BerandaHits
Kamis, 2 Jun 2021 18:50

Dianggap Kampanyekan Pedofilia, Pemeran Sinetron 'Zahra' Suara Hati Istri Bakal Diganti

Tangkapan layar sinetron "Zahra" Suara Hati Istri yang dianggap kampanyekan pedofilia. (Asumsi/Vidio)

Sinetron 'Zahra' alias Suara Hati Istri yang tayang di Indosiar dianggap kampanyekan pedofilia. Sinetron ini pun dihujat warganet, pelaku dunia seni peran, hingga mendapatkan tanggapan KPI.

Inibaru.id – Di sejumlah media sosial, warganet mengutarakan hujatan terhadap sinetron “Zahra” alias yang berjudul asli Suara Hati Istri. Sinetron yang tayang di stasiun televisi swasta Indosiar ini dianggap mengampanyekan pedofilia. Sebenarnya, seperti apa sih duduk perkara dari hujatan terhadap sinetron ini?

Jadi gini, Millens, Sinetron Suara Hati Istri ini menceritakan tokoh bernama Pak Tirta yang melakukan poligami. Istri-istrinya adalah Ratu, Putri, serta Zahra. Kamu tahu sendiri kan tema poligami saja sudah cukup kontroversial di Indonesia. Nah, sinetron ini malah menambahnya dengan ada unsur pedofilia juga. Klop deh langsung bikin heboh.

Nah, si Zahra yang bikin warganet marah-marah ini adalah tokoh yang jadi istri ketiga alias termuda Pak Tirta. Di dalam sinetron itu, Zahra masih SMA. Kalau merujuk Pasal 7 ayat (1) Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2019, perkawinan hanya diizinkan jika pihak pria dan wanita sudah mencapai umur 19 tahun. Di bawah usia itu, disebut sebagai pernikahan anak. Dalam sinetron ini, Zahra memerankan sebagai siswa SMA yang sepertinya belum menginjak 19 tahun.

Masalah tambah runyam ketika usia asli pemeran tokoh Zahra yaitu Lea Ciarachel ternyata masih berusia 15 tahun. Jadi, netizen menganggap hal itu nggak sepantasnya.

Lea memang kelahiran 5 Oktober 2006 sementara pemeran Pak Tirta adalah Panji Saputra yang sudah berusia 39 tahun. Nggak hanya usia keduanya yang terpaut sangat jauh, adegan-adegan yang dilakoni keduanya dianggap kurang pantas dipertontonkan di layar televisi yang ditonton banyak orang, termasuk anak-anak.

Dengan menikahi remaja di bawah umur, Pak Tirta sudah jelas-jelas mempertontonkan pedofilia. Bahkan, ada adegan ranjang juga.

“Dia secara usia masih di bawah umur untuk memerankan adegan dewasa,” ucap penulis naskah Ifan Adriansyah Ismail sembari mengecam sinetron ini, Rabu (2/6/2021).

Pemeran Zahra di sinetron Suara Hati Istri masih di bawah umur. (Vidio)

Ditanggapi KPI

Pihak Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Mulyono Hadi Purnomo mengaku segera menemui Indosiar untuk meminta penjelasan. Sementara itu, Komisioner Pusat KPI di Bidang Kelembagaan Nuning Rodiyah menyayangkan sikap Indosiar yang mempekerjakan aktris di bawah umur untuk melakukan adegan-adegan yang nggak semestinya.

Kabar terbaru, Mulyono Hadi menyebut Indosiar bakal segera mengganti pemeran Zahra di sinetron Suara Hati Istri. Tapi, banyak warganet yang nggak puas dengan solusi ini karena menganggap sinetron tersebut nggak mendidik dan seharusnya diberhentikan saja.

Sudah Banyak Kasus Sinetron Kontroversial

Sebenarnya, kasus sinetron kontroversial yang dianggap nggak mendidik dan justru memberikan efek buruk bagi penontonnya sudah berkali-kali terjadi di Indonesia. Sayangnya, kasus ini seperti berulang begitu saja karena banyak pembuat sinetron yang hanya mementingkan rating saja.

Sebagai contoh, sinetron Siapa Takut Jatuh Cinta dikritik warganet dan disemprot KPI karena menayangkan adegan ranjang vulgar. Selain itu, sinetron Dari Jendela SMP bahkan sampai membuat Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPI) juga turun tangan karena menunjukkan adegan kehamilan di luar nikah dan pernikahan dini.

Sejumlah sinetron seperti Ganteng-ganteng Serigala dan Diam-diam Suka juga sempat disemprot KPI karena menunjukkan adegan kekerasan.

Wah, kamu pernah melihat sinetron “Zahra” Suara Hati Istri ini nggak, Millens? Apakah memang pantas untuk dihujat atau mending nggak lagi tayang aja, nih? (Asum,Kin/IB09/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: