Inibaru.id – Generasi alfa adalah sebutan bagi anak yang lahir pada tentang tahun 2010-2025. Anak pada generasi alfa hidup di tengah pertumbuhan teknologi dan internet yang sangat pesat. Nggak heran, mereka cenderung mudah tertarik dengan gawai dan teknologi.
Melansir Kompas, Sabtu (23/11/19), sebelum lahir generasi alfa telah online secara terintegrasi. Hal ini ditandai dengan meternity shoot dan membuatkan akun media sosial untuk si bayi yang masih dalam kandungan.
Psikolog Liza M. Djaprie mengatakan, mendidik anak-anak generasi Alfa memang nggak mudah. Generasi ini sangat kritis dan orangtua yang berasal dari generasi millenial akan dibuat kerepotan dengan pertanyaan-pertanyaan ajaib yang muncul.
Kelak generasi alfa akan menjadikan teknologi dan media sosial sebagai jalan hidup. Berbeda dengan generasi sebelumnya yang berpandangan bahwa teknologi dan media sosial hanya sebatas wadah eksistensi.
Anak-anak alfa memiliki ketergantungan dengan teknologi dan gadget. Orangtua biasanya akan panik dan takut dengan fenomena gila gadget dan mata rusak. “Untuk itu pendekatannya sama anak-anak alfa itu harus berbeda,” kata Liza, Kamis (21/11).
Pola komunikasi pun berubah. Anak generasi alfa nggak lagi suka berkirim pesan lewat chatting atau surel. Mereka lebih menyukai penggunaan video dan aplikasi audio visual. Sebab itu pola komunikasi yang menarik untuk menghadapi generasi alfa sangat dibutuhkan.
“Untuk kedekatannya terhadap sejarah dan kultur keluarga akan sangat kurang. Ini yang harus dibantu biasanya. Di mana tetap mengenal keluarga, pulang kampung,” ucapnya.
Liza menambahkan, situasi dan lingkungan yang beragam membuat generasi alfa akan lebih mudah beradaptasi. Jika anak alfa dibesarkan dengan baik, maka ketika dewasa akan mudah hidup di mana pun.
Sudah siap berinteraksi dengan generasi ini, Millens? (MG26/E06)