Inibaru.id - Coba ingat-ingat, kapan kali terakhir kamu berkonsentrasi penuh lebih dari tiga jam? Berkonsentrasi penuh ini maksudnya fokus berpikir saat menangani pekerjaan atau belajar sesuatu tanpa jeda ya, Millens.
Seringnya, meski bekerja, katakanlah delapan jam sehari, kenyataannya kita jarang benar-benar fokus tanpa teralihkan oleh apa pun. Terkadang konsentrasi pecah karena bunyi notifikasi dari media sosial atau suara panggilan telepon. Atau, kita sendiri yang merasa cepat bosan bekerja atau berpikir, lalu meraih ponsel untuk scrolling media sosial.
Cal Newport dalam bukunya Deep Work mengatakan bahwa zaman sekarang gawai menjadi penyebab para pekerja kehilangan deep work. Deep work menurutnya berarti aktivitas dalam konsentrasi bebas pengalihan, sehingga mendorong kemampuan sampai pada batasnya. Jika melakukan deep work, kita akan menghasilkan nilai baru dan keahlian akan berkembang.
Lalu, apa sebutan bagi pekerjaan yang sering teralihkan oleh gawai atau semacamnya? Namanya adalah shallow work, cara bekerja yang nggak optimal karena teralihkan oleh urusan lain di luar pekerjaan tersebut.
Percaya nggak jika kebiasaan shallow work ini kelamaan akan menurunkan memori kita? Salah satu bukti kecil adalah saat kita nggak pernah terlepas dari Google dalam mencari infomasi. Hanya dengan mengandalkan ketikan jari-jari, memori kita jadi jarang terlatih dan konsentrasi menurun.
Tentunya kita nggak pengin berlarut-larut pada shallow work, kan? Dalam bukunya, Cal Newport memberikan empat tips praktis agar kita bisa meraih deep work.
Work Deeply
Setiap orang mempunyai cara sendiri untuk bisa bekerja sungguh-sungguh. Misalnya dengan menyendiri di kamar tanpa ada seorang pun boleh mengganggu, bekerja pada tengah malam, atau mengerjakan sesuatu yang penting pada saat anak sudah tidur.
Sebisa mungkin jadikan hal itu sebagai kebiasaan ya! Dengan begitu, kelamaan hal itu akan menjadi habit baru yang berguna untuk diri sendiri.
Embrace Boredom
Konsentrasi harus dilatih atau dibiasakan dengan cara tetap menjaga fokus meski nggak sedang bekerja. Biasanya godaan datang ketika kita merasa bosan dan cenderung mencari hiburan pada televisi atau ponsel.
Nah, pada saat itu, otak kita nggak terlatih berkonsentrasi sehingga mudah teralihkan. Lalu, harus bagaimana? Nikmatilah kebosanan dan latih kemampuan untuk menahan godaan!
Quit Social Media
Media sosial menjadi alasan tersering orang melakukan shallow work. Padahal, benarkah media sosial memberikan banyak dampak baik pada pekerjaan kita? Jika jawabannya nggak, maka kita perlu mengurangi interaksi di dunia maya.
Baca Juga:
Tips Self Reward yang Ramah KantongMungkin ini terdengar sulit. Tapi, begitulah kenyataanya. Pada akhirnya, media sosial dan deep work adalah dua hal yang bertentangan.
Drain the Sallow
Golongkan hal apa saja yang membuatmu teralihkan, misalnya mengecek media sosial, menelpon teman, mengikuti rapat, dan hal-hal lain yang mempunyai value rendah. Jika sudah, hilangkan kegiatan itu sebanyak mungkin kamu mampu. Habiskan banyak waktu untuk deep work dan sedikit waktu untuk shallow work.
Itulah cara yang bisa kita tempuh untuk bisa deep work. Meski sulit dan sedikit menyiksa, deep work adalah faktor penting agar mimpi kita yang tinggi bisa terwujud. Sepakat, Millens? (Han/IB20/E05)