BerandaHits
Kamis, 25 Sep 2024 17:33

Diseminasi KBBI di Jember, Upaya Penguatan Bahasa Indonesia dan Pelibatan Masyarakat

Diseminasi Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) oleh Kemendikbudristek dalam kemitraan dengan Komisi X DPR RI, Minggu (22/9). (Humas Kemendikbudristek)

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), melalui Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, melaksanakan diseminasi Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) di Jember sebagai bentuk kemitraan dengan Komisi X DPR RI.

Inibaru.id - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), melalui Pusat Pengembangan dan Pelindungan Bahasa dan Sastra (Pusbanglin), Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa), menggelar kegiatan Diseminasi Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dalam kemitraan dengan Komisi X DPR RI.

Acara ini dilaksanakan di Jember pada Minggu (22/9), dengan dihadiri oleh 100 peserta, termasuk komunitas, guru, mahasiswa, pemangku kepentingan, serta wartawan.

Kepala Pusbanglin, Imam Budi Utomo, menjelaskan tiga program prioritas Badan Bahasa, yaitu literasi kebahasaan dan kesastraan, pelindungan bahasa dan sastra, serta internasionalisasi Bahasa Indonesia. Salah satu program prioritas di bidang literasi adalah pemerkayaan kosakata dalam KBBI, yang bertujuan menjaga Bahasa Indonesia tetap relevan sebagai media komunikasi, pendidikan, dan ekspresi budaya.

KBBI dikembangkan dengan menambah kosakata baru yang diambil dari berbagai ranah, termasuk teknologi, sains, dan budaya populer. Proses ini juga melibatkan bahasa daerah dan asing. Masyarakat didorong untuk berkontribusi mengusulkan kosakata baru melalui aplikasi KBBI Daring, di mana nama kontributor akan dicantumkan dalam halaman penyusun KBBI.

Imam juga menekankan, kata-kata yang masuk dalam KBBI harus memiliki makna unik, belum ada dalam Bahasa Indonesia, serta sesuai dengan kaidah bahasa yang baik dan benar.

Nggak semua kata bisa masuk dalam KBBI. (iStockphoto)

“Tidak semua kosakata bisa masuk dalam KBBI. Ada berbagai persyaratan, misalnya persyaratan konsepnya belum ada di dalam KBBI,” tuturnya.

Anggota Komisi X DPR RI, Muhamad Nur Purnamasidi, turut menyampaikan pentingnya Bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari dan mengimbau agar penggunaan bahasa yang baik dimulai dari lingkungan keluarga.

“Kita masih belum menggangap Bahasa Indonesia itu penting. Saya menghimbau untuk para peserta kegiatan agar teratur berbicara dengan anggota keluarganya menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar,” ucap Bang Pur, sapaan akrab Muhammad Nur Purnamasidi.

Selain itu, dia mengkritik bahwa banyak pejabat negara masih merasa gengsi menggunakan Bahasa Indonesia di forum internasional, padahal undang-undang telah mewajibkan penggunaan bahasa tersebut.

“Sudah jelas siapapun ke luar negeri, pejabat negara harus menggunakan Bahasa Indonesia di forum-forum resmi. Nyatanya karena gengsi mereka selalu menggunakan Bahasa Inggris,” katanya

Pentingnya Uji Kemahiran Bahasa Indonesia (UKBI) juga disorot oleh Purnamasidi, yang menilai bahwa seleksi jabatan di Indonesia seharusnya lebih mengutamakan penguasaan bahasa nasional dibanding bahasa asing.

“Selama ini, Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional kita, bahasa persatuan kita, itu belum dijadikan rujukan atau syarat seleksi jabatan,” tuturnya.

“Seharusnya pejabat negara Indonesia harus lebih mahir berbahasa Indonesia dari pada berbahasa asing,” lanjutnya.

Kegiatan diseminasi KBBI diharapkan mampu meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap penggunaan Bahasa Indonesia yang baku dan mendorong partisipasi dalam pemerkayaan kosakata, khususnya dari bahasa daerah, sebagai langkah penting dalam menjaga kekayaan bahasa dan budaya Indonesia.

Kamu setuju nggak kalau pejabat dites kemampuan bahasa Indonesianya, Millens? (Siti Zumrokhatun/E10)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

3 Cara Pemkot Semarang Antisipasi Kecelakaan di Tanjakan Silayur

28 Feb 2025

Diskon Listrik Prabayar Berakhir Hari Ini, Akankah Sisa Token Hangus?

28 Feb 2025

Menembus Kemacetan demi Kuliner Legendaris Semarang: Sate Ayam Jembatan Mrican

28 Feb 2025

Benarkah Jepang Butuh Tenaga Kerja dari Indonesia?

28 Feb 2025

BRIN: Ada Potensi Awal Puasa 2025 Berbeda, Tapi Lebaran Bersama

28 Feb 2025

Optimalisasi Fungsi Sosial Tanah, Warga Terima Sertifikat Konsolidasi

28 Feb 2025

Mencegah Anak Menjadi 'People Pleaser', Ajarkan Batasan Sejak Dini

28 Feb 2025

Sah; 1 Ramadan 1446 H Mulai Sabtu, 1 Maret 2025!

28 Feb 2025

Kerajinan Rebana di Demak; Menjaga Tradisi sembari Terus Berinovasi

1 Mar 2025

Menanti Aksi Pemerintah setelah Raksasa Tekstil Sritex Resmi Ditutup Hari Ini

1 Mar 2025

Dari Mana Asal Nama Stasiun Lempuyangan Yogyakarta?

1 Mar 2025

Carmen Hearts2Hearts Lakukan Gestur 'Permisi', Bikin Heboh Publik Korea

1 Mar 2025

Usai Diskon Listrik Selesai, Apakah Tarif Listrik Per Maret 2025 Naik?

1 Mar 2025

Ramadan, Momen Mengajarkan Anak Makan Secukupnya dan Menahan Diri

1 Mar 2025

Kemenkes Dorong Budaya Kerja Berintegritas melalui Spirit Ramadan

1 Mar 2025

Alquran-Alquran Raksasa di Masjid Baitul Quran KH Muntaha Al Hafidz Wonosobo

2 Mar 2025

Menguak Segarayasa, Danau Buatan Keraton Plered yang Kini Nggak Berbekas

2 Mar 2025

Takjil Sempurna, Ini Tips Memilih Kurma Tanpa Gula Tambahan

2 Mar 2025

Mengagumi Kecantikan Candi Morangan yang Tersisa

2 Mar 2025

Puasa sebagai Cara Menghindari Stres; Manfaat Spiritual dan Kesehatan

2 Mar 2025