BerandaHits
Selasa, 26 Apr 2021 14:00

Di ISS Matahari Terbit 16 Kali Sehari, Gimana Cara Astronaut Salat dan Puasa?

Bagaimana cara astronaut puasa atau salat di luar angkasa, ya? (Flickr/ GPA Photo Archive)

Di stasiun antariksa internasional (ISS), matahari bisa terbit dan tenggelam 16 kali sehari. Waktu salat dan puasa pun jadi membingungkan. Nah, gimana cara astronaut berpuasa di sana, ya? Ternyata sudah ada fatwanya terkait hal ini, lo.

Inibaru.id – Salah satu profesi yang dianggap keren adalah astronaut. Bagaimana nggak, astronaut bisa pergi ke luar angkasa, sesuatu yang tentu nggak bisa dilakukan semua orang. Nah, mengingat batas antara siang dan malam di luar angkasa nggak sejelas di permukaan bumi, gimana cara astronaut puasa atau salat, ya?

Kalau kamu pikir belum pernah ada astronaut muslim, kamu salah, Millens. Pada 1985 lalu, Pangeran Sultan Bin Salman Al Saud mulai menjalankan misinya di luar angkasa. Nah, di sana, dia tetap menjalankan ibadah salat dan berpuasa, lo.

Hal yang sama juga berlaku saat Malaysia mengirim astronaut ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) selama 10 hari pada 2006. Sang astronaut tetap menjalankan ibadahnya sebagaimana saat berada di bumi.

Matahari Terbit dan Tenggelam Bisa Sampai 16 Kali Sehari di Luar Angkasa

Menurut keterangan Dirjen UAE Space Agency Dr Mohammed Al Ahbabi, astronaut di luar angkasa bisa saja melihat 16 kali matahari terbit dan tenggelam dalam sehari. Mengingat jadwal salat dan puasa kita sangat bergantung dengan pergerakan matahari, hal ini tentu cukup membingungkan, ya?

Seringnya matahari terbit dan tenggelam ini gara-gara orbit ISS yang bisa mengitari bumi hanya dalam waktu 90 menit. Untungnya, para astronaut ini nggak perlu harus puluhan kali salat di sana. Mereka bisa salat sesuai dengan waktu sesuai dengan yang berlaku di lokasi peluncuran roket luar angkasanya.

Sebagai contoh, Pangeran Salman berangkat dari Florida, Amerika Serikat. Nah, selama di luar angkasa, dia pun mengikuti jadwal salat dan berpuasa dari wilayah tersebut.

Selain waktu siang dan malam di ISS yang membingungkan, astronaut juga sulit salat di lokasi yang lumayan sempit. (Flickr/ Daniel Molybdenum)

Sudah Ada Fatwanya

Peluncuran misi antariksa yang melibatkan astronaut dari Malaysia pada 2006 juga membuat Dewan Fatwa Nasional negara tersebut mengeluarkan buku panduan ibadah di luar angkasa berjudul A Guideline of Performing (Worship) at the International Space Station (ISS). Inti aturannya sih mirip dengan yang dilakukan Pangeran Salman, yakni mengikuti waktu ibadah dari lokasi peluncuran misi antariksanya.

Nah, bagaimana soal arah salat? Kan Kabah ada di bumi dan ISS berkali-kali memutari bumi sehingga posisinya nggak pernah sama. Kalau yang ini, astronaut diperbolehkan memakai gambar Kabah sebagai arah salat. Gambar bumi juga nggak apa-apa.

Soal wudhu, astronaut bisa memakai tisu atau handuk basah. Nah, soal posisi atau postur tubuh saat solat, juga bisa menyesuaikan di mana lokasinya. Jadi, andai mereka kesulitan untuk ruku, sujud, atau berdiri, nggak harus melakukannya asalkan niatnya sudah jelas.

Meski begitu, Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Thomas Djamaludin menyebut astronaut sebenarnya bisa disebut sebagai musafir yang boleh saja nggak berpuasa di luar angkasa. Meski begitu, begitu sudah kembali ke bumi, tentu saja mereka harus menggantinya di lain hari.

Jadi, sudah jelas kan Millens bagaimana cara astronaut berpuasa dan salat di luar angkasa? (Opi/IB09/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: