat yang mungkin membuatnya lebih mampu untuk mempertahankan kehidupan.

Menurut para peneliti, untuk menjadikan sebuah planet menjadi layak huni bergantung pada mataharinya. Tentu saja, orbit di sekitar bintang tipe-G seperti Matahari akan menjadi tempat terbaik untuk hidup.

Sayangnya, bintang seperti itu hanya memiliki umur sekitar 8- 10 miliar tahun dan butuh 4 miliar tahun untuk berevolusi. Sementara, meski memiliki umur hingga 70 miliar tahun, bintang katai tipe-K akan lebih dingin dan kurang masif daripada matahari, yang membuat kemunculan kehidupan butuh waktu lebih lama.

"Matahari" pada sebuah planet menjadi penentu apakah planet tersebut layak huni atau tidak. (Wallpapertip)

Asumsi tim peneliti, sebuah planet berukuran 10 persen lebih besar dari Bumi punya permukaan yang luas untuk ditinggali. Namun, jika ukurannya 1,5 kali lebih besar dari Bumi, interiornya akan menahan lebih banyak panas dari peluruhan radioaktif. Hal ini akan aktif lebih lama dan menahan atmosfernya untuk waktu yang lebih lama.

Berita baiknya, jika suhu eksoplanet tersebut lebih hangat dan memiliki lebih banyak air daripada bumi, kemungkinan akan lebih banyak ragam hayati di sana.

Andaikan memang ada, tertarik pindah planet, Millens? Ha-ha. (CNN/IB27/E03)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: