BerandaHits
Rabu, 13 Feb 2024 15:42

Ekonomi Jateng Moncer, Konsumsi Rumah Tangga Jadi Pendorong Utama

Konsumsi rumah tangga menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi di Jawa Tengah. (infopublik)

Pada kuartal IV 2023, ekonomi Jawa Tengah masih tumbuh positif sebesar 4,73%, meskipun sedikit melambat dari kuartal sebelumnya. Kontribusi sebesar 3,32% terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) disumbang konsumsi rumah tangga.

Inibaru.id - Pada kuartal keempat tahun 2023, ekonomi Jawa Tengah terus menunjukkan pertumbuhan positif sebesar 4,73% (tahun ke tahun), meskipun mengalami sedikit perlambatan dibandingkan dengan kuartal sebelumnya yang mencapai 4,92% (tahun ke tahun). Konsumsi rumah tangga menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah, memberikan kontribusi sebesar 3,32% terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dan tumbuh sebesar 5,65% (tahun ke tahun).

Kinerja ini didorong oleh peningkatan konsumsi selama perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru). Hasil Survei Konsumen (SK) juga menunjukkan optimisme konsumen terhadap kondisi ekonomi, dengan level optimisitas mencapai 134,63, meningkat dibandingkan kuartal sebelumnya (133,70). Pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah juga didukung oleh investasi yang tumbuh sebesar 4,02% (tahun ke tahun) dan perbaikan dalam ekspor sebesar 4,74% (tahun ke tahun), meskipun permintaan global belum pulih sepenuhnya.

Dari segi sektor usaha, pertumbuhan utama berasal dari sektor industri pengolahan, yang memberikan kontribusi sebesar 1,39% dan tumbuh sebesar 4,22% (tahun ke tahun). Hal ini sejalan dengan Indeks Manufaktur Pembelian Manajer (PMI) Jawa Tengah yang masih menunjukkan fase ekspansi (58,6 pada kuartal keempat 2023), didorong oleh permintaan domestik yang kuat.

Sektor perdagangan juga mengalami pertumbuhan positif sebesar 3,47% (tahun ke tahun). Namun, pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah tertahan oleh penurunan kinerja sektor pertanian, dari 1,81% (tahun ke tahun) pada kuartal sebelumnya menjadi minus 4,63% (tahun ke tahun) pada kuartal keempat 2023.

Penurunan ini disebabkan oleh penurunan produksi padi sebesar 11,05% (tahun ke tahun) yang masih dalam periode sebelum panen, serta pengaruh El Nino yang menyebabkan penurunan luas tanam padi sebesar 40,54% (tahun ke tahun).

Selain itu, inflasi di sembilan kota gabungan di Jawa Tengah pada bulan Januari 2024 mencapai 2,69% (tahun ke tahun), berada dalam rentang target inflasi 2,5±1%. Secara spasial, seluruh kota/kabupaten Indeks Harga Konsumen (IHK) di Jawa Tengah mengalami deflasi, dengan deflasi terdalam terjadi di Kabupaten Rembang, Kabupaten Wonosobo, dan Kota Semarang.

Kabupaten Rembang menjadi salah satu daerah yang mengalami deflasi, selain Kabupaten Wonosobo dan Kota Semarang. (via Kompas)

Deflasi disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk normalisasi permintaan setelah perayaan Natal dan Tahun Baru 2024, peningkatan pasokan dari panen komoditas hortikultura, dan penurunan harga minyak dunia yang mempengaruhi harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Namun, penurunan inflasi terhambat oleh kenaikan harga beberapa komoditas pangan seperti beras, tomat, bawang putih, dan bawang merah, serta kenaikan harga Sigaret Kretek Mesin (SKM) seiring dengan kenaikan tarif Cukai Hasil Tembakau (CHT) sebesar 10% yang diberlakukan oleh Pemerintah pada 1 Januari 2024.

Ke depan, ekonomi Jawa Tengah diharapkan tetap kuat didukung oleh permintaan domestik. Pertumbuhan akan didorong oleh konsumsi rumah tangga dan konsumsi Lembaga Non-Profit yang Melayani Rumah Tangga (LNPRT). Pelaksanaan pemilu dan pilkada serentak pada 2024 diperkirakan akan mendorong kenaikan konsumsi LNPRT. Sementara itu, pertumbuhan konsumsi rumah tangga akan didorong oleh kenaikan gaji Aparatur Sipil Negara (ASN) dan Upah Minimum Provinsi (UMP) 2024, serta stimulus fiskal dan makroprudensial yang masih diterapkan.

Investasi dan sektor konstruksi juga diperkirakan akan meningkat seiring dengan percepatan pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN) yang ditargetkan selesai pada 2024. Untuk mempertahankan tren pemulihan ekonomi Jawa Tengah, langkah-langkah strategis dan sinergi kebijakan antara pemerintah daerah dan Bank Indonesia, serta partisipasi pelaku usaha dalam menjaga produktivitas sektor utama dan iklim investasi yang kondusif diperlukan.

Selanjutnya, Bank Indonesia akan terus menjaga stabilitas dan meningkatkan efisiensi sistem pembayaran melalui digitalisasi sistem pembayaran, termasuk mendorong penggunaan QRIS. Komitmen untuk memperluas penggunaan QRIS sejalan dengan pertumbuhan transaksi positif pada tahun 2023. Jawa Tengah memiliki pangsa pengguna QRIS terbesar kedua sebesar 2,48 juta, dengan total 5,52 juta pengguna QRIS secara nasional dan pertumbuhan sebesar 81,54% (tahun ke tahun).

Volume transaksi QRIS di Jawa Tengah menempati peringkat kelima dengan total frekuensi scan sebanyak 101,14 juta. Merchant QRIS didominasi oleh Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) sebesar 98,04%, dengan Usaha Mikro menyumbang 69,95% dari total merchant QRIS di Jawa Tengah. Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah berkomitmen untuk mendukung peningkatan jumlah pengguna QRIS secara nasional dengan mendorong kerjasama lintas lembaga dan menjangkau berbagai segmen masyarakat.

Semoga pertumbuhan ekonomi ini nggak cuma terjadi di Jawa Tengah tapi merata di seluruh Indonesia ya, Millens. (Siti Zumrokhatun/E10)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Rampcheck DJKA Rampung, KAI Daop 4 Semarang Pastikan Layanan Aman dan Nyaman Jelang Nataru

4 Des 2025

SAMAN; Tombol Baru Pemerintah untuk Menghapus Konten, Efektif atau Berbahaya?

4 Des 2025

Ketua DPRD Jateng Sumanto Resmikan Jalan Desa Gantiwarno, Warga Rasakan Perubahan Nyata

4 Des 2025

Cara Bikin YouTube Recap, YouTube Music Recap, dan Spotify Wrapped 2025

5 Des 2025

Data FPEM FEB UI Ungkap Ribuan Lulusan S1 Putus Asa Mencari Kerja

5 Des 2025

Terpanjang dan Terdalam; Terowongan Bawah Laut Rogfast di Nowegia

5 Des 2025

Jaga Buah Hati; Potensi Cuaca Ekstrem Masih Mengintai hingga Awal 2026!

5 Des 2025

Gajah Punah, Ekosistem Runtuh

5 Des 2025

Bantuan Jateng Tiba di Sumbar Setelah 105 Jam di Darat

5 Des 2025

Warung Londo Warsoe Solo, Tempat Makan Bergaya Barat yang Digemari Warga Lokal

6 Des 2025

Forda Jateng 2025 di Solo, Target Kormi Semarang: Juara Umum Lagi!

6 Des 2025

Yang Perlu Diperhatikan Saat Mobil Akan Melintas Genangan Banjir

6 Des 2025

Tiba-Tiba Badminton; Upaya Cari Keringat di Tengah Deadline yang Ketat

6 Des 2025

Opak Angin, Cemilan Legendaris Solo Khas Malam 1 Suro!

6 Des 2025

Raffi Ahmad 'Spill' Hasil Pertemuan dengan Ahmad Luthfi, Ada Apa?

6 Des 2025

Uniknya Makam Mbah Lancing di Kebumen, Pusaranya Ditumpuk Ratusan Kain Batik

7 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: