Inibaru.id - Seseorang yang bekerja sebagai pengendara kereta api atau masinis diharuskan untuk memiliki daya konsentrasi, kecermatan, dan ketangkasan yang tinggi. Meski terkesan hanya melintas di atas rel, seorang masinis nggak boleh melakukan kesalahan dalam menerima instruksi atau sinyal yang ada, dan harus bisa mengambil keputusan dengan cepat dan tepat.
Salah satu cara yang terus digunakan oleh pegawai PT Kereta Api Indonesia (KAI) agar bisa menjalankan tugas dengan baik dan benar adalah penerapan Metode "Tunjuk-Sebut". Metode ini adalah langkah konkret dalam peningkatan keselamatan perjalanan kereta api. Memangnya apa itu Metode Tunjuk Sebut?
Metode ini berasal dari Jepang dengan nama Yubisashi Kanko. Ceritanya, dulu ada seorang masinis lokomotif uap Jepang bernama Yasoichi Hori. Dia mengalami sakit mata saat melaksanakan dinas. Untuk memastikan sinyal yang dilihatnya, Yasoichi Hori menyebutkan status sinyal (aman, hati-hati atau berhenti) kepada stocker (Asisten Masinis).
Vice President Public Relations KAI Anne Purba menceritakan, Metode Tunjuk Sebut mulai diperkenalkan di lingkungan persinyalan elektrik di wilayah Jabotabek pada tahun 1993 dan terus dipertahankan. Metode ini berkembang menjadi suatu kewajiban bagi personel operasional KAI Group hingga kini.
Penelitian yang dilakukan oleh Railway Technical Research Institute (RTRI) menyebut penerapan 'Tunjuk-Sebut' dapat secara signifikan mengurangi kesalahan operasional.
"Hasil survei, kelompok yang tidak melakukan tindakan apa pun menunjukkan persentase kesalahan tertinggi. Sedangkan melakukan 'Tunjuk' atau 'Sebut' mengurangi kesalahan hingga 50-66%. Implementasi 'Tunjuk-Sebut' dapat menurunkan kesalahan hingga 83%," jelas Anne.
Bagian dari SOP
Metode Tunjuk Sebut yang dilakukan masinis dan asisten masinis ini ternyata nggak hanya dilakukan ketika berdinas, tapi juga pada tahap asesmen pra-dinas. Tujuannya supaya para personil mengerti semboyan di lintasan yang akan didinaskan.
"Dengan langkah proaktif ini, KAI bertekad untuk terus meningkatkan keselamatan perjalanan kereta api dan kenyamanan penumpang. Budaya 'Tunjuk-Sebut' ini menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari pelaksanaan SOP guna mendukung keselamatan perjalanan kereta api," ujarnya.
Buat kamu yang penasaran, seefektif apa sih jika masinis menerapkan Metode Tunjuk Sebut, berikut adalah beberapa manfaatnya.
- Fokus dan Konsentrasi: Menunjuk dengan jari membantu masinis memusatkan perhatian pada objek penting, mengurangi kemungkinan teralihkan oleh hal lain;
- Pengurangan Kesalahan: Tindakan menunjuk dan menyebut status sinyal secara bersamaan menciptakan jeda yang dapat mencegah kesalahan akibat perilaku refleksif;
- Memori yang Kuat: Penyebutan suara memperkuat ingatan tentang tindakan yang dilakukan, sehingga lebih mudah untuk diingat dan diperiksa kembali;
- Deteksi Kesalahan: Penyebutan suara juga membantu masinis mengidentifikasi dan mengoreksi kesalahan dengan lebih efektif;
- Peningkatan Kesadaran: Kombinasi gerakan tangan dan suara merangsang keterlibatan fisik, meningkatkan kewaspadaan selama perjalanan.
Wah, salut buat para masinis yang selalu menegakkan kedisiplinan dalam menjalankan tugasnya dengan terus melestarikan Metode Tunjuk Sebut ini ya, Millens! (Siti Khatijah/E07)