BerandaHits
Jumat, 14 Agu 2025 11:01

Film 'I Can Speak' Menyuarakan Kebenaran dari Masa Lalu yang Kelam

Film 'I Can Speak' kembali tayang di bioskop-bioskop di Korea Selatan. (Lotte Entertainment)

Menyambut peringatan 80 tahun kemerdekaan Korea Selatan, film 'I Can Speak' diputar kembali di bioskop-bioskop negara tersebut. Apa ya alasan penayangan kembali film ini?

Inibaru.id - Film I Can Speak yang dirilis pada 2017 dipastikan kembali hadir di layar lebar seiring dengan peringatan 80 tahun kemerdekaan Korea Selatan. Alasannya, meski berlatar waktu nggak jauh dari masa sekarang, film ini mengungkap kengerian pada zaman perang dulu, Gez!

Film ini menceritakan kisah seorang pegawai negeri sipil muda bernama Park Min-Jae (diperankan oleh Lee Je-Hoon), yang setiap hari terpaksa menghadapi tumpukan keluhan dari warga, terutama dari seorang nenek bernama Na Ok-Bun (diperankan oleh Na Mun-Hee).

Ok-Bun adalah seorang lansia yang sudah lama menjadi pelanggan setia kantor pemerintah tempat Min-Jae bekerja. Setiap kali datang, ia selalu membawa masalah dan keluhan, sehingga membuat Min-Jae sering merasa stres. Namun, di luar kebiasaan tersebut, ada sebuah sisi tersembunyi dari Ok-Bun yang tidak diketahui oleh Min-Jae.

Di waktu luangnya, Ok-Bun ternyata sedang mempelajari bahasa Inggris hingga fasih. Terkesan dengan kemampuan bahasa asing nenek tersebut, Min-Jae akhirnya memutuskan untuk belajar bahasa Inggris darinya. Perlahan, hubungan mereka pun berkembang, bukan hanya sebagai murid dan pengajar, tetapi juga sebagai dua individu yang saling membuka diri satu sama lain.

Hubungan mereka semakin menarik ketika Min-Jae mengetahui alasan mendalam di balik usaha Ok-Bun belajar bahasa Inggris. Ternyata, nenek tersebut mempelajari bahasa asing itu untuk membantu sahabatnya yang menjadi korban eksploitasi seksual saat penjajahan Jepang.

FYI, banyak trauma kelam pada masa itu yang nggak terkuak hingga sekarang, khususnya tentang profesi “comfort woman”. Nah, sebagai seorang mantan "comfort woman", Ok-Bun merasa terdorong untuk memperjuangkan hak-hak sahabatnya dan para korban lain yang tidak bisa berbicara tentang masa lalu mereka.

Ok-Bun tatkala menyuarakan perjuangan korban perempuan di Korea Selatan pada masa penjajahan Jepang. (Lotte Entertainment)

Hal tersebut membawa perubahan besar dalam hidup Min-Jae. Ia yang awalnya hanya seorang pegawai negeri yang terjebak dalam rutinitas keluhan warga, kini tergerak untuk menyuarakan keadilan bagi para korban perempuan pada masa penjajahan Jepang.

Dengan dukungan Ok-Bun, Min-Jae mulai berjuang untuk melawan ketidakadilan yang dialami oleh para wanita yang menjadi korban "comfort women". Di sinilah film ini memberikan pesan penting tentang pengungkapan kebenaran, empati, dan bagaimana satu suara bisa memberi dampak besar bagi perubahan sosial.

Nggak lama usai dirilis delapan tahun silam, film ini sukses besar. Banyak kritikus memuji akting luar biasa Na Mun-Hee yang memerankan Ok-Bun, seorang wanita yang penuh dengan luka masa lalu namun tetap memiliki semangat juang yang tinggi. Ia berhasil menggambarkan kompleksitas seorang survivor yang tidak hanya berusaha untuk melupakan, tetapi juga berjuang untuk keadilan dan pengakuan.

Di sisi lain, Lee Je-Hoon juga berhasil menampilkan transformasi karakter Min-Jae yang awalnya terkesan dingin dan apatis, kemudian menjadi sosok yang peduli dan berjuang demi hak-hak korban perempuan.

Film ini relevan dengan konteks zaman sekarang, di mana masalah keadilan, pengakuan, dan hak asasi manusia tetap menjadi isu yang harus diperjuangkan. Dengan kembali diputar di bioskop, I Can Speak memberikan pesan bahwa kisah-kisah tentang kebenaran dan keadilan tidak pernah basi.

Nah, buatmu yang penasaran dengan film I Can Speak, coba deh cari di platform film legal, ya, Gez! Dijamin seru kok pas menontonnya! (Arie Widodo/E07)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: