BerandaHits
Minggu, 21 Nov 2020 19:00

Dua Perempuan Jepang Dalam Hidup Sukarno; Sakiko dan Naoko

Sukarno bersama Naoko Nemoto. (Grid)

Selain dikenal sebagai pemimpin yang Revolusioner, Sukarno juga dikenal dekat dengan banyak perempuan. Dua di antaranya adalah perempuan asal Jepang, Saiko dan Nemoto. Bagaimana kisahnya?

Inibaru.id – Sejak berusia remaja, Presiden Pertama RI Sukarno memang terbiasa dikelilingi para perempuan. Laiknya kebanyakan raja-raja di Jawa, dia juga memiliki banyak istri. Bahkan, sebelum John Lennon mempersunting Yoko Ono, Sukarno sudah dulu menikahi perempuan Jepang.

Sosok perempuan Jepang yang dinikahi Bapak Proklamasi adalah Naoko Nemoto, yang kemudian lebih dikenal sebagai Ratna Sari Dewi. Namun, dia bukanlah satu-satunya perempuan yang pernah mengisi kehidupan Sukarno, karena sebelumnya ada Sakiko Kanase.

Naoko dan Sakiko pernah bekerja di tempat yang sama, yakni sebuah klub malam di Tokyo bernama Benibasha. Namun, Sakiko kemudian bekerja di klub Copacabana.

Sakiko sebelumnya merupakan seorang model. Ada yang mengatakan, Sakiko menikah dengan Sukarno di sebuah hotel di Tokyo pada 1958. Setelahnya, Sakiko tinggal di Jakarta dan terdaftar sebagai guru pribadi dari anak karyawan Kinoshita Trading Company, perusahaan Jepang yang ada di Jakarta.

Namun, pada 30 September 1959, Sakiko yang dikabarkan telah berganti nama menjadi Saliku Maesaroh mengakhiri hidupnya dengan mengiris nadinya. Sakiko bunuh diri karena Sukarno lebih memilih Naoko ketimbang dirinya.

Naoko Menjadi Favorit Sukarno

Naoko Nemoto. (Kenangan.com)

Lahir di Tokyo pada 1940, Naoko Nemoto merupakan anak ketiga dari satu keluarga miskin. Ayahnya seorang pekerja bangunan, membuatnya harus bekerja sebagai pramuniaga pada perusahaan asuransi jiwa hingga lulus SMP pada 1955, sebelum akhirnya menjadi hostes di klub malam setahun setelahnya.

Sukarno berkenalan dengan Naoko yang berusia 19 tahun melalui Kubo Masao pada 16 Juni 1959. Keduanya bertemu dua kali, sebelum Sukarno kembali ke Indonesia. Namun, hubungan keduanya tetap berlangsung intens via surat.

Nggak lama setelahnya, Sukarno mengundang Naoko ke Jakarta dan ia tinggal selama dua minggu dengan ditemani Kubo. Sebelum datang, Naoko sempat mengirim surat kepada Sukarno yang mengatakan, dia dimanfaatkan Kubo untuk kepentingan bisnis.

Namun, Sukarno rupanya sudah jatuh cinta pada Naoko. Inilah yang membuat Sakiko kecewa sehingga memutuskan bunuh diri nggak lama setelah kunjungan Naoko ke Indonesia.

Sukarno menangisi kematian Sakiko, tapi tetap menikahi Naoko. Ada yang mengatakan, pernikahan Naoko-Sukarno berlangsung pada 1961. Ada yang mengatakan pada 3 Maret 1962. Namun, sumber lain mengungkapkan, sejoli yang terpaut 32 tahun itu menikah pada Mei 1964.

Selanjutnya, Naoko memperoleh nama Indonesia, Ratna Sari Dewi, dan tinggal di Wisma Yaso yang kelak menjadi rumah pengasingan Sukarno. Pernikahannya dengan Sukarno melahirkan seorang anak yang diberi nama Kartika Ratna Sari Dewi Sukarno, setahun setelah Supersemar keluar.

Perempuan, Kelemahan Terbesar Sukarno

Sukarno bersama Naoko. (Instagram/Kartikasoekarnofoundation)

Sudah menjadi rahasia publik bahwa kelemahan terbesar Sukarno adalah seorang perempuan. Kisah ini bahkan telah dimulai sejak Sukarno menikahi Siti Oetari, lalu berlanjut ke perselingkuhan dengan Inggit Garnasih.

Rupanya, kelemahan ini pulalah yang kemudian menjadi "senjata" bagi dua perusahaan Jepang untuk bisa mendapatkan proyek dari pampasan perang (ganti rugi penjajahan) Jepang kepada Indonesia, yang kala itu disepakatii berbentuk penanaman modal dan pinjaman jangka panjang.

Nah, Sakiko dan Naoko dipercaya merupakan "alat" yang digunakan dua perusahaan berbeda di Jepang untuk mendapatkan kemudahan proyek di Indonesia. keduanya adalah Kinoshita Trading Company milik Kinoshita Sigeru dan Tonichi Trading Company kepunyaan Kubo Masao.

Selain Sakiko dan Naoko, konon ada dua perempuan Jepang lain yang juga ditawarkan ke Sukarno. Namun, pada akhirnya hanya Naoko-lah yang "beruntung" menjadi istri Sukarno.

Yeah, meski nggak pernah menjadi first lady, setidaknya Naoko jauh lebih beruntung dari Sakiko yang mengakhiri hidup dalam usia yang masih sangat muda! (Tir,Tri/IB27/E03)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: