BerandaHits
Jumat, 30 Nov 2017 09:59

Efek Erupsi Gunung Agung bagi Pariwisata Bali

Lokasi menuju dive spot di Tulamben, Karangasem, Bali, yang ditutup lantaran erupsi Gunung Agung, Minggu (26/11/2017). (Beritagar.id/Anton Muhajir)

Erupsi Gunung Agung, terlebih setelah Bandara Ngurah Rai ditutup, benar-benar mengguncang pariwisata Bali. Bagaimana selanjutnya?

Inibaru.id – Status Gunung Agung yang meningkat dari keadaan normal pada September lalu mulai mengganggu sektor pariwisata di Bali. Berbanding terbalik dengan aktivitas gunung yang berlokasi di Kabupaten Karangasem itu yang terus meningkat, kegiatan pariwisata di Pulau Dewata pun kian menurun.

Puncaknya adalah ketika gunung tertinggi di Bali itu meletus pada 25 November 2017 lalu. Kegiatan pariwisata di Bali pun turut karut-marut, terlebih saat Bandara internasional I Gusti Ngurah Rai di Tuban, Kabupaten Badung, Bali, juga ditutup beberapa hari kemudian.

Dilansir dari Beritagar.id, Selasa (28/11/2017), pengaruh letusan Gunung Agung bagi pariwisata Bali betul-betul terasa begitu bandara yang melayani sekitar 400 penerbangan per hari itu ditutup total.

Menurut data Humas Bandara Ngurah Rai, akibat penutupan pada Selasa (28/11), terdapat 443 penerbangan mengalami pembatalan. Masing-masing 201 penerbangan internasional dan 242 penerbangan domestik.

Baca juga:
Gunung Agung Menuju Fase Kritis
Debu Vulkanik Gunung Agung, Maskapai Tutup Mesin dan Ratusan Penerbangan Dibatalkan

Ada 59.539 orang penumpang terkena dampak pembatalan ini, baik yang seharusnya tiba maupun meninggalkan Bali. Ini pukulan telak bagi masyarakat Bali yang mengandalkan industri pariwisata.

"Mau bagaimana lagi? Bandara sudah ditutup, jadi turis tidak bisa datang, juga tidak bisa pergi," kata I Ketut Ardana, Ketua Asosiasi Agen Perjalanan Bali.

Bagi Ardana, dampak terbesar dari erupsi Gunung Agung adalah penutupan bandara lantaran jumlah turis yang seharusnya meninggalkan Bali per hari adalah sekitar 3.800 orang.

Sehari sebelumnya, Senin (27/11), Gubernur Bali I Made Mangku Pastika mengatakan, jumlah turis yang telantar di Bali akibat penutupan bandara sekitar 5.000 orang per hari. Dengan penutupan yang sudah berlangsung dua hari, Mangku Pastika memperkirakan jumlah turis telantar di Bali sekarang mencapai 10.000 sampai 15.000 orang.

"Hal yang perlu kita khawatirkan dari kondisi saat ini adalah dampak luasnya kepada masyarakat dan pariwisata," kata Mangku Pastika.

Sementara, Bank Indonesia menyebutkan, secara makro situasi ekonomi Bali akan terkoreksi tahun ini akibat erupsi Gunung Agung. Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Bali, Causa Iman Karana, mengatakan, tingkat pertumbuhan ekonomi Bali akhir tahun ini berdasarkan simulasi ekonomi hanya akan berkisar 3,8-4,2 persen, jauh lebih rendah dari realisasi kuartal III/2017 yang sebesar 6,2 persen.

Baca juga:
Status Awas Gunung Agung, Zona Bahaya Jadi 10 Kilometer
Saat Badai Cempaka "Layu", Badai Dahlia "Bersemi"

Salah satu daerah wisata yang merasakan dampak letusan Gunung Agung adalah Dusun Tulamben.

"Desa kami hampir 90 persen tergantung pada pariwisata, jadi dampak ekonominya sangat kelihatan, seperti Nyepi. Tidak ada pekerjaan lagi. Ekonomi masyarakat terpuruk," ungkap I Nyoman Suastika, Kepala Dusun Tulamben. (GIL/SA)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: