BerandaHits
Minggu, 28 Mar 2020 20:10

Domain Publik, Bentuk Lain dari Hak Cipta

Karya Chairil Anwar dan Mas Marco Kartodikromo ini ternyata sudah menjadi domain publik. (Inibaru.id/ Gregorius Manurung)

Selain Hak Cipta dan Hak kekayaan Intelektual, ternyata ada istilah Domain Publik dalam urusan perlindungan karya. Bagaimana konsep Domain Publik itu?

Inibaru.id – Kamu pernah membaca buku terjemahan, Millens? Kalau iya, mungkin kamu pernah melihat beberapa buku dengan judul yang sama, tetapi penerbitnya beda dan versinya berbeda pula.

Menurut Irman Hidayat, penerjemah dan editor penerbit Labirin Buku, Jumat (6/3), hal ini bisa jadi dikarenakan karya-karya tersebut sudah menjadi domain publik (public domain). Karya yang sudah menjadi domain publik berarti karya tersebut sudah hangus hak ciptanya.

“Kalau public domain emang bebas diterjemahin karena kita nggak perlu bayar royalti ke penulis atau ke pemilik waris. Karya tersebut sudah milik umat manusia,” ucap Irman.

Menurut UU Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta, sebuah karya menjadi domain publik jika sudah terlampau minimal 70 tahun dari kematian si pencipta. Bisa juga karena lembaga pemegang hak cipta karya sudah memiliki hak cipta selama 50 tahun. Dengan syarat, pemegang hak ciptanya hanya si penulis. Jika pemegang hak cipta lebih dari satu, waktu 70 tahun dihitung dari meninggalnya pemegang hak cipta terakhir.

Nggak hanya buku, Millens, dalam UU Nomor 28 Tahun 2014 juga menyatakan bahwa selain buku ada juga seluruh karya tulis, ceramah, pidato, alat peraga ilmu pengetahuan, lagu, arsitektur, peta, dan banyak lagi yang bisa memiliki batas waktu hak cipta.

Dua karya klasik sastra Inggris yang statusnya sudah menjadi domain publik. (Onobaru.id/Gregorius Manurung)

Namun, beda negara, beda pula aturannya. Jika di Indonesia sebuah karya bisa menjadi domain publik setelah 70 tahun kematian sang pencipta, di Malaysia waktu agar sebuah karya menjadi domain publik adalah 50 tahun. Hal ini tentu saja membingungkan ketika hendak menerjemahkan karya berbahasa Indonesia ke pembaca Malaysia.

Upaya untuk mengatasi hal tersebut adalah ketetapan yang disebut Rule of the shorter term. Ketepatan ini menyatakan bahwa hak cipta sebuah karya tergantung pada aturan perlindungan hak cipta di negara asal karya tersebut. Jadi, jika sebuah karya diciptakan di negara yang durasi hak ciptanya 70 tahun pascakematian pencipta, negara lain yang menerjemahkan karya itu juga mengikuti aturan negara asal karya.

Bagaimana, kamu sudah mumet, Millens? He (Gregorius Manurung/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Rampcheck DJKA Rampung, KAI Daop 4 Semarang Pastikan Layanan Aman dan Nyaman Jelang Nataru

4 Des 2025

SAMAN; Tombol Baru Pemerintah untuk Menghapus Konten, Efektif atau Berbahaya?

4 Des 2025

Ketua DPRD Jateng Sumanto Resmikan Jalan Desa Gantiwarno, Warga Rasakan Perubahan Nyata

4 Des 2025

Harga Gabah Naik, Sumanto Ajak Petani Jalan dengan Kepala Tegak

3 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: