BerandaHits
Rabu, 14 Mar 2023 16:45

Hati-Hati, Usia Dewasa Muda Rentan Depresi dan Bunuh Diri

Ilustrasi: Usia antara 18-24 tahun atau usia dewasa muda lebih rentan menderita depresi. (Riliv/Unsplash/Yosi Prihantoro)

Fase usia dewasa muda adalah fase seorang individu mulai memiliki tanggung jawab terhadap keinginan, sikap dan tindakannya sendiri. Tapi, mereka belum memiliki ketahanan layaknya orang yang lebih dewasa. Oleh karena itu, mereka rentan depresi bahkan bunuh diri.

Inibaru.id - Setiap orang mempunyai potensi stres yang berbeda-beda. Namun, menurut pengamatan para ahli, sejak terjadi pandemi, usia dewasa muda lebih rentan menderita depresi. Bahkan, laporan CDC menunjukkan bahwa di kalangan remaja usia antara 18-24 tahun telah terjadi peningkatan tajam dalam ide bunuh diri.

Masih ingatkah kamu dengan berita beberapa hari lalu tentang seorang mahasiswi program studi Ilmu Komunikasi FISIP UI angkatan 2019 yang mengakhiri hidupnya tiga hari menjelang wisuda? Mahasiswi itu bunuh diri dengan melompat dari apartemen tempat dia tinggal.

Melihat fakta tersebut, seperti melansir laman SehatQ, dewasa muda merupakan salah satu kategori usia yang rentan mengalami masalah kesehatan mental. Kondisi mental yang terganggu dapat dipicu atau diperburuk oleh kekerasan, kebebasan, tekanan, dan godaan baru seperti misalnya bujuk rayu akan obat-obatan dan alkohol.

Bisa juga disebabkan depresi, gangguan makan, serta kecemasan berlebih. Biasanya, mereka dapat diobati dengan kombinasi terapi dan pengobatan. Namun, yang lain mengalami bentuk penyakit mental yang lebih serius.

Mengapa dewasa muda rentan depresi? dewasa muda adalah fase seorang individu mulai memiliki tanggung jawab terhadap keinginan, sikap dan tindakannya sendiri, serta mulai nggak bergantung pada orang lain.

Namun, sering kali mereka nggak memiliki keterampilan ketahanan yang sama dengan yang dimiliki orang dewasa atau yang lebih tua. Ketrampilan yang dimaksud yakni keterampilan yang dibangun melalui pengalaman hidup. Itulah mengapa bunuh diri kadang merupakan suatu perbuatan yang diambil sebagai jalan pintas.

Cegah Bunuh Diri dengan Konsultasi

Ilustrasi: Kemenkes RI telah menyediakan fasilitas layanan kesehatan jiwa bagi masyarakat yang membutuhkan. (Shutterstock)

Di kalangan remaja dan usia dewasa muda, bunuh diri terjadi karena berbagai alasan, mulai dari kondisi kesehatan mental yang sudah ada sebelumnya hingga rasa sakit fisik dan emosional yang terus-menerus.

Sebenarnya, rasionalisasi bunuh diri membutuhkan waktu, dan ide bunuh diri dapat ditangkap sebelum berubah menjadi tindakan. Faktor kuncinya adalah mengintervensi selama tahapan sebelum rencana dibuat.

Ini dicapai dengan mendidik diri sendiri tentang tanda dan gejala yang terkait dengan ide bunuh diri. Maka dari itu, jika kondisi psikologis seseorang terganggu akibat masalah-masalah yang dihadapi, segera berkonsultasi ke dokter untuk mendapat penanganan.

Kementerian Kesehatan RI menyediakan fasilitas layanan kesehatan jiwa melalui pusat panggilan atau Call Center 119 bagi masyarakat yang ingin berkonsultasi. Atau hubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, dan alamat email kontak@kemkes.go.id.

Dengan adanya layanan konseling buat mereka yang membutuhkan, semoga nggak akan ada lagi kasus bunuh diri di Indonesia, ya! (Siti Khatijah/E05)

Artikel ini telah terbit di Medcom dengan judul Waspada, Dewasa Muda Rentan terhadap Krisis Kesehatan Mental.

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024