BerandaHits
Selasa, 5 Feb 2018 17:46

Film "Misteri Rumah Tjong A Fie" Diprotes

Poster "Misteri Rumah Tjong A Fie". (Tempo.co)

Film tentang rumah Tjong A Fie menuai protes dari keluarga besar mendiang Tjong A Fie. Rumah yang menjadi salah satu landmark di Kota Medan yang memperlihatkan keragaman budaya itu dianggap nggak digambarkan sebagaimana seharusnya.

Inibaru - Keluarga besar Tjong A Fie (TAF) geram atas film televisi (FTV) berjudul Misteri Rumah Tjong A Fie yang baru saja tayang di Trasn7 pada akhir Januari lalu. Ricco Richeza Prawira Tjong, cicit dari mendiang pengusaha masyhur di Medan itu mengungkapkan kekesalannya di media sosial, lengkap dengan poster film tersebut. Ricco mengatakan, film bergenre horor komedi itu sama sekali nggak mendapat izin dari pihak keluarga TAF.

Seperti ditulis Tempo.co, Jumat (2/2/2018), Odie Mulya Hidayat, produser film tersebut, mengaku langsung menemui keluarga Tjong A Fie di Medan untuk mengklarifikasi ihwal penayangan FTV Misteri Rumah Tjong A Fie.

“Secara prosedural kami ngikutin soalnya kami punya tim penelusuran, jadi ada tim penelusuran dulu yang datang ke sana,” kata Ody.

Dia mengaku timnya telah melakukan prosedur dengan membeli tiket untuk masuk rumah TAF dan menyewa tour guide untuk menceritakan tentang rumah itu. Ody juga menjelaskan, timnya sudah berusaha meminta izin kepada pihak keluarga.

“Katanya gak ada keluarganya, ada orang tua tapi lagi sakit, lagi tidur, jadi enggak bisa diganggu,” jelasnya.

Nggak berhenti disitu, timnya juga mengumpulkan keterangan dari lingkungan sekitar tentang rumah TAF. Dengan hasil tersebut, terbentuklah satu ide untuk mengangkat mansion kebanggaan Kota Medan itu sebagai sebuah misteri.

Baca juga:
Tembus 3 Juta Penonton, Sekuel "Dilan" Akan Tayang Tahun Depan
Deteksi Dini Penyakit pada Sapi dengan Pemindai Wajah Sapi

“Kalaupun salah, salahnya di mana, kita akan klarifikasi, cuma kalau secara prosedur sih kita sudah ikutin semua kok,” tuturnya.

Ody merasa, terjadi kesalahpahaman antara pihak guide yang mereka sewa selama di Medan dengan pihak pengelola rumah TAF. Dia mengatakan, jika sejak awal keluarga nggak mengizinkan, dia nggak bakal melanjutkan penggarapan film itu.

“Jadi ini memang ketidaktahuan dan ketidaksengajaan karena keterbatasan informasi juga,” simpulnya.

Keluarga Kecewa

Sebelumnya, Ricco mengonfirmasi bahwa film tanpa izin tersebut memang benar adanya. Dia mengecek ke yayasan TAF. Hasilnya, pihak yayasan juga nggak memberikan izin sama sekali terkait acara yang ditampilkan di Trans7 itu.

Dia mengungkapkan, kediaman TAF memang pernah beberapa kali diliput stasiun televisi untuk membuat konten tentang mansion tersebut. Namun, lanjutnya, semua peliputan melalui proses perizinan keluarga.

"Semua data atau perizinan harus dikeluarkan yayasan TAF,“ lanjut Ricco.

Nggak hanya kecewa lantaran tanpa izin, keluarga TAF juga mengaku tersinggung karena film itu dianggap mengolok-olok sosok TAF. Menurut mereka, TAF Mansion adalah rumah, tempat berkumpul, berdoa dan bersyukur bagi para keturunannya.

Bukan rumah hantu. Saya tidak habis pikir dan ingin mengetahui landasan berpikir seperti apa hingga stasiun tv nasional @officialtrans7 dan @maxpictures.ftv bisa memproduksi dan menayangkan acara tersebut, terlebih tidak ada izin apapun baik lisan atau tertulis dari pihak keluarga kami. Sungguh sangat mengecewakan dan menyayat hati,” tulis Anggiea Tjong dalam akun Instagram-nya.

Di sisi lain, Ody mengatakan sudah mengirimkan permohonan maaf kepada pihak keluarga TAF, tentang penayangan film tersebut.

Baca juga:
Tahun Baru Imlek: Barongsai yang Mampu Satukan Perbedaan
Menguak Misteri di Balik "Rock Balancing"

“Kami mohon maaf saja, setelah ini akan kami tarik atau akan kami ubah menjadi lebih soft atau rumah TAF seperti apa,” jelasnya, sekaligus menjanjikan bahwa film itu nggak bakal tayang lagi di televisi.

Riset dan referensi yang akurat memang diperlukan untuk membuat sebuah film, terlebih jika itu menyangkut biografi seseorang. Jangan sampai, lantaran teledor, justru timbul kontroversi seperti ini. (LIF/GIL)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024